PT ANSELL JAYA INDONESIA

ARTIKEL TERBARU

Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!

Informasi

Sering Disepelekan, Ini Pentingnya Istirahat Kandang

Setelah satu periode pemeliharaan, kandang perlu dipersiapkan ulang sebelum digunakan kembali. Jika proses pembersihan kandang tidak maksimal, maka sisa kotoran, debu, bulu ayam, dan bibit penyakit yang tertinggal di kandang setelah panen dapat mengancam kesehatan ayam di periode berikutnya. Sayangnya, masih ada peternak yang mengabaikan istirahat kandang demi meningkatkan frekuensi panen. Padahal, memperpendek waktu istirahat justru berisiko menurunkan produktivitas jangka panjang.Berikut adalah alasan mengapa peternak tidak boleh mengabaikan pentingnya istirahat kandang. Apa Itu Istirahat Kandang? Secara sederhana, istirahat kandang merupakan fase membiarkan kosong tanpa aktivitas apapun setelah proses pembersihan dan penyemprotan desinfektan guna menekan bibit penyakit pada kandang. Fase ini berlangsung minimal 14 hari, terhitung dari selesainya waktu pembersihan kandang dan waktu penyemprotan desinfektan. Jika peternakan memiliki riwayat kasus penyakit pada ayam, maka baiknya masa istirahat lebih dari itu. Pentingnya Istirahat Kandang Memelihara ayam dengan masa istirahat kandang memiliki imunitas lebih baik daripada memelihara ayam tanpa masa istirahat. Sebuah penelitian dari Klasing (2005) menyatakan bahwa ayam broiler yang melewati masa istirahat memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada ayam dengan istirahat kandang 3 minggu.Alasan lainnya, masa istirahat 14 hari bertujuan memutus siklus hidup bibit penyakit di luar tubuh ayam, sehingga mereka tidak dapat bertahan tanpa sumber makanan. Berikut adalah tabel daya tahan bibit penyakit di lingkungan kandang.Daya tahan beberapa bibit penyakit di lingkungan (Sumber: Poultry Indonesia Edisi Januari 2023) Baca Juga: Zona Isolasi Sebelum Masuk Peternakan Ayam Tata Cara Istirahat Kandang Bersihkan sebelum Masa Istirahat Sebelum melakukan fase ini, peternak harus membersihkan dan menyemprotkan kandang dengan desinfektan. Peternak dapat memulai dengan mengeluarkan peralatan kandang, seperti tempat ransum dan tempat minum, lalu mencucinya untuk menghilangkan lendir serta lumut. Setelah pencucian, peternak harus merendam peralatan tersebut kedalam larutan desinfektan.Untuk bagian dalam kandang, bersihkan sisa limbah pemeliharaan seperti feses dan litter (sekam) menggunakan sekop atau sapu hingga tidak tersisa. Feses dan sekam dapat dikumpulkan dalam karung untuk dijual atau digunakan sebagai pupuk. Selain itu, sawang dan debu di langit-langit kandang juga harus dibersihkan.Setelah pembersihan kering selesai, lanjutkan dengan pembersihan basah. Semprotkan air bersih bertekanan tinggi ke seluruh bagian kandang, lalu sikat lantai dan dinding dengan detergen sebelum membilasnya kembali. Setelah kandang bersih, lakukan desinfeksi secara menyeluruh, termasuk area di sekitar kandang.Pembersihan dan desinfeksi ini bertujuan mencegah penyakit dengan menghilangkan faktor lingkungan yang mendukung penyebarannya. Setelah seluruh proses selesai, kandang siap untuk memasuki masa istirahat. Pengecekan Peralatan & Penunjang Kandang Selama masa istirahat berlangsung, peternak dapat melakukan pengecekan dan persiapan untuk budi daya periode berikutnya. Mulai dari memeriksa sarana penunjang, seperti sumber dan saluran air, instalasi listrik, serta fasilitas lainnya. Selain itu, peternak perlu memastikan semua peralatan berfungsi optimal dan menyesuaikan jumlahnya dengan jumlah rencana pemeliharaan DOC.Meskipun tampaknya sepele, kita tidak boleh meremehkan fase ini. Walau terkesan merugikan, istirahat kandang justru menjadi faktor penting dalam keberhasilan produksi broiler di periode berikutnya dan berperan dalam mengurangi tantangan penyakit di masa mendatang. Meskipun produksi terhenti sementara, peternak dapat memanfaatkan waktu ini untuk memaksimalkan persiapan, sehingga performa produksi di periode berikutnya dapat lebih optimal.

Read More
Event

Berbagi Kebahagiaan Bersama Panti Asuhan Kurnia Asih

Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, PT Ansell Jaya Indonesia rutin mengadakan acara Ansell Charity yang merupakan kegiatan sosial rutin setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk bersilaturahmi dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan, khususnya anak-anak di panti asuhan maupun para lansia di panti jompo.Pada Jumat, 31 Januari 2025, PT Ansell Jaya Indonesia kembali menggelar acara Ansell Charity yang bertempat di Panti Asuhan Anak Kurnia Asih Kota Bandung. Sebagai perwakilan, tim Marketing dan IT dari PT Ansell Jaya Indonesia hadir dengan semangat untuk menghibur dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan. Kebersamaan dan Keceriaan dalam Ansell Charity Kegiatan di Panti Asuhan Anak Kurnia Asih bermula dengan sambutan dari perwakilan PT Ansell Jaya Indonesia. Rangkaian acara pembukaan berlangsung khidmat, dengan awalan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh perwakilan anak-anak. Setelah itu, serah terima sembako berlangsung antara pihak PT Ansell Jaya Indonesia dan pengurus panti asuhan.Memasuki acara inti, para perwakilan dari PT Ansell Jaya Indonesia mengajak anak-anak bermain berbagai permainan edukatif dan interaktif untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. Terdapat beberapa jenis permainan dalam acara ini, antara lain sambung ayat Al-Qur’an, tebak gerakan, tebak gambar, serta unjuk bakat. Permainan sambung ayat Al-Qur’an menjadi salah satu tantangan menarik bagi anak-anak. Mereka berlomba-lomba melanjutkan ayat dengan tepat dan menunjukkan hafalan mereka. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat dalam memperkuat hafalan dan kecintaan mereka terhadap kitab suci Al-Qur’an.Simbolis penyerahan sembako (Kiri) dan Antusiasme anak-anak saat bermain games (Kanan)Selain itu, permainan tebak gerakan dan tebak gambar juga berlangsung seru. Anak-anak tampak sangat antusias menebak gerakan yang teman-teman mereka peragakan serta mencoba menebak gambar kreatif yang para perwakilan PT Ansell Jaya Indonesia siapkan. Tidak hanya bermain, anak-anak juga mendapat kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka. Ada yang menampilkan kemampuan menyanyi, sementara tiga anak lainnya memperlihatkan hasil karya gambar mereka yang kreatif. Tim perwakilan perusahaan memberikan hadiah kepada anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan dan menunjukkan bakatnya. Makna dan Harapan Acara berakhir dengan pembagian makanan, sembako, hadiah dan bingkisan. Kegiatan Ansell Charity bukan sekadar ajang kunjungan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan menumbuhkan semangat berbagi. Dengan adanya kegiatan ini, harapannya anak-anak panti merasakan kasih sayang masyarakat dan termotivasi untuk belajar serta berkembang.Dengan diadakannya kegiatan rutin seperti Ansell Charity, perusahaan berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, perusahaan juga berharap mendapat doa dan dukungan dari anak-anak, sehingga keberlangsungan dan kemajuan perusahaan dapat terus terjaga. Melalui kebersamaan yang terjalin dalam acara ini, diharapkan semangat kepedulian dan kebaikan dapat terus menyebar. Sampai jumpa di kegiatan Ansell Charity berikutnya! Baca Selengkapnya mengenai Ansell Charity

Read More
Informasi

Lubing Egg Conveyor: Sistem Transportasi Telur Canggih

Bayangkan jika kamu memiliki peternakan ayam petelur dengan kapasitas besar. Setiap hari, ribuan butir telur yang dihasilkan harus dipindahkan dari kandang ke gudang penyimpanan. Jika proses ini berlangsung secara manual, tentu akan memakan banyak waktu, tenaga, dan meningkatkan resiko kerusakan telur. Seperti yang kita ketahui, cangkang telur sangat rapuh—hanya dengan benturan kecil saja, telur bisa pecah. Lalu, bagaimana cara terbaik untuk memastikan telur tetap aman selama proses pemindahan? Tenang, Ansell punya solusinya! Ini dia, Lubing Egg Conveyor, sistem transportasi otomatis untuk memindahkan telur dengan aman dan efisien. Apa itu Lubing Egg Conveyor? Lubing adalah perusahaan internasional asal Jerman yang bergerak di bidang teknologi peternakan unggas. Salah satu produk unggulannya adalah Lubing Egg Conveyor, sebuah sistem transportasi otomatis yang berfungsi untuk memindahkan telur dengan cepat, aman, dan efisien. Dengan menggunakan rantai bergerak, sistem ini mampu mengangkut telur dari kandang ke area pengumpulan atau gudang, sekaligus meminimalisir risiko kerusakan.Lubing Egg Conveyor tersedia dalam berbagai ukuran yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan produksi peternakan seperti pada tabel berikut:Material Lubing Egg Conveyor terbuat dari material berkualitas tinggi. Rangka utamanya terbuat dari aluminium anodized, yang memiliki bobot ringan namun tetap kokoh. Sedangkan rantai conveyornya terbuat dari baja galvanis, sehingga kuat dan anti karat. Mesin ini juga memiliki rod plastik yang berfungsi untuk mengurangi risiko kerusakan telur saat berpindah, terutama pada rute berkelok. Cara Kerja Lubing Egg Conveyor memiliki berbagai sistem penggerak. Tersedia beberapa pilihan penggerak yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan, seperti Front Drive yang berfungsi sebagai penggerak utama, dengan sistem penegang rantai otomatis yang menjaga ketegangan rantai tetap konsisten untuk kinerja yang optimal. Untuk conveyor dengan panjang lebih dari 50 meter, kamu perlu menambahkan Intermediate Drive yang berfungsi untuk membantu Front Drive dalam mengoperasikan conveyor agar tetap stabil. Terdapat pula jenis penggerak Multiple Drive yang memungkinkan satu motor untuk menggerakan beberapa jalur sekaligus, sehingga dapat menghemat energi dan mengurangi biaya operasional.Telur yang sedang didistribusikan melalui Lubing Egg Conveyor (sumber: lubing.fr) Komponen Fleksibel sesuai Kebutuhan Lubing Egg Conveyor dapat diatur dengan mudah sesuai kebutuhan. Tikungan pada sistem ini dapat diatur dalam berbagai sudut, mulai dari 180 derajat, 90 derajat, hingga 45 derajat, sesuai dengan tata letak peternakan. Selain itu, bagian ujung conveyor dilengkapi dengan roller yang memastikan peralihan rantai berlangsung dengan aman dan lancar. Fitur Tambahan untuk Optimalisasi Sistem ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih untuk mengoptimalkan operasional. Salah satu fiturnya adalah Electric Drip-Oiler yang dapat melakukan pelumasan otomatis agar rantai conveyor selalu dalam kondisi prima. Tersedia juga fitur Guide Unit, yang berfungsi mendistribusikan telur secara merata, sekaligus mencegah penumpukan di satu titik. Lalu ada fitur Telescopic Unit yang memudahkan pengoperasian conveyor dengan sistem egg lift, didalamnya dibantu oleh Pivoting Unit yang memungkinkan conveyor dapat bergerak naik-turun sesuai dengan kebutuhan tata letak peternakan. Baca Juga: Panen Telur masih Manual? Rugi dong! Produk Tepat untuk Solusi Cepat Dengan Lubing Egg Conveyor, operasional peternakan ayam petelur kamu akan menjadi lebih efisien karena dapat menghemat waktu dan tenaga. Sistem ini mampu menangani kapasitas besar, hingga 65.000 telur per jam dengan kecepatan 7 meter per menit. Dengan desain yang fleksibel, tata letak mesin ini dapat menyesuaikan dengan kondisi peternakan. Selain itu, mesin ini menggunakan material berkualitas dan aman untuk memastikan ketahanan dan keandalan dalam jangka panjang. Semua keunggulan ini akan membuat manajemen transportasi telur di peternakan kamu akan menjadi lebih cepat, aman, dan menguntungkan.Wujudkan efisiensi di peternakan ayam petelur kamu dengan Lubing Egg Conveyor! Segera hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut.WhatsApp kami yuk

Read More
Informasi

Ayam Tidak Tumbuh Besar? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

Ayam DOC (Day Old Chick)  memang berukuran kecil saat baru menetas. Namun, jika setelah 14 hari pertumbuhannya terhambat dan tak kunjung besar, kemungkinan ayam tersebut mengalami sindrom kekerdilan atau Slow Growth Syndrome yang dikenal juga sebagai Runting-Stunting Syndrome  (RSS). Ayam tergolong kerdil jika bobotnya kurang dari 40% dari bobot normal pada usianya. Yuk kenali kekerdilan pada ayam lebih jauh agar bisa menghindarinya! Jenis Kekerdilan pada Ayam Runting (Kekerdilan Permanen) Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik yang menghambat pertumbuhan ayam, sehingga bobotnya hanya mencapai 50-70% dari ayam normal pada usia yang sama. Ayam dengan kondisi ini biasanya sulit mencapai bobot ideal meskipun mendapat perawatan yang optimal. Stunting (Kekerdilan Sementara) Kekerdilan ini dapat terjadi oleh persaingan pakan atau gangguan penyerapan nutrisi, sehingga bobot ayam hanya mencapai 75-90% dari ayam normal. Dengan penanganan yang tepat, ayam dengan kondisi stunting masih memiliki peluang untuk mencapai pertumbuhan normal. Penyebab Kekerdilan pada Ayam Kondisi ayam kerdil bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah infeksi virus. Reovirus merupakan salah satu virus penyebab kekerdilan karena dapat memicu enteritis atau radang usus, yang mengganggu penyerapan nutrisi sehingga pertumbuhan ayam terhambat. Ayam yang terinfeksi virus ini biasanya menunjukkan gejala seperti lesu, malas bergerak, sayap menggantung, serta diare, terutama pada anak ayam berusia 2-7 hari. Jika tidak mendapat penanganan, kondisi ini dapat berdampak serius pada produktivitas peternakan.Faktor lain yang dapat menyebabkan kekerdilan adalah kualitas pakan yang buruk dan manajemen pemeliharaan yang kurang baik. Pakan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi ayam, terutama dari segi energi, protein, dan mikronutrien, akan menghambat pertumbuhan ayam secara ideal. Selain itu, suhu kandang yang tidak stabil, kepadatan kandang yang terlalu tinggi, serta sanitasi yang buruk dapat menyebabkan stres pada ayam. Stres yang berlebihan akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh ayam dan memperburuk kondisi pertumbuhannya. Oleh karena itu, memastikan nutrisi yang cukup serta manajemen pemeliharaan yang baik sangat penting untuk mencegah kekerdilan pada ayam.Kondisi ayam kerdil dan ayam normal (Sumber: researchgate.net) Cara Mencegah Kekerdilan pada Ayam Pencegahan kekerdilan pada ayam dapat dilakukan dengan menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik. Salah satu langkah utama adalah menjaga suhu kandang tetap stabil, terutama selama fase brooding, agar anak ayam tidak mengalami stres akibat suhu yang terlalu dingin atau panas. Selain itu, pemberian pakan berkualitas tinggi sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ayam secara optimal. Peternak juga harus memastikan kebersihan kandang dengan rutin membersihkan tempat pakan, minum, dan alas kandang guna mencegah penyebaran penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan ayam. Baca Juga: Bahas Kekerdilan pada Ayam Perhatikan juga kepadatan kandang agar ayam memiliki ruang yang cukup untuk bergerak dan mendapatkan akses pakan tanpa persaingan yang berlebihan. Jika kepadatan kandang terlalu tinggi, ayam dapat mengalami stres, yang berakibat pada penurunan nafsu makan dan pertumbuhan yang terhambat. Pemberian suplemen tambahan seperti asam amino, multivitamin, dan mineral juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh ayam serta mempercepat pertumbuhan mereka. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, risiko kekerdilan pada ayam dapat dikurangi, sehingga ayam dapat tumbuh dengan sehat, kuat, dan produktif.Penanganan Ayam yang Sudah Kerdil Jika ayam sudah terlanjur mengalami kekerdilan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memisahkannya dari ayam lain untuk mengurangi persaingan pakan dan stres. Setelah itu, berikan suplemen tambahan guna membantu mengejar ketertinggalan pertumbuhannya. Pastikan juga ayam mendapatkan pakan berkualitas tinggi dengan nutrisi seimbang serta lingkungan kandang yang nyaman dan bersih. Dengan penanganan yang tepat, ayam yang mengalami kekerdilan masih memiliki peluang untuk tumbuh ideal.Cegah kekerdilan dengan langkah yang tepat. Pastikan ayam DOC kamu tumbuh sehat, kuat, agar siap memberikan hasil terbaik. Yuk, jaga pertumbuhan ayam kamu agar tetap optimal!

Read More
Informasi

3 Kunci Keberhasilan Masa Brooding

Masa brooding merupakan tahap awal kehidupan ayam broiler yang dimulai saat DOC (Day Old Chick)  memasuki kandang hingga berusia sekitar 14 hari. Selama fase ini, anak ayam sangat rentan terhadap perubahan lingkungan dan memerlukan perhatian khusus untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan optimal. Tujuan utama dari masa brooding adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi anak ayam, sehingga mendukung perkembangan sistem pencernaan, pernapasan, dan kekebalan tubuh mereka. Keberhasilan pada masa ini akan memengaruhi pertumbuhan dan produktivitas ayam pada fase-fase berikutnya.Berikut merupakan tiga faktor utama yang menjadi kunci keberhasilan masa brooding: 1. Kelengkapan Peralatan dan Kandang Persiapan kandang yang optimal sangat penting untuk kenyamanan ayam. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar. Gunakanlah komponen ventilasi yang berkualitas, seperti kipas MagFan dari DACS yang dapat mengeluarkan gas beracun serta gas sisa metabolisme ayam. Selain itu, gunakan juga cooling pad untuk menjaga suhu kandang tetap sejuk.Perhatikan juga sistem pakan dan minum. Pastikan tempat makan dan minum tersebar merata dan mudah dijangkau oleh semua ayam. Untuk sistem air minum, gunakan nipple drinker. Alat ini higienis dan efektif, karena hanya mengeluarkan air ketika ayam mematuk nipplenya, sehingga air tidak terbuang dan tidak terkontaminasi.Dan yang tak kalah pentingnya yaitu penghangat kandang. Alat ini sangat penting untuk menjaga suhu stabil selama masa brooding, karena anak ayam belum bisa mengatur suhu tubuh mereka sendiri. Guardian Heater dari LB White adalah pilihan yang tepat, karena dapat memanaskan hingga 12.000 ekor ayam dalam satu unit, menciptakan lingkungan yang hangat dan mendukung pertumbuhan optimal anak ayam.DOC minum melalui Nipple Drinker (Kiri) dan Penghangat Guardian LB White pada kandang DOC (Kanan) 2. Sarana Produksi yang Berkualitas Pemilihan DOC yang sehat dan berkualitas merupakan langkah awal yang penting dalam budidaya ayam broiler. Anak ayam yang sehat memiliki ciri-ciri seperti bulu yang cerah dan kering, mata yang jernih, tubuh yang lincah, serta kaki yang besar dan bersih. Selain itu, kaki dan paruhnya juga akan berwarna kuning cerah. Anak ayam yang sehat tidak akan memiliki kecacatan. Jika terdapat cacat bawaan, ayam tersebut akan menghasilkan produk daging yang tidak berkualitas.Setelah pemilihan DOC yang tepat, berilah pakan yang sesuai. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi ayam untuk mendukung pertumbuhan optimal. Pastikan ketinggian tempat pakan sesuai dengan tinggi badan ayam agar mereka dapat menjangkau pakan dengan mudah. Rajin membersihkan tempat pakan dan minum juga penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ayam. Selain pakan, pemberian obat-obatan yang tepat dan sesuai dosis juga dapat membantu menjaga kesehatan ayam selama masa brooding. Baca Juga: 9 Kunci Sukses Merawat DOC Ayam Broiler 3. Manajemen Kontrol Masa Brooding Selama masa brooding, lakukan pengawasan ketat terhadap kebersihan kandang dan kenyamanan ayam. Suhu dan kelembapan kandang harus dipantau secara rutin untuk memastikan kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan ayam. Selain itu, memantau aktivitas ayam dan pendistribusian pakan di dalam kandang juga dapat memberikan gambaran tentang kenyamanan mereka. Untuk menciptakan lingkungan yang ideal, gunakan kontroler berkualitas seperti Agrologic. Kontroler ini dapat mengelola suhu dan kondisi kandang secara efisien, sehingga menciptakan kenyamanan bagi anak ayam.Dengan memperhatikan ketiga faktor penting dalam masa brooding, kamu bisa menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung pertumbuhan optimal ayam. Jadi, pastikan setiap aspek mulai dari peralatan kandang, pakan, hingga pengawasan dilakukan dengan teliti. Yuk, pastikan masa brooding berjalan dengan lancar, karena itu adalah kunci kesuksesan peternakan kamu!

Read More
Informasi

Fowl Cholera: Malapetaka Ternak, Cegah Sebelum Merusak

Kematian mendadak pada ayam sering menjadi kekhawatiran utama bagi para peternak, khususnya mereka yang mengelola peternakan berskala besar. Masalah ini tidak hanya berdampak pada kerugian finansial, tetapi juga dapat mengancam keberlanjutan usaha jika tidak ada tindak lanjut. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah Fowl Cholera, atau yang lebih dikenal sebagai kolera ayam. Penyakit ini memiliki angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi, berkisar antara 30–50%. Jika tanpa pencegahan atau pengobatan yang tepat, Fowl Cholera dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak. Penyebab Fowl Cholera Fowl Cholera, juga disebut avian pasteurellosis atau avian hemorrhagic septicemia, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Bakteri ini menyerang sistem pencernaan pada ayam. Bakteri ini dapat bertahan selama beberapa bulan dalam tanah atau bahan organik yang membusuk. Namun, P. multocida cukup sensitif terhadap berbagai desinfektan, paparan sinar matahari langsung, dan suhu tinggi. Gejala Fowl Cholera Gejala klinis yang muncul pada ayam yang terinfeksi Fowl Cholera dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit. Pada kasus perakut, ayam sering kali mati mendadak dalam jumlah besar tanpa menunjukkan gejala klinis sebelumnya.Sementara itu, pada infeksi akut, ayam dapat menunjukkan gejala beberapa jam sebelum mati, seperti kebiruan (sianosis) pada jengger, pial, atau bagian tubuh yang tidak tertutup bulu. Selain itu, diare yang awalnya berupa feses encer keputihan dapat berubah menjadi kehijauan dan berlendir.Pada kondisi kronis, gejala yang dapat terlihat meliputi gangguan pernapasan, seperti suara ngorok basah dan kesulitan bernapas akibat adanya lendir di saluran pernapasan. Ayam juga dapat mengalami bersin, leleran mukus dari mulut, depresi, bulu kusam dan berdiri, serta peningkatan frekuensi pernapasan.Pial ayam yang membengkak akibat Fowl Cholera (Sumber: go-livestock) Faktor Penularan Penyebaran Fowl Cholera dapat terjadi melalui berbagai faktor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penularan langsung terjadi ketika ayam yang sehat melakukan kontak dengan ayam yang sakit, baik melalui rute inhalasi, peroral, maupun melalui luka pada kulit. Sementara itu, penularan tidak langsung dapat terjadi melalui peralatan peternakan, air, lingkungan, atau kendaraan yang telah terkontaminasi bakteri.Selain itu, beberapa hewan seperti unggas liar, tikus, serta hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat berperan sebagai vektor pembawa bakteri Pasteurella multocida, yang kemudian menyebarkan penyakit ke ayam yang rentan. Faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap peningkatan kasus Fowl Cholera, terutama pergantian cuaca, fluktuasi suhu, serta tingkat kelembaban yang tinggi, yang dapat memicu perkembangan dan penyebaran bakteri di lingkungan peternakan.Lalu, apakah manusia dapat tertular penyakit Fowl Cholera?Seperti halnya pada ternak, manusia juga berisiko tertular jika terjadi kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi. Penyakit kolera yang menular pada manusia dapat menimbulkan dampak serupa dengan gejala yang dialami oleh hewan, terutama dengan menyerang sistem pencernaan. Jika seseorang melakukan kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi, risiko penularan pun semakin tinggi. Baca Juga: Waspada Necrotic Enteritis pada Ayam Broiler Pencegahan dan Penanganan Pencegahan dan penanganan Fowl Cholera melibatkan kombinasi tindakan sanitasi, manajemen peternakan, serta pengobatan.Pengobatan:Pemberian antibiotik sesuai rekomendasi dokter hewan dapat membantu mengatasi infeksi pada ayam. Tambahkan vitamin sebagai terapi suportif. Lakukan seleksi dan culling pada ayam yang parah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.Pencegahan:Bersihkan dan desinfeksi kandang serta peralatan secara rutin. Pisahkan kandang berdasarkan jenis unggas yang dipelihara. Hindari memelihara unggas jenis berbeda dalam satu area. Kendalikan vektor pembawa penyakit, seperti tikus dan lalat. Hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres pada ayam, seperti kepadatan kandang atau perubahan suhu mendadak. Lakukan vaksinasi sebagai perlindungan terhadap Fowl Cholera.Sedangkan, jika manusia telah melakukan kontak secara langsung dengan ayam yang terkena kolera, segera bersihkan diri dan pergi ke dokter apabila merasakan gejala yang semakin parah. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko Fowl Cholera pada ayam dapat berkurang, sehingga kesehatan ternak dan kelangsungan usaha peternakan tetap terjaga.

Read More