ARTIKEL TERBARU
Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!
10Feb
AYAM PEDAGING (BROILER) merupakan istilah umum yang sering digunakan dalam dunia peternakan untuk menjabarkan ayam yang dikhususkan untuk produksi daging. Ayam niaga pedaging merupakan jenis ayam yang mudah untuk dikembangbiakan, dimana waktu pemeliharaanya antara 30-40 hari sebelum dikonsumsi. Kurun waktu yang begitu singkat inilah yang membuat ternak ayam pedaging (broiler) menjadi sangat menguntungkan. Peningkatan populasi manusia setiap tahunnya menjadikan tingkat kebutuhan akan daging pun meningkat, sehingga akan sangat menguntungkan jika ayam pedaging (broiler) ini dibudidayakan sebagai penghasil daging.Dalam dunia peternakan ayam yang semakin berkembang dikenal lah namanya strain ayam. Setiap negara memiliki strain ayam niaga pedaging yang berbeda-beda dan tentunya strain tersebut sudah lolos melalui kajian laboratorium bidang pembibitan.APA ITU STRAIN?Strain ayam merupakan sebuah istilah untuk jenis atau grup ayam yang memiliki keunggulan secara spesifik. Keunggulan – keunggulan yang dimiliki oleh ayam ini lah yang membuat ayam tersebut dapat dipasarkan ke masyarakat. Beberapa contoh strain ayam pedaging yang pernah dibudidayakan antara lain CP 707, Strabro, Hybro, dan lain-lain.APA PERBEDAAN DARI SETIAP STRAIN YANG ADA?Terkadang pemilihan strain tersebut membuat bingung. Apa perbedaan jika saya memilih menggunakan strain ini dibandingkan strain lain. Dari fisik, setiap strain memiliki kualifikasi yang hampir sama yaitu ayam memiliki badan yang tegap, bulu berwarna putih, jengger serta pial berwarna merah, dan DOC (day old chick) memiliki bulu yang berwarna kunin cerah. Perbedaannya terletak pada peforma dari setiap strain dalam pencapaian bobot badan ayam dalam setiap proses pemeliharaannya.Untuk mempermudah bagaimana perbedaan peformansi dari setiap strain. Berikut ini diberikan tiga tipe pencapain bobot badan, dimana diasumsikan faktor manajemen dilevel yang sama.Tipe Pertama adalah pencapaian bobot badan ayam pada minggu pertama dan kedua berada pada level normal. Setiap produsen pasti memiliki standar pakan dan bobot mingguan sehingga bobot badan ayam pada dua minggu ini kurang lebih sesuai dengan tabel pakan yang dimiliki. Lalu pada saat minggu ketiga dan keempat akan melesat tinggi atau naik. Dalam ilmu nutrisi dikatakan bahwa pada umur tersebut pencernaan ayam sudah memiliki pondasi nutrisi untuk frame tubuh sehingga untuk minggu-minggu berikutnya lebih difokuskan pada proses pembentukan daging ayam. Tipe Kedua adalah tipe sedang atau standar, dimana proses kenaikan bobot ayam akan selalu mengacu pada kenaikan bobot pada tabel pakan yang telah disiapkan oleh produsen. Berbeda dengan tipe pertama yang akan melesat pada minggu ke tiga dan ke empat. Proses kenaikan bobot ayam pada tipe kedua ini akan terus mengikuti kenaikan bobot ayam pada tabel pakan hingga ayam pedaging (broiler) mencapai umur panen. Tipe Ketiga adalah tipe negatif, untuk minggu pertama dan minggu kedua bobot ayam tercapai. Tetapi saat memasuki minggu ketiga dan keempat maka akan mengalami masa stagnan (stabil mengikuti tabel pakan) bahkan mengalamin penurunan bobot.Semua perbedaan pencapaian diatas akan sangat dipengaruhi oleh keputusan dari peternak itu sendiri dalam memilih manajemen pemeliharaan., termasuk halnya memiliki strain yang tepat dan cocok untuk kondisi manajemen perkandangan.AYAM PETELUR (LAYER), dari namanya saja dapat diketahui bahwa jenis ayam yang menghasilkan telur. Saudara dari ayam niaga pedaging yaitu ayam niaga petelur atau yang biasanya dikenal masyarakat dengan sebutan ayam merah memilik peforma spesifik yang cukup mudah untuk dikembangkan. Pemeliharaan yang terpadu pada ayam petelur (layer) akan membuat ayam ini dapat menghasilkan telur yang berkualitas. Namun, ternyata dibalik ayam petelur ada juga loh istilah lain yaitu Pulet. Apa sih bedanya Ayam Pullet dan Petelur? Kalian bisa kunjungi artikelnya disini :https://anselljaya.com/id/2023/05/22/apa-saja-perbedaan-ayam-pullet-dan-ayam-layer/Seperti yang sudah dibahas pada bagian ayam pedaging (broiler). Ayam petelur (layer) juga memiliki strain. Jenis-jenis strain pada ayam petelur (layer) seperti tipe ringan (Leghorn), tipe medium (Hysex dan Ross).Rasyaf (1989) mengatakan bahwa jenis strain tipe ringan (Leghorn) pada ayam petelur merupakan tipe strain dengan penghasil telur yang sangat baik dan memiliki warna putih. Dimana pada jenis strain ini memiliki rasio konversi pakan ke telur unggul sekitar 125 gram/dosin telur dengan kebutuhan air minum ad libitum (dimana cara pemeliharaan ayam memberikan air minum sesering mungkin atau tak terbatas. Sedangkan untuk strain tipe medium memiliki rasio konversi pakan ke telur unggul sekitar 190 gram/dosin telur dengan kebutuhan air minum ad libitum.Dapat dilihat dengan jelas melalui rasio konversi pakan ke telur, dapat disimpulkan bahwa ayam petelur (layer) yang mengikuti strain tipe medium seperti HySex dan Ross pasti memiliki bobot tubuh yang lebih padat dan lebih berat. Bobot yang lebih padat dan berat ini membuat ayam jenis ini dapat digunakan sebagai tipe dwiguna (petelur dan pedaging). Walaupun terdapat ayam tipe ringan dan medium, kedua jenis tipe ini tetap memerlukan proses pemeliharaan yang relatif sama.Selain itu ada satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan baik ingin memeliharan ayam pedaging (broiler) ataupun ayam petelur (layer) yaitu pemilihan bibit unggul. Tahapan paling awal dan mudah dalam proses melakukan pemilihan bibit unggul adalah dengan mempelajari breeding farm, hatchery (asal dari DOC), sistem pemeliharaannya, dan biosecurity.Faktor-faktor tersebutlah yang membuat setiap produsen ayam bibit memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sehingga bagi peternak ayam pedaging (broiler) atau ayam petelur (layer) harus mengetahui kebutuhan manajemen perkandangan, seperti kecocokan iklim kandang dengan kondisi DOC.
Read More03Feb
Apa itu MagFan (Frequency Inverter Exhaust Fan)?MagFan merupakan kipas angin bertipe Exhaust Fan dengan ukuran sebesar 56”. MagFan merupakan produk dari DACS A/S, Denmark dan sudah tersertifikasi oleh Bureau Veritas certified dan ISO 5801 Verification Certificate. MagFan memiliki tenaga yang kuat untuk berjalan secara terus menerus pada tekanan statis melebihi 80 pascal (0,32”). Selain itu MagFan memiliki output sebesar 80.000 m3 / jam (47.086 cfm) pada tekanan netral.Manfaat menggunakan MagFanBanyak sekali manfaat dan keuntungan yang akan kita dapatkan dari MagFan ini. Berikut ini akan dijabarkan manfaat apa saja yang diperoleh dari menggunakan MagFan terutama pada peternakan.1. Penggunaan Frequency Inverter Manfaat dari penggunaan Frequency Inverter pada MagFan :a. Soft start dan tidak ada lonjakan voltase. Saat MagFan dijalankan maka kipas akan bergerak dari rpm rendah (voltase rendah) menuju target rpm yang diinginkan secara linear. Proses soft start itu membuat lonjakan voltase tidak tinggi sehingga tidak mengonsumsi listrik yang banyak.b. Rpm dan voltase kipas akan menyesuaikan kebutuhan kandang. Kecepatan kipas MagFan dapat bergerak secara linear dari rpm minimum hingga maksimum. Rpm dari kipas MagFan akan menyesuaikan dengan kondisi kandang.Contoh: Kondisi: siang hari Suhu kandang: 28º Rpm: 500 rpm Saat kondisi: malam hari (kipas tidak mati tetapi rpm menyesuaikan suhu kandang)Suhu kandang: 23º RPM: 200 rpmBerbeda dengan kipas pada umumnya yang memiliki dua kemungkinan yaitu mati atau rpm maksimum. Apapun kondisi kandang kipas konvensional yang dinyalakan akan berjalan pada rpm maksimum. Hal itu akan membuat konsumsi listrik tinggi dan tidak sesuai kebutuhkan kandang.2. Beroperasi Selama 24 JamKipas MagFan dapat atau selalu dioperasikan selama 24 jam atau non-stop. Adanya variable speed membuat rpm kipas akan selalu menyesuaikan diri terhadap suhu kandang, baik sedang panas ataupun dingin. Hal ini membuat konsumsi listrik menjadi rendah karena tidak ada lonjakan voltase dan saat MagFan bergerak dirpm rendah maka voltasenya pun rendah sehingga konsumsi listrik menjadi rendah. Berbeda dengan kipas pada umumnya yang sistemnya adalah nyala dan mati. Selain lonjakan yang tinggi saat kipas nyala, rpm yang berjalan maksimum juga mengonsumsi listrik yang tinggi.3. Penghematan Listrik Hingga 75%Seperti yang telah dibahas pada dua poin diatas. Dengan menggunakan Kipas MagFan maka dapat menghemat konsumsi listrik hingga 75%. Tes selama 24 minggu oleh Customer di Indonesia membuktikan penghematan ini.4. Dapat Berjalan Pada Tegangan 85 – 460VKipas Magfan juga dapat berjalan pada tegangan 100-265 VAC. Sehingga jika ada lonjak listrik yang tinggi atau listrik tidak stabil, kemungkinan sangat kecil atau hampir tidak terjadi motor dari kipas MagFan terbakar.5. Tidak Menimbulkan Suara KerasSaat kipas MagFan beroperasi, kipas MagFan tidak menimbulkan suara yang keras, bising, ataupun menganggu pendengeran. Hal itu berefek positif, dimana ternak tidak akan kaget atau terkejut saat kipas nyala ataupun sedang berjalan.6. Material MagFanKipas MagFan terbuat dari material PVC dan stainless steel. Material PVC yang kuat dan berkualitas membuat body, cone, blade, dan lainnya ringan tetapi kuat dan tidak cepat rusak. Untuk baut-baut, penyangga motor, dan lainnya terbuat dari stainless steel sehingga akan terhindar dari karat atau rusak.7. Water ProofInverter dan motor pada kipas MagFan sudah ip 66 (water proof) sehingga tidak perlu takut jika terkena cipratan air.8. Biaya Maintenance RendahKipas Magfan menggunakan inverter sehingga tidak membutuhkan belt, motor dan inverter sudah water proof sehingga tidak perlu dilepas saat pembersihan. Hal ini membuat kipas MagFan hampir tidak membutuhkan maintenance, satu-satunya maintenance yang perlu dilakukan adalah membersihkan kipas dari debu-debu yang menempel.Berbeda dengan kipas pada umumnya yang harus menganti belt yang sudah rusak, melakukan penyesuaian jika belt sudah mulai longgar, dan harus melepaskan motor terlebih dahulu sebelum dibersihkan. Hal tersebut selain memakan biaya juga memakan waktu yang lama untuk proses maintenance.Contoh proyek yang sudah menggunakan MagFan Kipas MagFan sendiri sudah banyak digunakan diberbagai negara. Hal ini membuktikan bahwa kualitas kipas MagFan terpercaya. Walaupun kipas Magfan berasal dari negara Denmark tetapi sudah digunakan di Indonesia, Malaysia, Oregon, Australia, England, Myanmar, dan banyak Negara-Negara lainnya.
Read More19Jan
Seperti namanya sistem closed house, dimana kandang ayam tertutup dan hampir dikatakan tidak ada kontak dengan faktor lingkungan luar. Dalam sistem closed house, ventilasi merupakan satu faktor yang sangat penting. Sistem ventilasi berperan untuk menjaga temperature dan lembapan udara di dalam kandang.Beberapa fungsi ventilasi pada kandang closed house: 1. Menghilangkan panas di dalam kandang 2. Menurukan tingkat kelembapan udara 3. Mengurangi debu di dalam kandang 4. Menurukan kadar gas beracun di dalam kandang, seperti gas ammonia, karbondioksia, atau karbonmonoksida 5. Menyediakan okisgenTerdapat dua jenis cara kerja Fan yaitu “mendorong udara masuk” dan “menyedot udara keluar”. Dari kedua jenis fan yang paling sering digunakan adalah jenis “menyedot udara keluar (exhaust fan)” dengan menggunakan cooling pad (pendingin).Suhu di dalam kandang tidak selamanya stabil dan sesuai dengan yang diharapkan, bahkan memiliki kecenderungan naik. Hal ini disebabkan meningkatnya kadar amoniak di dalam kandang sehingga suhu dan bau di dalam kandang pun meningkat. Tingkat kepadatan ayam juga menyebabkan meningkatnya suhu dalam kandang. Penggunaan cooling pad (pendingin) berfungsi untuk mengurangi panas dan mencegah resiko panas berlebih (over heat).Sehingga dalam kandang closed house, kombinasi exhaust fan dan cooling pad merupakan hal yang wajib untuk menjaga tingkat suhu dalam kandang.
Read More08Jan
WASHINGTON DC — Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara melepaskan gas rumah kaca ke udara, menyebabkan polusi dan memicu perubahan iklim. Tetapi sebanyak 10 persen batubara yang digunakan di pembangkit listrik bisa diganti oleh limbah kotoran ayam.Di Israel, ayam bisa membantu upaya pembangkitan listrik. Hal ini disebabkan para peneliti telah berhasil mengembangkan cara untuk mengubah limbah unggas menjadi bahan bakar biomassa padat yang mudah terbakar."Kami memasukkannya ke dalam pressure cooker atau panci presto, jadi kami memanaskannya sampai 250 derajat C. Selama proses ini berlangsung, air bereaksi cepat, dan proses kimia yang terjadi didalam panci itu mengubah limbah organik menjadi bahan yang berperi laku seperti batu bara," kata Profesor Amit Gross.Selain mencari pengganti bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi, penelitian ini juga mengumpulkan limbah dari peternakan ayam untuk dimanfaatkan dengan baik."Jadi, limbah ini akan semakin banyak di sini, dan kita perlu mencari sebuah pemecahan. Tidak banyak yang bisa kita lakukan, kecuali mengubahnya menjadi energi yang bisa menggantikan bahan bakar fosil merupakan pemecahan yang ideal," papar Vivian Mau, peneliti di Universitas Ben Gurion.Sukses di sini bisa memicu penggunaan baru untuk jenis-jenis limbah lainnya."Kalau kami memanfaatkan kotoran manusia, mungkin kita bisa mengatasi masalah sanitasi di daerah pedesaan, mengubah sampah menjadi bahan yang berperilaku seperti batu bara serta bisa digunakan untuk energi atau penyuburan tanah, dan juga memperbaiki masalah sanitasi di desa-desa ini," tambah Gross.Dalam jangka panjangnya, para peneliti berharap limbah kotoran akan membantu menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan di seluruh dunia. [ps/jm] Sumber : https://www.voaindonesia.com/a/kotoran-ayam-bisa-hasilkan-tenaga-listrik-/4193408.html
Read More31Dec
Sistem perkandangan ayam selalu berkembang secara dinamis. Salah satu jenis sistem kandang yang sedang trend dan banyak diminati adalah closed house system.Selalu menjadi pertanyaan bagi orang yang ingin membangun peternakan adalah apa keunggulan dari model kandang closed house dibandingkan dengan sistem kandang yang biasa dipakai atau open house system?Inilah beberapa keunggulan model kandang closed house yang menjadikan closed house system begitu populer di dunia peternakan.
Read More20Dec
Electrical panel is an equipment that controls and distributes power from its source to another equipment.Electrical panels have a very important role to manage the whole process in poultry farms especially for automatic system and closed house poultry farm system.Important things to consider in choosing electrical panels: 1. The panel should be neatly arranged for easy reading of every function. 2. The panel set should be easy to learn by the supervisor or farm technician. 3. Good quality components on the electrical panel. 4. The panel must be safe for users. 5. Easy maintenance.There have been many poultry farm projects whose electrical panels are made by PT Ansell Jaya Indonesia.PT Ansell Jaya Indonesia has experienced and high quality technicians in drawing, designing, and assembling electrical panel. We use original and good quality of components, the panel is designed effectively and efficiently to last longer (long durability).If you are interested in closed house poultry farms and want to discuss further Please visit our website and drop us a message. www.anselljaya.com#AnsellJaya#PoultryEquipment#ForYourBetterFarming#ClosedHouse#ElectricalPanel
Read MoreWE EXIST IN YOUTUBE