Setiap fase pertumbuhan pada proses pemeliharaan ayam broiler memiliki kebutuhan nutrisi dan pakan yang berbeda. Memahami perbedaan setiap fase ini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ayam yang optimal dan hasil panen yang maksimal. Berikut penjelasan mengenai tiga fase penting dalam pertumbuhan ayam broiler, meliputi fase starter, grower, dan finisher.

Fase Starter

Fase Starter dimulai sejak hari pertama ayam broiler menetas hingga mencapai usia sekitar 10-14 hari. Pada tahap ini, ayam masih sangat rentan dan membutuhkan perhatian khusus, termasuk pengaturan suhu yang hangat. Fokus utama perkembangan ayam pada fase ini adalah pembentukan sistem pencernaan agar dapat tumbuh dengan cepat dan efisien.

Pada fase ini, ayam membutuhkan pakan dengan kandungan protein yang tinggi, berkisar antara 20% hingga 24%. Selain protein, pakan juga harus mengandung vitamin, mineral, dan asam amino esensial untuk mendukung pertumbuhan awal serta pengembangan sistem pencernaan yang belum sempurna. Pakan starter umumnya berbentuk pelet halus atau serbuk, agar mudah dikonsumsi oleh anak ayam yang masih kecil dan belum memiliki sistem pencernaan yang kuat.

Fase Grower

Fase kedua dalam pertumbuhan ayam broiler adalah fase grower, yang berlangsung sejak usia sekitar 10–14 hari hingga 28 sampai 35 hari. Pada tahap ini, perkembangan tubuh ayam berfokus pada pertumbuhan otot dan penguatan tulang

Pada fase ini, nutrisi pakan disesuaikan untuk mendukung perkembangan otot dan tulang. Kebutuhan protein sedikit lebih rendah dibanding fase sebelumnya, yaitu sekitar 18% hingga 20%. Pakan grower umumnya berbentuk pelet yang lebih besar dan padat dibandingkan pakan starter, namun tetap mudah dicerna oleh ayam yang mulai berukuran besar.

Fase Finisher

Fase finisher merupakan tahap akhir dalam pertumbuhan ayam broiler. Fase ini berlangsung dari usia sekitar 28 hari sampai 35 hari, hingga ayam siap dipanen. Fokus utama pada fase ini adalah mengoptimalkan bobot akhir dan mempersiapkan ayam broiler agar siap panen dengan kualitas yang optimal.

Pada fase ini, kandungan protein dalam pakan diturunkan menjadi 16% hingga 18%, disesuaikan dengan kebutuhan ayam yang fokus pada penggemukan menjelang masa panen. Tekstur pakan finisher umumnya serupa dengan pakan grower, yaitu berbentuk pelet yang besar dan padat, untuk mendukung konsumsi energi yang lebih tinggi.

Mengenal Fase Pertumbuhan Ayam Broiler Starter, Grower, dan Finisher
Ayam Broiler pada Setiap Fase Pertumbuhan: a) Fase Starter, b) Fase Grower, c) Fase Finisher

Kesimpulan

Setiap fase perkembangan ayam broiler, mulai dari starter, grower, hingga finisher, memiliki waktu, tujuan, serta kebutuhan manajemen pakan yang berbeda. Dengan memahami perbedaan di setiap tahap pertumbuhan yang berlangsung hingga sekitar 35 hari, peternak dapat meningkatkan efisiensi, menekan risiko penyakit, dan menghasilkan ayam dengan bobot serta kualitas optimal saat panen.

Tertarik untuk beternak ayam broiler secara lebih efisien dan modern? PT Ansell Jaya Indonesia siap membantu kebutuhan peternakanmu! Segera hubungi kami melalui WhatsApp di bawah ini.

WhatsApp kami yuk

Baca Juga: Rahasia Sukses Beternak Ayam Petelur: Pahami 3 Fasenya!