Siapa yang tidak tergiur dengan potensi keuntungan besar dari beternak ayam petelur dalam skala besar? Ini adalah usaha yang menjanjikan banyak peluang, dan jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan. Keberhasilan dalam menghasilkan telur yang melimpah dan mendapatkan laba yang memadai membuat banyak orang bermimpi untuk memiliki usaha ternak ayam dalam skala besar.
Namun, sebelum kamu terjun ke dunia ternak ayam petelur dengan populasi yang besar, ada beberapa hal penting yang harus kamu pertimbangkan secara matang. Sebelum kamu menginvestasikan uang dan waktu dalam jumlah besar, mengetahui beberapa aspek krusial seputar usaha ini akan membantumu menghindari berbagai masalah yang bisa muncul di kemudian hari.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dua poin penting yang wajib dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membangun kandang ayam petelur yang besar. Ini bukan hanya tentang modal atau lahan, melainkan juga tentang ketersediaan ayam pullet dan strategi distribusi telur yang efektif. Mari kita bahas satu per satu!
Ketersediaan Ayam Pullet
Meskipun kandangnya besar, bagaimana jika ternyata di daerahmu sulit untuk menemukan supplier ayam pullet yang dapat memenuhi kebutuhan kapasitas kandangmu? Ayam pullet adalah ayam betina muda yang akan menjadi ayam petelur. Akan sangat disayangkan jika kamu sudah menginvestasikan banyak uang untuk membangun kandang besar, tetapi endingnya kandang tersebut tidak terpakai karena kekurangan ayam pullet.
Selain itu, keterbatasan stok ayam pullet juga akan berdampak pada produktivitas usaha ternakmu. Ini berarti, dengan pengeluaran yang sama, hasil yang kamu peroleh bisa jauh lebih sedikit. Sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu mengenai ketersediaan ayam pullet di daerahmu. Pastikan ada supplier yang dapat diandalkan dan mampu memenuhi kebutuhanmu sebelum memutuskan untuk ternak ayam dalam skala besar.
Pemasaran Telur Hasil Ternak
Produksi telur melimpah? Bagus! Tapi, siapa yang akan membelinya? Pertimbangkan juga minat pasar di daerahmu. Konsumsi telur di setiap daerah bisa berbeda. Sebelum memulai produksi besar-besaran, pastikan bahwa ada pasar yang siap menerima hasil ternakmu. Apakah konsumsi telur di sana tinggi? Atau kamu berencana memasarkan hingga ke luar kota?
Baca juga : Tips Sukses Pasarkan Hasil Panen Telur Ayam
Biaya pengiriman dan waktu pengiriman juga harus dipertimbangkan. Jangan sampai harga telur menjadi tidak kompetitif karena adanya biaya tambahan ini. Di Indonesia, khususnya, dimana transportasi antar kota dapat menimbulkan biaya besar dan mempengaruhi harga. Contohnya, baru-baru ini di Jawa Timur, banyak peternak mengalami kesulitan mengirimkan hasil produksinya karena kenaikan biaya transportasi.