Dalam peternakan ayam, pengelolaan lingkungan kandang menjadi salah satu kunci keberhasilan produksi. Menurut Poultry Indonesia, terdapat konsep penting yang disebut FLAWS. Istilah tersebut merupakan singkatan dari Feed, Lighting, Air, Water, and Security. Kelima aspek ini perlu diperhatikan dan dikelola secara maksimal agar ayam tumbuh sehat, produktif, dan hasil panen optimal.

Di Indonesia, terdapat dua jenis kandang ayam yang umum digunakan, yaitu closed house dan open house. Lalu, mana kandang yang paling ideal untuk peternakan ayam modern? Jawabannya bisa kamu temukan lewat pembahasan konsep FLAWS berikut ini. Yuk simak penjelasannya!

Feed (Pakan)

Pakan merupakan kebutuhan utama dalam pemeliharaan ayam. Kualitas dan jumlah pakan harus disesuaikan dengan usia, jenis ayam, serta tujuan pemeliharaan, apakah untuk ayam petelur atau pedaging.

Di kandang closed house, pakan didistribusikan menggunakan sistem otomatis seperti hopper and feeder. Sistem ini memastikan seluruh ayam mendapatkan pakan secara merata dan tepat waktu, sehingga pertumbuhannya lebih seragam dan menjangkau nilai FCR (Food Conversion Ratio) yang bagus.

Sementara itu, di kandang konvensional atau open house, pakan diberikan secara manual oleh peternak. Oleh sebab itu, peternak harus rutin memantau dan mengisi ulang pakan sesuai kebutuhan. Pakan dituangkan ke dalam wadah seperti tray feeder untuk DOC, atau feeder bulat untuk ayam dewasa.

Lighting (Pencahayaan)

Pencahayaan berperan penting dalam mengatur aktivitas, nafsu makan, dan produksi ayam. Pencahayaan yang cukup dan teratur mampu merangsang produksi telur lebih stabil dan meningkatkan efisiensi pakan. Oleh sebab itu, pengaturan pencahayaan menjadi hal penting dalam manajemen kandang yang tidak boleh diabaikan.

Di kandang closed house, pencahayaan diatur menggunakan lampu otomatis. Intensitas dan durasi cahaya bisa disesuaikan dengan usia dan kebutuhan ayam, sehingga ayam tetap aktif di waktu yang tepat dan bisa beristirahat dengan optimal.

Sementara itu, pada kandang open house, pencahayaan mengandalkan sinar matahari yang masuk melalui sisi kandang atau ventilasi. Karena itu, durasi dan intensitas cahaya tidak bisa diatur presisi, hanya bisa mengikuti kondisi siang dan malam.

Air (Sirkulasi Udara)

Sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas lingkungan kandang. Udara bersih dan segar dalam kandang membantu mencegah penumpukan gas amonia, karbon dioksida, serta menjaga suhu dan kelembapan tetap stabil dan ideal.

Pada kandang closed house, sirkulasi udara diatur menggunakan exhaust fan and cooling pad, sehingga suhu dan kualitas udara tetap terkontrol meskipun kondisi cuaca di luar tidak mendukung. Sistem ventilasi otomatis ini menjaga kandang tetap nyaman, sehingga ayam lebih sehat dan mengurangi resiko penyakit akibat kualitas udara yang buruk.

Sedangkan pada kandang open house, sirkulasi udara mengandalkan ventilasi alami lewat celah dinding, jendela, atau ventilasi tanpa sistem kontrol. Akibatnya, suhu dan kualitas udara dalam kandang sulit diatur. Saat cuaca panas, kandang bisa terlalu panas dan membuat ayam stres, sebaliknya saat hujan atau angin kencang, udara lembap masuk dan meningkatkan risiko penyakit. Gas amonia pun sulit dikendalikan karena pergantian udara tidak stabil.

Baca Juga: Kenali Bahaya Amonia Berlebihan dalam Kandang

Water (Air)

Peternakan harus berada di lokasi yang dekat dengan sumber air yang bersih. Air memegang peran penting dalam peternakan ayam, baik untuk minum maupun menjaga kebersihan kandang. Air minum yang bersih dan segar sangat dibutuhkan agar ayam tetap sehat, terhindar dari dehidrasi, dan tumbuh optimal. Selain itu, air juga digunakan untuk membersihkan kandang dari kotoran dan mencegah penyebaran penyakit.

Di kandang closed house, air minum didistribusikan secara otomatis melalui nipple drinker, sehingga lebih higienis dan merata. Sistem ini juga dilengkapi dosing pump untuk mencampurkan obat atau vitamin langsung ke dalam air minum. Sementara itu, di kandang open house, air diberikan secara manual, sehingga rentan terkontaminasi kotoran dan debu. Meski berbeda sistem, kebersihan kandang closed house dan open house tetap harus dijaga dengan rutin menggunakan air bersih.

Security (Keamanan)

Aspek keamanan menjadi hal penting dalam peternakan ayam. Keamanan mencakup perlindungan dari predator, pencurian, dan penyebaran penyakit.

Kandang closed house dirancang tertutup dengan sistem keamanan lebih baik, mulai dari kontrol suhu, ventilasi otomatis, hingga pembatasan akses masuk ke area kandang. Sistem ini membantu mencegah hewan liar masuk, meminimalkan risiko pencurian, dan menekan penyebaran penyakit.

Sementara di kandang open house, desain terbuka membuat risiko hewan liar masuk, penyebaran penyakit, hingga pencurian lebih tinggi. Perlindungan terhadap cuaca pun minim, sehingga peternak perlu melakukan pengawasan ekstra ketat.

Kandang Closed Lebih Unggul!

Dari konsep FLAWS yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa kandang closed house mampu mengatur kelima aspek tersebut secara optimal, sementara kandang open house tidak mampu mengontrol cahaya (lights), udara (air), dan keamanan (security) dengan maksimal, karena bergantung pada kondisi lingkungan alami. Oleh sebab itu, ayam di kandang closed house cenderung lebih sehat, produktif, dan aman dari risiko penyakit.

Nah, kandang Closed house dari Ansell sudah memenuhi standar FLAWS sepenuhnya, mulai dari sistem ventilasi dengan exhaust fan, cooling pad, dan tirai kandang, sistem pakan otomatis yang terintegrasi dengan hopper and silo, sistem minum efisien dengan menggunakan nipple drinker, serta sistem pemanas untuk menjaga suhu tetap stabil.

Jadi, yuk maksimalkan produksi peternakan ayam kamu dengan beralih ke kandang closed house dari Ansell! Segera hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut.

WhatsApp kami yuk

Sumber: Poultry Indonesia, Edisi Februari 2025