Pernahkah kamu mendengar mitos bahwa makan brutu/pantat ayam bisa membuat seseorang menjadi pikun? Mitos ini sudah lama beredar di masyarakat, bahkan mungkin diturunkan dari generasi ke generasi. Tapi, benarkah mitos ini? Atau hanya hoax belaka?
Banyak orang yang enggan makan brutu ayam karena takut pikun. Padahal, bagian ayam ini memiliki banyak penggemar karena teksturnya yang kenyal dan gurih. Lalu, mana yang benar? Apakah brutu ayam benar-benar berbahaya bagi kesehatan otak?
Mitos VS Fakta
Faktanya, mitos bahwa makan brutu ayam bikin pikun tidak memiliki bukti ilmiah. Tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsumsi brutu ayam dan penurunan fungsi kognitif.
Mitos ini memiliki asal usul yang menarik. Berawal dari masa lalu, di mana orangtua seringkali mencoba menakut-nakuti anak-anak mereka agar tidak mengonsumsi brutu ayam. Mereka mungkin merasa brutu adalah bagian terlezat dari ayam dan ingin menyimpannya untuk diri mereka sendiri. Sebagai strategi, mereka menyebarkan mitos bahwa mengonsumsi brutu ayam dapat merugikan kesehatan, termasuk membuat seseorang cepat pikun.
Menurut Harvard Health Publishing, dijelaskan bahwa orang menjadi lebih mudah lupa bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya:
- Kurang tidur
- Efek samping konsumsi obat tertentu, misalnya antidepresan
- Tiroid yang kurang aktif
- Stres dan gangguan kecemasan
- Depresi
Kandungan Nutrisi Brutu Ayam
Mitos ini kemungkinan besar berasal dari kesalahpahaman tentang lemak. Brutu ayam memang mengandung lemak, tetapi lemak tersebut tidak berbahaya bagi otak. Justru, lemak sehat dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi, termasuk fungsi otak.
Mengonsumsi brutu ayam justru bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh, karena kandungan nutrisinya yang cukup lengkap. Menurut penelitian yang terbit di Nutrition and Dietary Studies of America, brutu/pantat ayam memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu, di dalamnya juga terdapat sekitar 11% zat besi dan 8% kalsium. Perbandingannya dengan dada ayam, brutu ayam memiliki kandungan zat besi dan kalsium yang jauh lebih besar. Zat besi penting bagi tubuh untuk menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh, mencegah anemia, dan meningkatkan konsentrasi. Sementara kalsium bermanfaat untuk menjaga kondisi tulang dan gigi tetap sehat, serta mengoptimalkan kerja sistem saraf.
Kesimpulan
Makan brutu ayam tidak membuat pikun. Jadi dapat dipastikan ya sobat Ansell, bahwa Makan brutu/pantat ayam terlalu sering menyebabkan cepat pikun itu HOAX / MITOS hehe… Brutu ayam aman dikonsumsi, bahkan mengandung berbagai nutrisi penting. Jadi, jangan ragu untuk menikmati brutu ayam sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang.