PT ANSELL JAYA INDONESIA

ARTIKEL TERBARU

Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!

Informasi

Ayam Hanya Bisa Bertelur di Pagi Hari? Mitos atau Fakta?

Apakah kamu pernah mendengar bahwa ayam hanya bisa bertelur di pagi hari? Mitos ini telah beredar di masyarakat selama bertahun-tahun, bahkan ada yang mempercayainya sepenuhnya. Namun, apakah benar bahwa ayam hanya mampu bertelur di pagi hari? Mari kita bahas lebih lanjut.Mitos ini mungkin berasal dari pengamatan bahwa ayam sering kali bertelur di pagi hari. Pagi hari sering kali menjadi waktu yang ideal bagi ayam untuk bertelur karena mereka telah beristirahat selama malam dan tubuh mereka siap untuk memproduksi telur baru. Namun, ini tidak berarti bahwa ayam tidak bisa bertelur di waktu lain dalam sehari. Siklus Reproduksi Ayam Ayam memiliki siklus reproduksi yang tergantung pada faktor-faktor seperti suhu, cahaya, dan makanan. Siklus ini mempengaruhi produksi telur mereka. Pada umumnya, ayam akan mengalami puncak produksi telur pada usia 6 hingga 18 bulan. Mereka biasanya akan bertelur setiap 24 hingga 26 jam sekali, terlepas dari waktu dalam sehari.Baca juga : Apa itu Telur Infertil? Berbahayakah? Kapan Ayam Betelur? Dalam praktiknya, ayam biasanya mencapai puncak produksi telur pada usia 6 hingga 18 bulan. Selama periode ini, mereka cenderung bertelur secara konsisten. Estimasi waktu bertelur adalah sekitar setiap 24-26 jam sekali. Oleh karena itu, ayam yang sehat dan produktif memiliki kemampuan bertelur sekali sehari, terlepas dari waktu dalam sehari.Mitos ini mungkin muncul dari pengamatan umum bahwa ayam cenderung bertelur di pagi hari setelah beristirahat sepanjang malam. Namun, penelitian dari University of California, Davis membuktikan bahwa ayam tidak terbatas pada waktu tertentu. Para ahli mengamati kelompok ayam selama beberapa bulan dan menemukan bahwa mereka bertelur pada berbagai waktu, termasuk di siang dan sore hari. Mitos yang Berakar dari Kebiasaan Peternak Mitos ini mungkin juga berasal dari kebiasaan peternak ayam yang memungkinkan ayam berkeliaran di luar kandang pada pagi hari. Ayam cenderung lebih aktif di pagi hari, mencari makanan dan berjemur di sinar matahari. Karena itu, saat pagi hari adalah saat yang paling mungkin bagi peternak untuk menemukan telur-telur baru di kandang ayam.Jadi, apakah ayam benar-benar hanya bisa bertelur di pagi hari? Jawabannya adalah tidak. Ayam dapat bertelur pada berbagai waktu dalam sehari. Namun, karena kebiasaan dan siklus alami mereka, ayam sering kali cenderung bertelur di pagi hari. Meskipun begitu, mereka tetap memiliki kemampuan untuk bertelur di waktu lain dalam sehari.Mitos ini telah berkembang di masyarakat selama bertahun-tahun dan menjadi kepercayaan yang umum. Namun, dengan penelitian dan pengamatan yang lebih mendalam, kita dapat memahami bahwa ayam tidak terbatas pada bertelur di pagi hari. Ini adalah salah satu contoh di mana pengetahuan ilmiah dapat membantu memecahkan mitos yang tidak berdasar.

Read More
Informasi

Berak Hijau pada Ayam? Waspada Penyakit Kolera!

Ayam adalah salah satu hewan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Selain daging dan telurnya yang lezat, ayam juga mudah dirawat dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun, sebagai peternak, kamu harus selalu memperthatikan kesehatan dan kebersihan ayam kamu. Salah satu hal yang bisa menjadi tanda bahwa ayam sakit adalah dari warna kotorannya. Kotoran ayam yang normal biasanya berwarna cokelat atau hitam, dengan bagian putih yang merupakan urin. Namun, jika kamu melihat kotoran ayam berwarna hijau, kamu harus waspada. Berak hijau pada ayam seringkali menjadi indikasi adanya penyakit kolera.Gambar berak hijau, sumber Medion Berak Hijau bisa terindikasi Kolera Penyakit kolera merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang ayam. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menginfeksi sistem pencernaan ayam. Berikut merupakan gejala yang bisa dilihat pada ayam yang terindikasi penyakit kolera :Berak hijau encer Lesu Anoreksia (tidak mau makan) Keluar lendir dari mulut dan hidung Pernapasan sesak dan bersuara Pial dan jengger berwarna biru pucat Mati mendadakPenularan secara langsung terjadi melalui kontak langsung antara ayam yang sakit dengan ayam yang sehat. Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi bakteri P. multocida, seperti pakan, air minum, peralatan kandang, dan kotoran ayam.Penyakit kolera dapat menyebabkan kematian hingga 50% pada ayam yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit kolera pada ayam. Tips Mencegah Penyakit Kolera Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan:Pisahkan ayam yang sakit dari ayam yang sehat Bersihkan kandang dan peralatan ayam secara rutin dengan desinfektan Berikan air minum yang bersih dan berganti setiap hari Berikan pakan yang berkualitas dan mengandung vitamin dan mineral yang cukup Berikan antibiotik sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter hewan Vaksinasi ayam secara berkala untuk mencegah penyakit lain 

Read More
Informasi

Ayam Bisa Deteksi Gempa, Benarkah?

Siapa sangka, di balik wujudnya yang sederhana, ayam memiliki naluri luar biasa yang tak terduga. Salah satu rahasia menakjubkan yang tersembunyi dalam perilaku ayam adalah kemampuannya untuk deteksi gempa bumi. Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana seekor ayam bisa mengetahui datangnya gempa yang tak terlihat? Mari kita gali lebih dalam fenomena yang menakjubkan ini. Bagaimana Ayam Bisa Deteksi Gempa? Ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana ayam bisa mendeteksi adanya gempa. Salah satu teori yang paling populer adalah bahwa ayam dapat mendengar suara gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa. Gelombang seismik ini memiliki frekuensi yang sangat rendah dan tidak dapat didengar oleh manusia, tetapi ayam memiliki indera pendengaran yang lebih tajam dan dapat mendengarnya.Teori lain yang juga mungkin adalah bahwa ayam dapat merasakan perubahan gravitasi yang terjadi ketika gempa terjadi. Gempa bumi dapat menyebabkan tanah bergerak, dan hal ini dapat menyebabkan perubahan gravitasi di area tersebut. Ayam memiliki indera keseimbangan yang sangat baik, dan mereka dapat merasakan perubahan gravitasi ini.Gempa di Jepang pada tahun 2011Terdapat beberapa bukti yang mendukung kemampuan ayam mendeteksi gempa. Salah satu buktinya adalah adalah peristiwa gempa bumi yang terjadi di Jepang pada tahun 2011. Sebelum gempa terjadi, banyak ayam di Jepang terlihat gelisah dan bertingkah aneh. Beberapa ayam bahkan terlihat terbang dan meninggalkan kandangnya.Bukti lain adalah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Pertanian Hokkaido di Jepang. Penelitian ini menunjukkan bahwa ayam dapat mendengar suara gelombang seismik dengan frekuensi hingga 10 Hz. Frekuensi ini merupakan frekuensi yang sering dihasilkan oleh gempa bumi. Manfaat Ayam sebagai Detektor Gempa Jika terbukti bahwa ayam benar-benar bisa mendeteksi gempa, maka hal ini dapat dimanfaatkan sebagai alat deteksi gempa yang murah dan mudah digunakan. Ayam dapat dipelihara di berbagai tempat, sehingga mereka dapat menjadi sistem peringatan dini gempa yang efektif. Tips Memelihara Ayam untuk Deteksi Gempa Jika kamu tertarik untuk memelihara ayam untuk mendeteksi gempa, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.Pertama, kamu perlu memilih jenis ayam yang tepat. Ayam yang memiliki indera pendengaran dan keseimbangan yang baik, seperti ayam ringneck pheasant, lebih berpotensi untuk bisa mendeteksi gempa.Kedua, kamu perlu memelihara ayam di tempat yang terbuka, sehingga mereka dapat mendengar suara gelombang seismik dengan lebih baik. Ketiga, kamu perlu memperhatikan tingkah laku ayammu. Jika ayammu terlihat gelisah dan bertingkah aneh, kemungkinan besar ada gempa yang akan terjadi.

Read More
Informasi

Kemampuan Imprinting pada Anak Ayam

Apakah Anda pernah melihat anak ayam yang mengikuti kucing, anjing, atau bahkan manusia? Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa anak ayam bisa begitu? Apakah mereka tidak tahu siapa induk mereka yang sebenarnya? Jawabannya ada pada fenomena yang disebut imprinting.Imprinting adalah proses pembelajaran yang terjadi pada hewan-hewan tertentu, khususnya unggas, yang membuat mereka menganggap benda bergerak pertama yang mereka lihat setelah menetas adalah induknya. Imprinting sangat penting bagi kelangsungan hidup anak unggas, karena dengan begitu mereka dapat belajar cara mencari makan, berlindung, dan beradaptasi dengan lingkungan.Baca Juga : Benarkah Ayam bisa Mengingat Wajah Manusia?Namun, imprinting juga memiliki sisi unik dan menarik, karena tidak selalu benda bergerak yang dilihat anak unggas adalah induk sejenis. Bisa saja benda bergerak tersebut adalah hewan lain, manusia, atau bahkan benda mati. Hal ini terjadi karena imprinting hanya berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 13-16 jam setelah menetas. Jadi, apapun yang dilihat anak unggas dalam rentang waktu tersebut akan dianggap sebagai induknya, tanpa membedakan bentuk, warna, atau suara.Konrad Zacharias LorenzImprinting pertama kali dipelajari oleh ilmuwan Austria bernama Konrad Lorenz, yang dikenal sebagai bapak etologi atau ilmu tentang tingkah laku hewan. Dikutip dari Biodiversity Warriors by Kehati, Lorenz mencoba membagi telur di sarang angsa menjadi dua kelompok. Satu kelompok dierami oleh induk angsa, yang lainnya dirawat oleh Lorenz di inkubator. Anak-anak angsa dari kelompok pertama menjadi angsa normal, sementara anak-anak angsa dari kelompok kedua menganggap Lorenz sebagai induknya dan mengikutinya kemana pun ia pergi. Lorenz bahkan mengajari anak angsa cara mencari makan dan berenang di air.Namun, kemampuan ini juga bisa berbahaya jika anak ayam salah mengenali induknya, misalnya menganggap kucing atau manusia sebagai induknya. Hal ini bisa menyebabkan anak ayam meniru perilaku yang tidak sesuai dengan insting dan kebutuhan ayam, mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan dan sesama ayam, atau bahkan dimangsa oleh hewan lain yang dianggap sebagai induknya.Oleh karena itu, penting bagi Anda yang ingin beternak ayam untuk memastikan bahwa anak ayam yang Anda pelihara mendapatkan imprinting yang benar.

Read More
Informasi

Siapa yang Pertama Kali Makan Ayam?

Siapa yang bisa membayangkan hidup tanpa mencicipi lezatnya ayam? Sebuah pertanyaan yang mungkin menggelitik rasa penasaran kita. Namun, tahukah Anda siapa yang pertama kali makan ayam ini? Jejak sejarah mengungkapkan kisah menarik tentang bagaimana ayam, sebelum menjadi santapan kita, telah melalui perjalanan panjang di berbagai belahan dunia. Jejak Awal Sebelum masuk ke "perut" kita, ayam awalnya terkenal sebagai peserta utama dalam pertarungan adu atau sabung ayam. Sudah lebih dari 10.000 tahun yang lalu, masyarakat di Asia Tenggara dan China mulai memelihara ayam untuk kegembiraan pertarungan. Ayam tidak hanya menjadi pilihan hiburan, tapi juga menjadi elemen tak terpisahkan dari keberlanjutan tradisi dan kekayaan budaya. Siapa yang Makan Ayam Pertama Kali? Perubahan signifikan terjadi sekitar 400-200 SM ketika para arkeolog menemukan bukti pertama konsumsi daging ayam di kota kuno Maresha, Israel. Lee Perry-Gal, seorang arkeolog dari Universitas Haifa, menemukan lebih dari seribu tulang ayam yang jelas-jelas sudah mengalami proses pemotongan. Keunikan temuan ini terletak pada jumlah tulang betina yang dua kali lebih banyak daripada tulang jantan, mengindikasikan bahwa ayam betina lebih sering diambil untuk dikonsumsi.Alasan mengapa manusia mulai mengonsumsi ayam sebagai makanan masih menjadi misteri. Namun, ada beberapa kemungkinan. Salah satu kemungkinan adalah karena ayam merupakan sumber protein yang mudah didapat. Ayam juga merupakan hewan yang mudah diternakkan dan memiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Ayam dan Iklim di Wilayah Mediterania Penyebaran ayam sebagai bahan makanan juga kemungkinan terkait dengan iklim di wilayah sekitar Mediterania. Iklim di wilayah tersebut cocok untuk budidaya ayam. Hal ini mendorong orang untuk mempelajari cara beternak ayam dalam jumlah besar di penangkaran. Inilah titik awal ayam menjadi bagian dari hidangan sehari-hari.Begitulah kisah unik tentang jejak sejarah ayam, dari arena pertarungan hingga meja makan kita. Dalam melintasi zaman, ayam telah menjadi bagian tak tergantikan dari kehidupan kita. Dengan kelezatannya yang mengundang selera, ayam bukan hanya sekadar hidangan, melainkan juga bagian dari warisan budaya yang terus berkembang. Mari wujudkan kehidupan yang lebih baik dan cerdas dengan mengonsumsi ayam, hewan kaya protein. 

Read More
Informasi

Mengatasi Tingginya Amonia Saat Musim Hujan

Musim hujan seringkali membawa berkah bagi para peternak ayam, namun di balik kesejukan air hujan terdapat potensi tingginya kadar amonia di kandang. Amonia dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan ayam dan produktivitas peternakan. Dikutip dari salahsatu jurnal oleh Yuwono, Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3 yang merupakan salah satu indikator pencemaran udara pada bentuk kebauan. Gas amonia adalah gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat, biasanya amonia berasal dari aktifitas mikroba, industri amonia, pengolahan limbah dan pengolahan batu bara. Dalam konteks peternakan ayam, amonia seringkali muncul dari kotoran ayam dan urine yang terakumulasi di kandang. Kenapa Musim Hujan Kadar Amonia Naik?Kelembapan udara yang tinggi, sehingga amonia yang dihasilkan oleh kotoran ayam lebih mudah menguap. Curah hujan yang tinggi, sehingga kandang ayam lebih mudah basah. Pergantian udara yang kurang baik, sehingga amonia tidak dapat terbawa keluar dari kandang.Pengaruh Amonia Bagi Ayam 1. Iritasi Saluran Pernapasan Amonia dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan ayam. Hal ini dapat mengganggu fungsi normal paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan. 2. Menurunkan Kinerja Produktivitas Ayam yang terpapar amonia secara terus-menerus cenderung mengalami penurunan produksi telur, pertumbuhan yang lambat, dan berpotensi mengalami stres. 3. Mengganggu Kesehatan Umum Tingginya kadar amonia dapat mempengaruhi kesehatan ayam secara keseluruhan, meningkatkan risiko penyakit dan menurunkan daya tahan tubuh. 4. Masalah Kesehatan Mata Pajanan berlebihan terhadap amonia dapat menyebabkan masalah pada mata ayam, seperti iritasi dan konjungtivitis. 5. Mengurangi Kualitas Udara Kadar amonia yang tinggi dapat menciptakan lingkungan kandang yang kurang sehat dan mengganggu keseimbangan mikroorganisme di dalamnya. Baca Juga : Penyakit Berpotensi pada Ayam Selama Musim Hujan  Tips Mencegah Tingginya Amonia saat Musim Hujan Untuk itu, penting bagi para pemula dalam dunia ternak ayam untuk memahami cara mencegah tingginya kadar amonia saat musim hujan. Simaklah tips-tips berikut dengan baik. 1. Ventilasi yang Optimal Membuka pintu dan jendela kandang ayam secara teratur dapat membantu sirkulasi udara yang baik. Ventilasi yang optimal akan mengurangi kelembaban dan mencegah amonia terkumpul di udara kandang. Pastikan ada lubang ventilasi yang cukup di bagian atap dan dinding kandang. 2. Pembersihan Rutin Kandang Lakukan pembersihan kandang secara rutin, terutama saat musim hujan. Bersihkan sisa pakan dan kotoran ayam setiap hari. Dengan demikian, Anda dapat mencegah penumpukan bahan organik yang dapat menghasilkan amonia. 3. Penggunaan Adsorben Amonia Tambahkan material adsorben amonia, seperti arang aktif, di dalam kandang. Material ini dapat menyerap amonia dan mengurangi risiko tingginya kadar amonia di udara kandang. 4. Pemberian Nutrisi yang Tepat Pastikan pakan yang diberikan mengandung nutrisi yang seimbang. Nutrisi yang tepat dapat membantu mengurangi produksi amonia dalam kotoran ayam.

Read More