Pullet dan layer merupakan istilah yang digunakan dalam dunia ternak ayam. Masih banyak orang awam belum mengenal apa saja yang membedakan antara ayam pullet dengan ayam layer. Yuk mari disimak sama-sama artikel dibawah ini.
Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya asupan nutrisi harian semakin meningkat. Selain daging, telur menjadi pilihan utama sebagai sumber protein hewani. Terlebih, kini masyarakat menganggap bahwa telur merupakan makanan yang murah dan mudah untuk diolah. Mengamati situasi ini, pengusaha melihat potensi besar dalam menjadikannya peluang usaha. Selain itu, harga telur yang stabil membuat peternak ayam petelur bermunculan di seluruh Indonesia.
Biasanya, untuk memulai usaha peternakan ayam petelur, orang-orang membeli ayam DOC untuk diternakan sendiri hingga ayam tersebut menjadi ayam petelur yang produktif. Namun, beberapa orang beranggapan bahwa memelihara ayam petelur dari awal hingga panen membutuhkan banyak persiapan and waktu, terutama dalam hal perawatan and pemberian pakan. Oleh karena itu, kita bisa meminimalisirnya dengan membeli ayam petelur siap bertelur yang biasa disebut ayam pullet.
Ayam pullet dan ayam petelur memiliki perbedaan yang signifikan, berikut merupakan beberapa perbedaan ayam pullet dan ayam layer dari berbagai asepek :
Rentang Umur dan Berat
Ayam Pullet adalah ayam betina yang telah mencapai usia yang cukup untuk mulai bertelur, tetapi belum mulai bertelur. Umumnya, pullet berusia kurang dari 1 tahun atau sekitar 0-16 minggu dan beratnya sekitar 1,4 Kg. Sedangkan ayam layer adalah ayam betina yang telah mencapai usia produksi telur yang optimal. Mereka telah mencapai tahap di mana mereka bertelur secara teratur dan memproduksi telur dengan baik. Biasanya, layer mulai bertelur setelah mencapai usia 1 tahun lebih atau sekitar 18 minggu, beratnya bisa mencapai 2,4 Kg atau lebih, tergantung rasnya.
Produksi Telur
Untuk dari segi produksi telurnya, pullet belum mencapai tahap produksi telur. Berbeda dengan ayam layer mereka telah mencapai puncak produksi telur sehingga mampu menghasilkan telur secara teratur dalam jumlah yang konsisten. Produksi telur pada ayam layer mencapai tingkat yang optimal.
Kualitas Telur
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pullet belum mampu memproduksi telur, sedangkan telur ayam layer cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dan seragam. Kualitas kulit telur juga lebih baik karena layer telah matang secara reproduktif.
Maintenance
Untuk pemeliharaan, tentu pullet membutuhkan perawatan dan manajemen yang lebih hati-hati selama masa pertumbuhan dan persiapan mereka menuju tahap produksi telur penuh. Nutrisi yang baik, pakan yang tepat, dan pemeliharaan yang cermat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Lain dengan ayam layer yang memerlukan manajemen yang berbeda untuk memastikan produksi telur yang optimal. Mereka membutuhkan pakan yang kaya nutrisi, perawatan sanitasi yang baik agar sistem kekebalan tubuh ayam terjaga.
Nah mungkin itulah beberapa perbedaan yang mencolok antara pullet dengan layer. Gimana sekarang sudah bisa membedakannya? Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua …