Tahukah kamu bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam sejarah ayam di dunia? Ayam-ayam lokal Indonesia tidak hanya menjadi kekayaan hayati nusantara, tetapi juga menyumbang jejak genetik untuk ayam-ayam di berbagai negara loh. Yuk kita bahas lebih lanjut!
Asal Usul Ayam Domestik
Ayam domestik atau Gallus gallus domesticus diyakini berasal dari ayam hutan merah (Gallus gallus) yang tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Proses domestikasi ayam diperkirakan terjadi sekitar 8.000 tahun yang lalu di wilayah tersebut menurut Sawai, et al (2010).
Di Indonesia, subspesies ayam hutan merah seperti Gallus gallus bankiva ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, dan Bali. Ayam-ayam ini memiliki ciri khas genetik yang membedakannya dari ayam-ayam di wilayah lain. Melalui perdagangan dan migrasi manusia, ayam-ayam lokal Indonesia menyebar ke berbagai penjuru dunia dan membawa serta jejak genetiknya.

Keunikan Genetik Ayam Lokal Indonesia
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa ayam kampung di Indonesia memiliki tingkat keaslian genetik sekitar 75% (Sartika et al., 2008). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ayam lokal Indonesia memiliki ciri genetik khas yang membedakannya dari ayam-ayam lain di dunia.
Keunikan genetik ini memberikan keunggulan tersendiri bagi ayam lokal Indonesia, seperti kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap iklim tropis dan ketahanan terhadap penyakit. Hal ini menjadikan ayam lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan diekspor ke pasar internasional.
Peluang Ekspor dan Pengembangan Ayam Lokal
Dengan keunikan genetik dan adaptasi yang baik terhadap lingkungan tropis, ayam lokal Indonesia memiliki peluang besar untuk dikembangkan dalam industri unggas. Permintaan akan ayam dengan kualitas genetik unggul dan ketahanan terhadap penyakit semakin meningkat di pasar global.
Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini dengan mengembangkan program pemuliaan ayam lokal, seperti Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), yang merupakan hasil inovasi penelitian dari Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor. Menurut Suryana (2017), ayam KUB memiliki keunggulan dalam produktivitas telur dan pertumbuhan yang cepat, sehingga cocok untuk dikembangkan dalam skala industri.
Baca Juga: Kenapa Ayam Selalu Berkokok di Pagi Hari dan Tepat Waktu?
Konservasi dan Pelestarian Ayam Lokal
Selain pengembangan untuk tujuan komersial, konservasi ayam lokal juga penting untuk menjaga keanekaragaman hayati dan warisan genetik Indonesia. Upaya pelestarian dapat dilakukan melalui pendataan, pemuliaan, dan perlindungan habitat asli ayam hutan merah. Program konservasi juga dapat melibatkan masyarakat lokal dalam menjaga dan melestarikan ayam-ayam lokal, seperti Ayam Pelung, Ayam Kedu, dan Ayam Cemani, yang memiliki nilai budaya dan ekonomi tinggi.
Kesimpulan
Indonesia memiliki peran penting sebagai salah satu tempat asal mula ayam di dunia. Dengan keunikan genetik dan adaptasi yang tinggi, ayam lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam industri unggas dan diekspor ke pasar internasional. Namun, upaya pengembangan harus diimbangi dengan konservasi dan pelestarian untuk menjaga keanekaragaman hayati dan warisan genetik bangsa.
Referensi
- Hasyim, A. R., El Ramija, K., Khairiyah, K., & Alwiyah, A. (2021, December). Pengembangan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan-1 (KUB) di Sumatera Utara. In Conference of Applied Animal Science Proceeding Series (Vol. 2).
- Sartika, T., Wati, D. K., Rahayu, H. I., & Iskandar, S. (2008). Perbandingan genetik eksternal ayam wareng dan ayam kampung yang dilihat dari laju introgresi dan variabilitas genetiknya. JITV, 13 (4), 279-287.
- Sawai H, Kim HL, Kuno K, Suzuki S, Gotoh H, Takada M, Takahata N, Satta Y, Akishinonomiya F. The origin and genetic variation of domestic chickens with special reference to junglefowls Gallus g. gallus and G. varius. PLoS One. 2010 May 19;5(5):e10639.