ARTIKEL TERBARU
Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!
17Jul
Proses panen ayam merupakan tahap penting dalam kegiatan peternakan ayam. Setelah berhasil mengumpulkan hasil panen, seringkali terjadi kecenderungan untuk segera melanjutkan siklus produksi tanpa memberikan jeda masa istirahat yang memadai bagi ayam dan peternaknya. Namun, penting untuk memahami bahwa masa istirahat setelah masa panen ayam memiliki peran yang krusial dalam menjaga kesehatan ayam, memulihkan kondisi fisik, serta menjaga kualitas hasil produk.Masa Istirahat kandang ini bertujuan untuk menghilangkan segala kotoran ataupun bibit penyakit yang kemungkinan besar masih menempel di lingkungan kandang. Karena jika kotoran tersebut tidak segera dibersihkan maka akan berdampak terhadap kelangsungan ternak di periode berikutnya. Tahapan Pembersihan Kandang Sebelum memulai proses pembersihan kandang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah persiapan dan perencanaan. Identifikasi waktu yang tepat untuk melakukan pembersihan kandang, idealnya setelah panen atau sebelum kedatangan ayam baru. Pastikan untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti sapu, sekop, ember, sabun, dan desinfektan. Pastikan juga bahwa semua ayam telah dipindahkan dari kandang ke tempat yang aman.Pastikan semua peralatan penunjang keberlangsungan ternak seperti tempat pakan/minum dipindahkan/dikeluarkan dari kandang serta dibersihkan menggunakan sabun dan bilaslah dengan air bersih. Setelah peralatan dibersihkan, rendam/semprotlah menggunakan larutan desinfektan agar semua bibit penyakit yang menempel bisa musnah tak tersisa. Lalu keringkan dengan baik sebelum digunakan kembali. Selanjutnya, adalah pembersihan kotoran dan sisa pakan di dalam kandang. Gunakan alat yang tadi sudah kita siapkan, misal sapu dan sekop untuk mengumpulkan dan mengeruk kotoran, bulu dan sisa pakan di alas kandang. Pastikan pembersihan dilakukan dengan teliti dan menjangkau sudut-sudut kandang. Kotoran dan sisa pakan yang terkumpul dapat dibuang atau bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik. Lalu lakukan pembersihan tahap 2 yaitu pembersihan menggunakan air, direkomendasikan untuk menggunakan alat penyemprot air bertekanan tinggi. Kemudian setelah penyemprotan air bersih, semprot air deterjen dan terakhir menggunakan air larutan desinfektan untuk memastikan kandang bersih dari bibit penyakit. Setelah proses desinfeksi, pastikan kandang benar-benar kering sebelum memasukkan ayam kembali. Kelembaban yang tinggi dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme patogen. Tidak lupa untuk selalu mengecek atap bila ada kebocoran, serta dinding kandang. Terakhir, cek kondisi air yang digunakan untuk minum ayam. Kuras dan bersihkan bila perlu. Masa Istirahat Kandang Apabila kandang sudah melewati tahapan pembersihan menyeluruh, maka sudah saatnya untuk mengistirahatkan kandang tersebut.Masa istirahat kandang biasanya berlangsung selama 14 hari terhitung sejak hari ketika kandang telah selesai dibersihkan. Namun banyak juga peternak yang memperpanjang masa istirahat kandangnya. Tujuannya supaya meminimalisir secara optimal bibit penyakit yang masih berada di kandang dan memutus siklus bibit penyakit. Baca Juga : Yuk Mengenal Ayam Hias : Jenis dan Kriteria Penilaiannya
Read More10Jul
Dalam industri peternakan ayam, pemilihan jenis kandang yang tepat adalah salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dan efisiensi dalam budidaya ayam. Ada dua jenis kandang yang umum digunakan oleh para peternak yakni open house (kandang terbuka) dan closed house (kandang tertutup). Dalam artikel ini, kita akan membandingkan kedua jenis kandang ini, melihat keuntungan dan kerugiannya, serta mempertimbangkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih kandang untuk peternakan ayam.Source : DokterUnggas.com Berikut merupakan uraian beberapa perbedaan antara kandang open house dengan closed house : KonstruksiDari nama istilah kedua kandang ini, sudah bisa ditebak bagaimana bayangan dari sisi konstruksinya. Yap, open house (kandang terbuka) memiliki dinding yang terbuka, di mana umumnya terbuat dari kayu atau bambu.Sedangkan, untuk tipe close house (kandang tertutup) merupakan sebuah inovasi baru di industri peternakan di mana seluruh dinding tertutup rapat yang umumnya terbuat dari bahan-bahan permanen seperti besi yang dilengkapi plafon. Sirkulasi UdaraSirkulasi udara kandang open house cenderung lebih bebas, dengan sisi-sisi yang terbuka sehingga memungkinkan aliran udara yang baik, mengurangi kelembaban, serta dapat mempertahankan suhu yang lebih sejuk di dalam kandang.Sementara untuk kandang closed house, sirkulasi udara serta suhu dapat kita kontrol sesuai kebutuhan ayam menggunakan sistem ventilasi canggih yang dipasang. Sehingga, risiko paparan bibit penyakit yang terjadi bisa ditekan akibat bibit penyakit yang terbawa udara. Pengendalian SuhuPeternak tidak bisa mengontrol suhu di dalam kandang. Dalam iklim yang ekstrim, dinginnya angin yang masuk, panas terik matahari yang masuk, serta ditambah lagi jika hujan turun. Hal ini bisa menjadi pemicu hewan ternak berpotensi rawan sekali terpapar bibit penyakit akibat perubahan suhu.Sedangkan kandang closed house dengan sistem pengaturan suhu yang terpasang memungkinkan pengaturan suhu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. PencahayaanKandang open house memiliki pencahayaan yang tidak merata. Hal ini dikarenakan kandang sangat bergantung pada pencahayaan alami dari paparan sinar matahari, seperti yang kita ketahui matahari akan terus berputar. Disamping itu, kandang open house memiliki kelebihan karena cahaya alami matahari dapat masuk dengan mudah untuk mengurangi kebutuhan akan penerangan selama pagi-siang hari.Sedangkan untuk kandang closed house, pencahayaannya merata. Hal ini disebabkan karena keharusan dimana penerangan harus selalu ada/menyala demi tetap terjaga kenyamanan ayam itu sendiri, tetapi dari sisi biaya akan membengkak. Keamanan (Bio-Security)Disebabkan konstruksi kandang open house yang terbuka, memungkinkan hama dan predator bisa masuk lebih mudah mengganggu kesehatan serta kesejahteraan ayam sehingga dapat berpengaruh pada stress ayam.Kandang closed house memberikan perlindungan terhadap serangan hama dan predator. Ayam dalam kandang closed house memiliki risiko yang lebih rendah terkena penyakit yang ditularkan melalui hewan atau burung liar. Biaya Investasi Budgeting biasanya menjadi tolak ukur utama peternak untuk membangun/membeli/menyewa sebuah kandang. Kandang open house biasanya membutuhkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan closed house. Aliran udara yang baik dapat membantu mengurangi kebutuhan akan sistem pendingin buatan dan sirkulasi udara tambahan. Sedangkan, kandang closed house membutuhkan investasi awal yang lebih besar dalam infrastruktur seperti sistem ventilasi, pemanas, pendingin udara, dan pemantauan suhu otomatis. Tenaga KerjaPerihal tenaga kerja/ahli dalam manajemen kandang, closed house memerlukan tenaga kerja yang sudah terlatih karena seperti yang kita ketahui bahwa kandang tertutup mengusung bantuan teknologi serba otomatis.Sedangkan untuk kandang terbuka, kebutuhan tenaga kerja tidak terlalu sulit untuk dicari. Hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih tipe kandang Ketika memilih antara kandang open house dan closed house, beberapa faktor perlu dipertimbangkan: 1. Iklim lokal Iklim lokal memainkan peran penting dalam menentukan jenis kandang yang paling sesuai. Kandang open house lebih cocok untuk daerah dengan iklim yang moderat, sementara closed house lebih cocok untuk iklim yang ekstrim. 2. Skala peternakan Skala peternakan juga harus diperhitungkan. Closed house umumnya lebih sesuai untuk peternakan besar yang memiliki sumber daya dan dana yang cukup untuk investasi awal dan biaya operasional yang lebih tinggi. 3. Pertimbangan biosecurity Jika perlindungan terhadap hama, predator, dan penyakit menjadi prioritas utama, closed house merupakan pilihan yang lebih baik.Kandang open house dan closed house memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Dengan adanya paparan tentang 3 faktor yang harus dipertimbangkan diatas, semoga bisa menjadi referensi dalam memilih tipe kandang terbaik.
Read More03Jul
Pada 30 Maret 2023, Team PT Ansell Jaya Indonesia berkesempatan mengunjungi salah satu customer yang berlokasi di Ngawi, Jawa Timur. Beliau yang kerap disapa Agus “Black Hoe” Budianto ini merupakan pemilik kandang Black Hoe Farm yang berlokasi di Ngawi, Jawa Timur. Kisah suksesnya sebagai peternak tidak lepas dari melewati beberapa keputusan krusial. Salah satunya, beliau memilih untuk pensiun dini dari Kepolisian dan beralih profesi menjadi seorang peternak yang sukses. Berbekal wawasan dari mentornya Pa Bambang Arjuna, membuat beliau sadar akan potensi pemanfaatan tanak tidak produktif di Ngawi menjadi lahan yang baik untuk sektor peternakan.Sepak terjang Pak Agus di dunia peternakan tidaklah mudah. Kadang pertamanya dengan populasi kurang lebih 60.000 menjadi saksi betapa kerasnya perjuangan yang telah dilewati hingga terus berkembang sampai saat ini."InsyaAllah akan empat kandang dengan populasi kurang lebih per titiknya 75.000" ujarnya saat kami wawancarai.Logo Black HoeNama Black Hoe sendiri diambil dari dua kata Black dan Hoe. "Black itu hitam, kulit saya ini hitam jadi mulai dari kecil saya dipanggil Agus. Kalau Agus itu kan banyak, makanya ditambahin Black, Agus Black. Nah ini saya mempunyai cerita hidup. Dari kecil masih SD pun saya tidak lepas yang namanya cangkul. Saya sudah nguli pasir, sudah membantu orang tua nyangkul jadi tidak ada salahnya saya modifikasi Black dan Hoe jadi artinya cangkul hitam." ujarnya.Tetapi pengambilan arti Cangkul itu sendiri bukan tanpa maksa, beliau memaparkan "Cangkul hitam itu sesuatu yang tidak berharga, mungkin dipandang sebelah mata. Tapi kalau digerakkan dengan konsep dan mimpi, InsyaAllah yang tidak berharga menjadi sangat luar biasa."Black Hoe Farm from drone - ansell jaya indonesiaBlack Hoe Farm sendiri sekarang sudah menjadi farm yang besar di Indonesia, khususnya di Ngawi, Jawa Timur. Kesuksesan tersebut tak lepas dari konsep yang pegang teguh oleh Pa Agus itu sendiri, yakni bagaimana caranya SDM itu memiliki rasa nyaman dan senang untuk mengoperasionalkan kandang tersebut.Beliau membeberkan beberapa metode yang dia berikan agar terbentuk rasa nyaman diantaranya tempat tinggal, serta fasilitas pendukung lainnya serta terus berkomunikasi terkait sistem yang dipakai, apakah ada yang harus dipasang, diupgrade atau diganti. Salahsatu contohnya, fasilitas kamera CCTV terpasang dibeberapa titik dalam 1 kandang, ini dapat memudahkan para SDM untuk memantau aktivitas ayam di dalam kandang dari jauh meskipun sambil duduk santai ngopi.Selain CCTV, kandang yang didominasi dengan warna merah ini juga sudah dilengkapi sistem yang mumpuni dan serba otomatis, dimulai dari sistem pemberian pakan, sistem pengatur suhu, ventilasi dan lainnya yang bisa dikontrol dari satu panel kontroller.Selain kemapanan teknologi, Pa Agus juga menegaskan bahwa kebersihan kandang menjadi salah satu sapek penting yang harus dijaga."Kalau kandangnya bersih pastinya ayamnya sehat, terus yang kedua SDM itu pasti nyaman. Karena konsep dari usaha beternak ayam ras pedaging ini tidak bisa dibuat 1 titik, SDM ini juga pengaruh biar stabil dan nanti terciptalah disiplin."Pa Gondo Sales Manager Ansell Jaya Indonesia bersama Pak Agus Black Hoe dan timPak Agus mengajak teman-teman yang ada di Mantraman, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, Pacitan, Trenggalek untuk melihat letak geografis sangat tepat untuk beternak ayam ras pedaging berdiri di tanah yang tidak produktif."Usaha yang Pasti, Hasil grafiknya sangat merata, dan ada jaminan kuota dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia."Kedepannya beliau bercita-cita ingin menjadikan kota Ngawi yang memiliki tanah yang tidak produktif menjadi sangat maju menjadi basis pertanian dan peternakan yang unggul.
Read More26Jun
Pada dasarnya, FCR (Feed Conversion Ratio) untuk ayam petelur (layer) dan broiler dapat sedikit berbeda karena perbedaan dalam kebutuhan nutrisi, pertumbuhan, dan tujuan produksi.Untuk ayam pedaging (Broiler), FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam dengan berat badan yang dihasilkan oleh ayam tersebut.Sedangkan untuk Ayam Petelur (Layer), FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam dengan jumlah telur yang dihasilkan.Semakin rendah nilai FCR, maka produktivitas budidaya semakin baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi FCRGenetik AyamFaktor genetik memiliki peran penting dalam menentukan efisiensi pemanfaatan pakan oleh ayam.Kualitas PakanPakan yang memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dan mudah dicerna oleh ayam akan membantu meningkatkan efisiensi pakan.Manajemen PemeliharaanFaktor-faktor seperti suhu, kelembaban, ventilasi, kepadatan populasi, dan cahaya yang tepat sangat penting untuk kesejahteraan ayam dan efisiensi pemanfaatan pakan.Faktor LingkunganFaktor lingkungan seperti suhu ekstrem, stres panas, dan kondisi sanitasi yang buruk dapat mempengaruhi FCR pada ayam. Cara Menghitung FCR FCR pada Ayam Pedaging (Broiler) Ayam broiler dipelihara untuk produksi daging. FCR pada ayam broiler dihitung berdasarkan berat badan yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi. Berikut merupakan cara menghitung FCR pada Ayam Broiler (Pedaging) :Rumus : Total konsumsi pakan (kg) / Total berat seluruh ayam (kg) Misalkan, Pa Fakhri memiliki kandang ayam dengan populasi 10.000 ekor ayam broiler yang berumur 32 hari dengan bobot rata-rata 2 kg. Budidaya ini menghabiskan 500 sak pakan. Mengetahui bahwa 1 sak adalah 50 kg, maka total konsumsi pakan yaitu sebanyak 25.000 kgBerdasarkan kasus tersebut, pelaku usaha dapat meringkas data-data terlebih dahulu untuk mempermudah perhitungan, seperti berikut: Diketahui :Umur budidaya : 32 hariTotal konsumsi pakan : 25.000 kgTotal berat seluruh ayam : 10.000 x 2kg = 20.000 kgDitanya : Berapa nilai FCR ?Jawab :Rumus FCRFCR = Total konsumsi pakan (kg) : Total berat seluruh ayam (kg)FCR = 25.000 kg : 20.000 kg = 1,25 FCR pada Ayam Petelur (Layer) Ayam layer dipelihara khusus untuk produksi telur. FCR pada ayam layer dihitung berdasarkan jumlah pakan yang dikonsumsi untuk menghasilkan satu butir telur. Berikut merupakan cara menghitung FCR pada Ayam Layer (Petelur) :Rumus : Total konsumsi pakan (kg) / Total berat telur yang dihasilkan (kg) Misalkan, Pa Fakhri memiliki kandang ayam petelur. Selama masa pemeliharaan Pa Fakhri memperoleh produksi telur sebanyak 2.700 kg dengan jumlah pakan yang dihabiskan sebesar 50 sak pakan. Mengetahui bahwa 1 sak adalah 90 kg, maka total konsumsi pakan yaitu sebanyak 4.500 kg.Berdasarkan kasus tersebut, pelaku usaha dapat meringkas data-data terlebih dahulu untuk mempermudah perhitungan, seperti berikut: Diketahui :Total konsumsi pakan : 4.500 kgTotal telur yang dihasilkan = 2.700 kgDitanya : Berapa nilai FCR ?Jawab :Rumus FCRFCR = Total konsumsi pakan (kg) / Total berat telur yang dihasilkan (kg)FCR = 25.000 kg : 20.000 kg = 1,67 Baca Juga : Daftar 65 Istilah Penting dalam Peternakan Ayam Tips / strategi untuk meningkatkan FCRPemilihan Bibit UnggulPemilihan bibit ayam yang memiliki potensi efisiensi tinggi dalam mengkonversi pakan menjadi berat badan merupakan langkah awal yang penting. Bibit unggul dapat dihasilkan melalui seleksi genetik yang cermat untuk karakteristik efisiensi pakan yang diinginkan.Pengelolaan Pakan yang BaikPengelolaan pakan yang baik melibatkan pemilihan jenis pakan yang tepat, formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ayam, dan pengaturan jadwal pemberian pakan yang konsisten.Perhatian terhadap Kesehatan dan Kebersihan LingkunganMenjaga kesehatan ayam melalui program vaksinasi yang tepat, pemantauan penyakit, dan pengendalian hama juga sangat penting.
Read More19Jun
Ayam hias telah menjadi fenomena yang menarik di dunia peternakan. Ayam-ayam ini dikenal karena keindahan bulu dan penampilannya yang menarik. Berbagai jenis ayam hias bukan hanya menjadi bagian dari hobi, tetapi juga telah menjadi bagian penting dalam budaya dan tradisi di berbagai negara. Di Indonesia contohnya, minat terhadap ayam hias semakin meningkat, dan konten seputar ayam hias juga semakin berkembang pesat. Hadiah uang jutaan rupiah pun disiapkan bagi ayam hias yang paling memanjakan mata para juri. Jenis-jenis ayam hias Berikut ini adalah beberapa jenis ayam hias yang menawan hati pecinta hewan peliharaan: Ayam SeramaAyam Serama berasal dari Malaysia dan terkenal sebagai ayam paling kecil di dunia. Mereka memiliki tubuh yang kecil namun sikap yang anggun. Bulu-bulunya yang indah dan variasi warna yang beragam menjadikan Ayam Serama sangat menarik. Mereka juga memiliki kepribadian yang ramah dan mudah dijinakkan. Ayam PolandAyam Poland memiliki karakteristik khas dengan bulu yang lebat menutupi mata, sehingga terlihat seperti mengenakan topi elegan. Jenis ayam hias ini memukau para pecinta ayam dengan pesona keanggunan dan daya tariknya. Ayam Poland juga dikenal karena kepribadiannya yang lucu dan ramah, menjadikannya pilihan populer di kalangan penggemar ayam hias. Ayam SilkieAyam Silkie memiliki bulu halus yang menyerupai kapas, memberikan mereka penampilan yang unik dan menawan. Bulu-bulunya yang lebat dan berwarna putih memberikan kesan yang lembut dan menggemaskan. Ayam Silkie juga memiliki jari-jari kaki yang dilengkapi dengan jumbai bulu yang melengkung, menambah daya tarik mereka. Ayam PheasantAyam Pheasant adalah salah satu jenis ayam hias yang paling eksotis dan memukau. Mereka memiliki bulu yang panjang nan indah dan warna yang mencolok. Jenis-jenis ayam pheasant yang berbeda menampilkan berbagai pola dan kombinasi warna yang spektakuler. Ayam Pheasant sering dianggap sebagai simbol keindahan dan keanggunan di dunia ayam hias. Uniknya lagi, ayam ini ada yang menganggap sebagai unggas pendeteksi gempa. Ayam PhoenixAyam Phoenix berasal dari Jepang dan terkenal dengan bulu ekornya yang panjang dan menakjubkan. Bulu ekornya yang berwarna-warni memberikan mereka tampilan yang spektakuler. Ayam Phoenix juga memiliki sikap yang anggun dan bertubuh ramping, menjadikannya salah satu jenis ayam hias yang paling mencuri perhatian. Ayam BantamAyam Bantam adalah versi kecil dari ayam biasa. Mereka memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan seringkali memiliki karakteristik bulu dan bentuk yang unik. Ayam Bantam datang dalam berbagai jenis, termasuk yang memiliki bulu ekor yang panjang atau berbagai pola warna yang menarik. Mereka adalah pilihan populer bagi pecinta ayam hias yang mencari ayam dengan ukuran yang lebih kecil. Kriteria Penilaian Kontes Ayam Hias Selain itu, ayam hias juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi. Mereka menjadi hewan peliharaan yang menarik bagi banyak orang, baik sebagai hobi maupun sebagai hewan penunjuk arah dalam komunitas peternakan. Ayam hias juga menjadi daya tarik dalam pameran dan kontes, di mana para pecinta ayam hias dapat memamerkan keindahan dan kualitas ayam peliharaan mereka.Dalam kontes ayam hias, ada beberapa kriteria penilaian yang digunakan untuk menentukan pemenang, diantaranya :Bentuk tubuh Ukuran Bulu Warna Pola Kebersihan Kondisi fisik Karakteristik unik yang dimiliki oleh ayam hiasPara juri yang ahli dalam bidang ini melakukan penilaian yang objektif dan adil untuk memilih ayam hias terbaik.= Kontes Ayam Hias di Indonesia Kontes ayam hias tidak hanya tentang perlombaan semata, tetapi juga mencerminkan budaya dan komunitas yang berkembang di sekitarnya. Para pecinta ayam hias sering kali membentuk komunitas yang aktif, saling bertukar informasi, dan mendukung satu sama lain dalam hal pemeliharaan dan pemuliaan ayam hias. Kontes ayam hias juga menjadi ajang untuk memperkenalkan dan mempromosikan keindahan budaya peternakan ayam di Indonesia kepada dunia luar.Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs Poultry Indonesia, Asosiasi Pecinta Ayam Hias (APAH) telah mengadakan kontes ayam hias nasional yang diberi nama "Indonesia Fowl Show 2022 (IFS)". Kontes ini melibatkan lebih dari 30 jenis kategori kejuaraan, dengan para peserta berkompetisi untuk meraih piala gubernur. Acara tersebut diselenggarakan di Kiara Artha Park, Bandung, Jawa Barat.Di tahun 2023, dikutip dari Situs Pemerintahan Kota Blitar, Kontes Ayam Hias Nasional baru saja berlangsung di Gedung Kesenian Aryo Blitar Kota Blitar, Minggu (28/05/2023). Selain menjadi mewadahi para pecinta ayam hias, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memeriahkan peringatan Bulan Bung Karno di Kota Blitar. Ketua Panitia Kontes Ayam Hias, Imam Muslim menjelaskan kegiatan Kontes Ayam Hias Piala Walikota Blitar 2023 ini merupakan tahun ke-2 setelah sebelumnya diselenggarakan di lokasi yang sama pada 2022 lalu. Namun pada tahun ini diikuti oleh ratusan ayam hias dari berbagai kota di Indonesia.Pentingnya menjaga keberadaan ayam hias tidak hanya terletak pada aspek keindahannya. Ayam hias juga memainkan peran penting dalam pelestarian genetik. Melalui pembiakan yang selektif, para peternak dapat mempertahankan karakteristik unik dan langka dari ayam hias tertentu. Ini membantu mencegah kepunahan jenis ayam yang langka dan menjaga keanekaragaman genetik dalam populasi ayam. Baca juga : Daftar 65 Istilah Penting dalam Peternakan Ayam
Read More13Jun
Industri peternakan ayam memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup dalam menyediakan sumber pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bisnis peternakan ayam menjadi semakin menjanjikan karena permintaan pasar terhadap ayam, terutama ayam broiler (ayam pedaging), terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang signifikan di Indonesia. Bagi siapa saja termasuk peternak maupun yang ingin memulai usaha ternak penting sekali untuk mengetahui istilah-istilah dalam dunia ternak khususnya peternakan ayam. Untuk memperluas pengetahuan kita mengenai peternakan ayam, penting bagi kita untuk memahami istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam industri ini. Dalam artikel ini, kami akan menyajikan sebuah daftar istilah yang umum dipergunakan dalam peternakan ayam.No. Istilah Penjelasan1 ADG (average daily gain) Pertumbuhan rata-rata harian. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks unggas pedaging, dimana peternak dapat memantau peningkatan berat badan yang terjadi setiap harinya.2 Ayam Afkir Ayam yang sudah tidak produktif lagi untuk dipelihara.3 Ayam Karkas Hasil pemotongan unggas (ayam) tanpa disertai bagian darah, bulu, kepala, cakar, usus, dan giblet (hati, jantung, dan empedal), tetapi paru-paru termasuk dalam bagian karkas.4 Bangsa/Breed Klasifikasi ayam berdasarkan bentuk morfologi dan besar tubuh yang sama dari setiap klas, contoh ayam brahma.5 Beard Janggut atau pial ayam.6 BEP (Break-Even Point) Kondisi di mana usaha tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian, dengan kata lain, usaha berada pada titik keseimbangan.ADG (average daily gain)7 Biosecurity Praktik untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam peternakan ayam. Ini melibatkan langkah-langkah seperti membatasi akses orang asing, desinfeksi kandang, dan mengendalikan hewan liar yang dapat menyebabkan penyakit.8 Breeder (Ayam Perindukan) Ayam yang digunakan untuk memproduksi telur fertil yang akan menetas menjadi ayam pedaging atau ayam petelur. Ayam perindukan dipilih berdasarkan genetik dan kemampuan mereka untuk menghasilkan keturunan yang unggul.9 Broiler (Ayam Pedaging) Ayam yang dipelihara untuk tujuan komersial dan diproduksi untuk dagingnya. Ayam pedaging biasanya tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan ayam ras petelur.10 Broker Penjual, atau dalam bahasa jawa disebut bakul yang biasanya langsung membeli di kandang.11 Brooding Proses menjaga suhu dan kelembaban yang tepat untuk ayam yang baru menetas dalam beberapa minggu pertama kehidupan mereka. Brooding penting untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan ayam.12 BW (Body weight) Berat rata-rata setiap ayam. Untuk menghitungnya adalah dengan membagi total berat yang tercatat dari seluruh timbangan dengan jumlah ayam yang telah ditimbang.13 Chicken Coop (Kandang Ayam) Struktur tempat tinggal ayam yang dirancang untuk memberikan keamanan, perlindungan dari cuaca buruk, dan lingkungan yang nyaman bagi ayam.14 Chicken Feed (Pakan Ayam) Makanan yang diberikan kepada ayam. Pakan ayam harus mengandung nutrisi yang seimbang dan disesuaikan dengan usia dan jenis ayam.15 Chicken Ration (Ransum Ayam) Campuran pakan yang disusun dengan proporsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam. Ransum ayam sering kali terdiri dari bahan-bahan seperti jagung, kedelai, dedak, vitamin, dan mineral.16 Chickin Jadwal atau waktu dimana ayam / DOC masuk ke kandang.17 Class Klasifikasi standar ayam berdasarkan asal geografis di mana mereka berasal, yang menghasilkan variasi perbedaan dalam bentuk dan karakteristik ayam. Contohnya termasuk ayam dari Asia, Amerika, dan sebagainya.18 Comb Jengger ayam.19 Creeper Merujuk pada ayam dengan bentuk tubuh yang normal, namun memiliki kaki yang pendek akibat adanya gen C dalam keadaan heterozigot.20 Crop Tembolok ayam tempat menyimpan pakan untuk sementara.21 Culling Proses memisahkan atau mengkategorikan ayam berdasarkan penilaian eksternal (tampilan fisik) yang dapat berpotensi mempengaruhi produksi atau performa.22 Deplesi Angka yang mencerminkan jumlah ayam yang meninggal dalam periode waktu tertentu.23 Depopulasi Kegiatan menghilangkan atau memusnahkan unggas melalui metode penyembelihan atau cara lainnya.24 DOC (Day-Old Chick) Ayam yang baru menetas. DOC biasanya dibeli dalam jumlah besar dan dipelihara dalam lingkungan yang dikontrol sebelum dikirim ke peternak untuk dipelihara lebih lanjut.25 Egg Tray Alat yang berfungsi sebagai tempat menyimpan telur konsumsi atau untuk membawa telur ke mesin tetas telur.26 FCR (Feed Convertion Ration) Perbandingan jumlah pakan yang dikonsumsi dengan bobot daging yang dihasilkan.27 Fertile Egg (Telur Fertil) Telur yang telah dibuahi oleh jantan dan berpotensi menetas menjadi ayam. Telur fertil ditempatkan di dalam inkubator untuk menetas.28 FI (Feed Intake) Jumlah pakan yang dikonsumsi per ekor ayam.29 Finisher Periode pemeliharaan ayam broiler dan umur 3 – 7 minggu.30 Free-Range Chicken (Ayam Pemeliharaan Bebas) Ayam yang diberi kesempatan untuk berkeliaran di luar kandang. Ayam pemeliharaan bebas biasanya memiliki akses ke ruang terbuka untuk mencari makanan dan beraktivitas secara alami.31 Grower Periode pemeliharaan ayam petelur pada umur 6 – 12 minggu.32 Hatchery Tempat penetasan, atau tempat untuk hewan unggas menetas.33 HDA (Hen Day Average) Persentase perbandingan antara jumlah produksi telur dengan populasi ayam dalam satu kelompok selama periode waktu tertentu. Contoh34 HHA (Hen House Average) Persentase perbandingan antara jumlah produksi telur dan jumlah ayam pada saat pertamakali ayam dimasukkan. Contoh35 Incubator (Inkubator) Perangkat yang digunakan untuk menetaskan telur. Inkubator memberikan kondisi suhu dan kelembaban yang tepat untuk memastikan perkembangan embrio yang sehat.36 Inseminasi Perkawinan ternak, dengan cara menyuntikkan sel jantan (sperma) ke dalam alat reproduksi betina. Biasannya dilakukan antara ayam petelur dengan ayam bangkok atau joper.37 Intramuskular penyuntikan pada bagian otot ternak unggas.38 Intravena penyuntikan ternak melalui pembuluh darah.39 IP (Index Performance) Angka yang menunjukkan tingkat keberhasilan peternak atas produksi ayam broiler dalam satu periode.40 Kandang Isolasi Kandang yang diperuntukkan bagi ayam yang sakit atau diduga sakit. Kandang isolasi ini bertujuan untuk memisahkan ayam yang sehat dan sakit.41 Kandang Plasma Kandang peternak yang menjalankan bisnis dengan sistem kemitraan.42 Kompos Hasil penguraian atau dekomposisi kotoran ayam yang telah mengalami proses pembusukan dan perombakan secara alami. Proses ini melibatkan mikroorganisme yang memecah bahan organik dalam kotoran ayam menjadi bahan yang lebih stabil dan berguna sebagai pupuk organik.43 Konsentrat Pakan yang mengandung tingkat nutrisi yang tinggi dengan kandungan karbohidrat dan protein yang melimpah.44 Layer (Ayam Petelur) Ayam yang dipelihara untuk tujuan produksi telur. Ayam ras petelur dipilih berdasarkan kemampuan mereka dalam menghasilkan telur yang banyak dan kualitas yang baik.45 Molting Proses alami dan bertahap di mana bulu ayam mengalami kerontokan secara teratur. Jika molting dilakukan secara paksa, itu disebut sebagai molting paksa (force molting) yang bertujuan untuk mengatur produksi telur.46 Mortality (Mortalitas ayam) Jumlah ayam yang mati dalam periode tertentu. Mortalitas ayam dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penyakit, stres, dan kondisi lingkungan.47 Organic Chicken (Ayam Organik) Ayam yang dipelihara dengan pakan organik dan tidak diberi antibiotik atau hormon pertumbuhan sintetis. Ayam organik memenuhi standar tertentu dalam proses pemeliharaan dan pengolahan.48 OVK (obat dan vaksin kimia) Segala obat-obatan dan vaksin yang diperuntukkan bagi ayam.49 Palatabilitas Daya suka atau tingkat kesukaan ternak terhadap pakan yang diberikan.50 Parent stock (PS) Jenis ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan final stock (FS).51 Pen mating Perkawinan antara beberapa betina dengan satu pejantan, di mana pejantan tersebut digilir ke setiap kandang betina.52 Plasma Digunakan untuk merujuk kepada peternak ayam broiler yang beroperasi dalam sistem kemitraan.53 Pullet Ayam petelur dara menjelang bertelur (umur 12 – 18 minggu).54 Recording record atau pencatatan laporan harian pada pemeliharaan unggas. Biasanya yang dicatat dalam recording adalah penggunaan pakan, jumlah kematian, dan bobot badan setiap minggunya.55 RHPP (Rekapitulasi Hasil Pemeliharaan Plasma) Istilah yang biasanya digunakan dalam kemitraan, bisanya berisi mengenai rangkuman mengenai berapa banyak jumlah dan biaya produksi (pakan, sapronak, obat-obatan, vaksin dll) serta performa ayam sampai masa panen tiba.56 Sanitasi Kegiatan pemebersihan lingkungan kandang, baik di dalam maupun di luar kandang, dengan tujuan menjaga kebersihan dan mengurangi risiko hewan ternak terkena penyakit.57 Sapronak Sarana produksi peternakan yang meliputi DOC atau anak ayam, pakan, vaksin, vitamin dan obat-obatan.58 Starter Periode pemeliharaan ayam mulai dari usia satu hari hingga tiga minggu (untuk ayam broiler) atau hingga enam minggu (untuk ayam petelur).59 Strain Pengklasifikasian ayam berdasarkan garis keturunan khusus melalui persilangan beberapa jenis ayam untuk menghasilkan strain dengan sifat dan jenis produksi yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.60 Subcutan penyuntikan pada bagian bawah kulit ternak unggas.61 Turkey Di dalam bahasa Inggris artinya kalkun.62 Vaccination (Vaksinasi) Pemberian vaksin kepada ayam untuk melindungi mereka dari penyakit tertentu. Vaksinasi merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit dan menjaga kesehatan ayam.63 Vendor Perusahaan yang menyuplai DOC, pakan, obat atau vaksin.64 Zona neutral thermic (ZNT) Temperatur yang ideal dan nyaman untuk pemeliharaan ayam, yaitu antara 15 – 22 derajat Celcius.65 Zoonosis Penyakit yang bisa menular dari hewan termasuk unggas ke manusia atau sebaliknya.Demikian daftar lengkap istilah dalam dunia peternakan ayam. Memahami istilah-istilah ini dalam dunia peternakan ayam akan membantu kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan peternak dan profesional industri yang lain. Selain itu, pengetahuan ini juga penting jika Anda tertarik untuk terlibat dalam peternakan ayam secara pribadi atau profesional. Semoga jadi manfaat dan berkah untuk kita semua Sumber : ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM PETERNAKAN AYAMIstilah Penting Dalam Peternakan Unggas 50 Istilah dan Bahasa yang Sering Digunakan dalam Dunia Peternakan Ayam
Read MoreWE EXIST IN YOUTUBE