PT ANSELL JAYA INDONESIA

ARTIKEL TERBARU

Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!

Informasi

Cara Menghitung Indeks Heat Stress (IHS) pada Ayam

Ayam adalah salah satu jenis ternak yang sangat rentan terhadap stres panas.  Indeks Heat Stress adalah sebuah parameter yang digunakan untuk mengukur keparahan panas pada ternak ayam dengan mempertimbangkan suhu udara, kelembaban, dan suhu buliran ayam. Selain itu, indeks ini juga dapat memberikan panduan tentang tingkat stres panas yang dialami oleh ayam dan membantu peternak untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat.Ayam memiliki tingkat toleransi terhadap suhu yang terbatas. Ketika suhu lingkungan naik di atas batas toleransi ayam, mereka dapat mengalami stres panas. Stres panas dapat menyebabkan penurunan produktivitas, penurunan kualitas telur atau daging, penurunan kesehatan ayam, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi peternak ayam untuk memantau dan mengelola risiko panas dengan menggunakan indeks heat stress. Rumus Hitung IHS IHS = Suhu (°Fahrenheit) + Kelembapan (RH%) Tabel Temperature Heat Indek (THI) pada ayam.Nilai IHS Keterangan< 150 Aman150-160 Warning (Penurunan aktifitas, water intake naik, loss production)> 160 Berbahaya (Terjadi Heat Stress)  Baca Juga : FCR pada Ayam : Definisi, Faktor Pengaruh, Tips, dan Cara MenghitungnyaContoh Kasus : Diketahui :Suhu : 24 °C Kelembapan : 82%Jawab :Suhu : 24 °C  = 75,2 °FIHS = Suhu (°Fahrenheit) + Kelembapan (RH%)IHS = 75,2 + 80IHS = 155,2 Kesimpulannya, didapatkan nilai IHS ayam sebesar 155,2, yang jika dilihat dalam tabel keterangan termasuk kondisi Warning. 

Read More
Informasi

Berapa lama Daging Ayam bisa Disimpan di Kulkas?

Apakah kamu salah satu penggemar masakan ayam? Jika iya, tentunya kamu ingin selalu memiliki daging ayam segar dan aman untuk dimasak. Namun, terkadang kita membeli daging ayam dalam jumlah lebih banyak daripada yang akan kita gunakan dalam waktu dekat. Pertanyaannya adalah, berapa lama sebenarnya daging ayam dapat disimpan di dalam kulkas sebelum harus dibuang?Umumnya, daging ayam termasuk dalam kategori makanan yang mudah membusuk karena kandungan protein dan kelembapan di dalamnya. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti panduan penyimpanan yang tepat agar menghindari pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Batas Waktu Penyimpanan Daging Ayam di Kulkas Postingan DR. dr. Tan Shot Yen,M.humDilansir dari Healtline, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan bahwa daging ayam mentah yang dibeli dari pasar dapat disimpan di dalam kulkas dengan aman selama 1-2 hari setelah tanggal pembelian.Namun, jika  merencanakan untuk menyimpannya lebih lama, disarankan untuk membekukannya. Daging ayam mentah dapat disimpan dalam freezer di freezer hingga 9-12 bulan lamanya. Pastikan untuk membungkusnya dengan rapat menggunakan kantong plastik khusus freezer atau bungkus plastik pembungkus makanan dengan lapisan ganda.Sedangkan untuk daging ayam yang telah dimasak/matang, kita dapat menyimpannya di kulkas selama 3-4 hari. Jika kamu ingin menyimpannya lebih lama, lebih baik disimpan di freezer hingga 2-6 bulan lamanya. Menyimpan Daging Ayam dengan BenarSaat menyimpan daging ayam di dalam kulkas, pastikan untuk memisahkannya dari makanan lain, terutama makanan mentah seperti sayuran dan buah-buahan. Tempatkan daging ayam dalam wadah kedap udara atau bungkus dengan plastik pembungkus makanan. Jangan pernah menumpahkan jus daging ayam di atas makanan lain karena dapat menyebabkan kontaminasi silang. Letakkan daging ayam di bagian bawah rak kulkas untuk menghindari tumpahan yang tidak terduga. Pastikan suhu kulkas selalu berada di bawah 4 derajat Celsius untuk mencegah pertumbuhan bakteri.Mengenali Tanda-tanda Daging Ayam yang Tidak Layak KonsumsiPerhatikan bau busuk atau tak sedap pada daging ayam. Jika tercium aroma yang aneh, lebih baik buang daging tersebut. Perubahan warna menjadi abu-abu atau kecoklatan pada daging segar adalah tanda bahwa daging mungkin sudah tidak layak konsumsi. Jika permukaan daging terlihat lengket atau berlendir, segera buang karena bisa jadi pertanda pertumbuhan bakteri. Dalam kesimpulannya, penting untuk mengetahui batas waktu penyimpanan daging ayam di kulkas agar terhindar dari risiko keracunan makanan. Pastikan untuk menyimpan daging ayam dengan benar, memperhatikan tanda-tanda ketika daging sudah tidak layak konsumsi, dan mempertimbangkan alternatif penyimpanan dengan membekukannya jika diperlukan. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kamu dapat menikmati daging ayam segar dan aman untuk dimasak setiap saat.

Read More
Informasi

Perbedaan Fase Starter, Grower dan Finisher pada Ayam Broiler

Apakah kamu tau, mengapa memahami perbedaan antara fase starter, grower, dan finisher dalam pemeliharaan ayam broiler itu sangatlah penting? Nah, setiap fase memiliki kebutuhan nutrisi dan manajemen yang berbeda, seperti kandungan protein, vitamin, mineral, dan tekstur pakan. Memahami perbedaan antara fase starter, grower, dan finisher dalam pemeliharaan ayam broiler adalah langkah penting untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan hasil yang optimal. Berikut merupakan perbedaannya dari beberapa aspek. Baca Juga : Daftar 65 Istilah Penting dalam Peternakan Ayam3 Fase ayam broiler : Fase starter, fase grower dan fase finisher Umur ayam Fase starter berawal dari hari pertama ayam broiler menetas hingga mencapai usia sekitar 10-14 hari. Fase grower terhitung setelah fase starter berakhir, yaitu sekitar usia 10-14 hari, dan berlangsung hingga mencapai usia sekitar 28-35 hari. Fase finisher terhitung setelah fase grower berakhir, yaitu sekitar usia 28-35 hari, dan berlanjut hingga ayam siap dipanen.Kandungan pakan yang dibutuhkan Fase starter membutuhkan kandungan protein yang tinggi, biasanya antara 20% hingga 24%, serta membutuhkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan asam amino untuk pertumbuhan awal dan pengembangan sistem pencernaan ayam broiler yang masih muda. Fase grower membutuhkan kandungan protein yang sedang, biasanya berkisar antara 18% hingga 20%. Kandungan nutrisi disesuaikan dengan pertumbuhan ayam broiler yang lebih lanjut dan kebutuhan gizi pada tahap pertumbuhan menengah. Fase finisher membutuhkan kandungan protein yang lebih rendah, biasanya antara 16% hingga 18%. Kandungan nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan ayam broiler pada tahap akhir pertumbuhan sebelum dipanen.Teksur pakan Fase starter umumnya berbentuk pelet halus atau serbuk agar mudah dikonsumsi oleh ayam broiler yang masih kecil dan belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Fase grower umumnya berbentuk pelet yang lebih besar dan lebih keras dibandingkan dengan fase starter tetapi lebih padat. Fase finisher umumnya berbentuk pelet yang lebih besar dan lebih keras, mirip dengan fase grower tetapi lebih padat.Tujuan Fase starter bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan awal ayam broiler, memperkuat sistem pencernaan, dan memberikan nutrisi yang cukup untuk perkembangan tubuh yang optimal. Fase grower bertujuan untuk melanjutkan pertumbuhan ayam broiler, memaksimalkan perkembangan otot dan tulang, serta mempersiapkan ayam untuk memasuki fase finisher. Fase finisher bertujuan sebagai tahap pamungkas menyelesaikan pertumbuhan ayam broiler, memaksimalkan akumulasi bobot, dan mempersiapkan ayam untuk dipanen.

Read More
Informasi

Cara Gampang Membedakan Telur Sehat dan Telur Busuk

Telur adalah salah satu sumber makanan yang kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya. Namun, sebelum mengkonsumsinya, kita perlu memastikan bahwa telur yang kita beli masih dalam kondisi segar dan sehat. Untuk mengetahui telur layak konsumsi itu sangat mudah, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membedakan telur sehat dan telur busuk.Menurut The Food and Drug Administration (FDA), ketahanan telur ayam bisa mencapai 4 – 5 minggu jika disimpan di dalam kulkas. Sebaliknya saat disimpan di dalam ruangan, ketahanan telur ayam berkurang dan telur akan kedaluwarsa sampai 3 minggu.Lalu, bagaimana cara memilah antara telur yang sehat dengan telur yang sudah tidak layak konsumsi alias busuk? Tenang! Kali ini kita akan coba berbagi mengenai beberapa metode mudah yang bisa digunakan untuk mendeteksi kelayakan telur untuk dikonsumsi.1. Memeriksa Tanggal KedaluarsaCara paling sederhana untuk memastikan telur masih segar adalah dengan memeriksa tanggal kadaluarsa pada kemasan telur. Produsen biasanya mencantumkan tanggal kadaluarsa atau tanggal kadaluarsa pada kemasan. Pastikan kamu membeli telur sebelum tanggal tersebut berakhir. Baca Juga : Inilah alasan, Mengapa Jangan Simpan Telur di Kulkas !2. Mencium Bau Telur Cara alami untuk membedakan telur sehat dan telur busuk adalah dengan mencium bau telurnya. Telur yang sehat biasanya tidak memiliki bau yang mencolok, atau bau yang ada hanyalah bau ringan dari telur itu sendiri. Sebaliknya, telur yang busuk akan memiliki bau yang busuk dan tidak sedap. 3. Menggoyangkan Telur Cara lain untuk mengecek kualitas telur adalah dengan menggoyangkan telur secara perlahan. Telur yang segar biasanya tidak bergerak terlalu banyak. Jika kamu mendengar suara atau merasakan getaran dari dalam ketika menggoyangkan telur, kemungkinan besar telur tersebut busuk. 4. Menyelidiki Cangkang Telur Cangkang telur juga bisa memberikan petunjuk tentang kualitas telur. Telur sehat biasanya memiliki cangkang yang utuh dan bersih. Jika kamu melihat retakan atau cangkang pecah pada telur, sebaiknya hindari untuk mengkonsumsinya karena bisa jadi telah terkontaminasi oleh bakteri. 5. Menggunakan Air untuk Menguji KualitasMetode uji menggunakan media air juga dapat membantu membedakan telur sehat dan busuk. Caranya ,mudah sekali, letakkan telur dalam wadah berisi air, misalkan menggunakan gelas. Telur yang segar biasanya akan tenggelam karena memiliki udara yang lebih sedikit di dalamnya. Sedangkan telur yang sudah tua atau busuk cenderung mengapung karena memiliki kantung udara yang lebih besar di dalamnya.

Read More
Informasi

Mengenali Ciri-ciri Ayam Petelur yang Afkir

Ayam petelur merupakan salah satu jenis ternak yang banyak dijadikan pilihan sebagai sumber telur konsumsi bagi masyarakat. Namun, sebagai pemilik ayam petelur, kita juga harus bijak dalam mengenali tanda-tanda kesehatan ayam.Namun, apakah anda merasa khawatir saat melihat ayam-ayam di kandang tampak kurang bersemangat, bulu-bulu mereka kusam, dan produksi telur menurun drastis? Jika iya, Anda mungkin telah mengenali ciri-ciri ayam petelur yang afkir. Usia Produktif Ayam Petelur Biasanya ayam ras petelur yang diternakan di Indonesia mempunyai masa produktif sejak umur 16 minggu hingga 72 atau 80 minggu. Bahkan sampai sekarang ada yang mencapai 95 hingga 100 minggu. Baca Juga : Dampak Baik Rutin Konsumsi Telur Bagi KesehatanCiri-ciri Ayam Petelur yang Masuk Masa Afkir Berikut merupakan ciri-ciri ayam petelur yang sudah masuk masa afkir. 1. Penurunan Produksi Telur yang Drastis Ayam petelur yang sehat biasanya akan menghasilkan telur secara konsisten, namun jika terjadi penurunan yang drastis dalam produksi telur, hal ini menandakan bahwa ayam sudah masuk usia afkir, dimana ayam hanya mampu produksi sekitar 20-25%. 2. Perubahan Pola Makan Ayam yang afkir juga cenderung menunjukkan perubahan pola makan. Jika ayam yang sebelumnya gemar makan menjadi kurang berselera atau bahkan menolak makan sama sekali. 3. Ayam Lesu dan Nafsu Minum yang Berlebihan Ayam petelur yang berada dalam kondisi afkir seringkali tampak lemas dan kurang bersemangat. Mereka mungkin juga menunjukkan tanda-tanda dehidrasi dengan minum air secara berlebihan. Kondisi ini bisa diindikasikan dengan tubuh yang terlihat mengering, paruh yang terbuka secara terus-menerus, dan kotoran yang mengering pada mata dan hidungnya. 4. Perubahan Bentuk Tubuh Ayam petelur yang sedang afkir mungkin akan terlihat kurus, jengger dan bulu-bulunya menjadi kusam, dan postur tubuhnya menjadi cenderung tertekuk. Mereka mungkin juga mengalami pembengkakan pada bagian-bagian tertentu tubuhnya seperti perut atau kaki. 5. Perubahan Perilaku Perubahan perilaku juga bisa menjadi petunjuk bahwa ayam petelur mengalami kesehatan yang buruk. Mereka mungkin akan terlihat cenderung menarik diri dari kelompoknya, menjadi lebih malas, atau bahkan menunjukkan perilaku agresif yang tidak biasa. Yang Peternak lakukan jika Ayam Afkir Jika ayam sudah masuk usia afkir, para peternak biasanya menjual mereka ke rumah potong ayam.

Read More
Informasi

Tips Memilih Lokasi Terbaik untuk Peternakan Ayam

Ketika membangun kandang ayam, memilih lokasi peternakan ayam merupakan salah satu faktor kunci untuk mencapai keberhasilan dalam budidaya ayam. Lokasi yang tepat dapat memberikan lingkungan yang optimal bagi ayam, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi risiko buruk terhadap kesehatan ayam. Memilih lokasi peternakan ayam yang tepat membutuhkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan ayam, lingkungan yang mendukung, serta aspek keamanan dan perizinan. Aksesibilitas yang Mudah Lokasi kandang ayam harus memiliki akses yang mudah, baik untuk pengiriman pakan, pengiriman ayam, maupun untuk pengeluaran produk hasil ternak. Jalan-jalan yang lebar dan baik merupakan hal yang penting untuk memastikan akses yang lancar bagi kendaraan pengangkut. Selain itu, perhatikan juga kestrategisan serta aksesibilitas terhadap fasilitas umum seperti klinik hewan, bank, dan toko pakan ternak. Lokasi yang berdekatan dengan perusahaan pembibitan DOC Masih adanya beberapa provinsi,  menjadi masalah tersendiri peternak untuk mendapatkan pasokan bibit. Maka dari itu, usahakan untuk memilih lokasi kandang yang dekat dengan perusahaan bibit supaya bisa mendapatkan harga yang lebih murah, dan juga pasokan bibit ayam stabil tanpa perlu khawatir.Lokasi yang berdekatan dengan perusahaan pakan Seperti halnya dengan bibit ayam, jika sulit mendapatkan pakan, peternak akan mengeluarkan biaya yang lebih besar pula untuk pakan. Apabila lokasi kandang jauh dengan perusahaan pakan, pastikan bahwa di lokasi tersebut terdapat beragam jenis tanaman atau sumber bahan pakan alternatif lainnya yang dapat kita manfaatkan.Lokasi Jauh dari Pemukiman Warga Suasana lingkungan ayam harus dijaga selalu kondusif, terhindar dari keramaian/kebisingan diluar karena sejatinya jika kenyamanan ayam terganggu maka akan berdampak pada tingkat stress dan kualitas produksi. Selain itu, Peternakan ayam yang jauh dari pemukiman warga juga tidak akan mengganggu warga sekitar dengan suara bising ayam serta bau kotoran yang ditimbulkan. Dekat Dengan Pemasaran Pemilihan lokasi peternakan yang dekat dengan target pemasaran memiliki beberapa keuntungan yang signifikan. Salah satunya adalah biaya transportasi yang lebih rendah, yang pada akhirnya akan menguntungkan peternak. Selain itu, dekatnya lokasi dengan target pemasaran juga cenderung disukai oleh konsumen.Selain itu, dekatnya lokasi peternakan dengan target pemasaran juga memudahkan peternak dalam menerapkan sistem all in all out. Dalam sistem ini, peternakan akan mengosongkan dan membersihkan semua kandang pada saat yang bersamaan, sebelum memulai siklus produksi baru. Ketersediaan Air Bersih Dalam budidaya ayam, penting sekali untuk memiliki pasokan air yang cukup dan berkualitas baik. Jika memungkinkan, lebih baik lagi jika terdapat sumber air yang dapat diandalkan, seperti sumur bor atau akses ke saluran air bersih terdekat. Air yang bersih dan aman sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam dan mencegah masalah kesehatan yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi. Baca Juga : Pentingnya Sumber Air pada Peternakan AyamKetersediaan Listrik Energi listrik sangat diperlukan dalam operasional kandang ayam, terutama untuk menyediakan penerangan dan suhu yang tepat dalam kandang. Pastikan lokasi kandang memiliki akses ke pasokan listrik yang stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan kandang. Jika pasokan listrik terbatas, pertimbangkan untuk menginstal generator cadangan sebagai tindakan pencegahan jika terjadi pemadaman listrik. Lahan yang Cukup Lokasi strategis untuk kandang ayam juga harus memiliki ketersediaan lahan yang memadai. Pastikan bahwa luas lahan yang tersedia cukup untuk menampung kandang yang diinginkan, termasuk area untuk pakan, air, dan fasilitas lainnya seperti tempat pembuangan limbah. Pertimbangkan pula kemungkinan untuk perluasan di masa depan jika usaha ternak berkembang. Kondisi Lingkungan Lingkungan sekitar kandang juga perlu diperhatikan. Hindari memilih lokasi yang terlalu dekat dengan pemukiman penduduk karena hal ini dapat menimbulkan masalah terkait dengan polusi dan gangguan suara. Selain itu, perhatikan juga faktor topografi dan kondisi tanah. Kandang ayam sebaiknya berada pada lokasi yang cukup tinggi untuk menghindari banjir atau genangan air ketika musim hujan. Jauh dari Sumber Pencemar Pastikan lokasi kandang ayam tidak terlalu dekat dengan sumber pencemar seperti pabrik kimia atau jalan raya dengan lalu lintas kendaraan yang padat. Pencemaran udara dan bau-bau yang tidak sedap dapat berdampak negatif pada kesehatan ayam dan kualitas produknya. Upayakan agar kandang berada pada jarak yang aman dari sumber-sumber pencemar potensial. Keamanan dan Kepastian Hukum Pastikan bahwa lokasi yang dipilih untuk kandang ayam memenuhi persyaratan hukum dan perizinan yang berlaku. Konsultasikan dengan pihak berwenang setempat untuk memastikan bahwa kegiatan budidaya ayam dapat dilakukan secara legal di area tersebut. Selain itu, pertimbangkan juga faktor keamanan seperti risiko pencurian atau gangguan keamanan lainnya. Memilih lokasi strategis untuk ternak ayam membutuhkan penelitian dan analisis yang cermat. Apabila masih merasa kurang bisa untuk berkonsultasi dengan ahli atau peternak ayam yang telah berpengalaman. Dengan lokasi yang tepat, Anda akan memiliki dasar yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam budidaya ayam dan memastikan kesejahteraan ayam yang Anda ternakkan.

Read More