Usaha peternakan ayam petelur memang memiliki prospek yang menjanjikan. Permintaan telur ayam yang terus stabil di pasaran membuat banyak orang melirik bisnis ini sebagai peluang usaha jangka panjang. Namun sebelum memulai usaha ini, ada satu keputusan penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang: apakah akan memulai dari fase DOC (Day Old Chick) atau langsung dari pullet?
Mengenal DOC & Pullet
Sebelum memulai beternak ayam petelur, peternak perlu menentukan apakah akan memulai dari fase DOC atau pullet. Kedua fase ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
DOC (day old chick) adalah anak ayam yang baru berusia satu hari sejak menetas. Karena masih sangat kecil dan rentan, DOC membutuhkan perhatian khusus, mulai dari pengaturan suhu kandang, pemberian pakan, hingga vaksinasi. Fase DOC pada ayam petelur berlangsung sejak usia 1 hari hingga sekitar 6 minggu.
Sementara itu, pullet adalah ayam petelur remaja yang telah melewati fase starter dan grower, serta siap memasuki fase produksi telur. Umumnya, pullet berusia antara 14 hingga 18 minggu, meskipun usia pastinya bisa berbeda-beda tergantung manajemen pemeliharaan di setiap peternakan.
Baca Juga: Ayam Broiler VS Ayam Petelur, Mana yang Lebih Untung?
Keuntungan & Tantangan Beternak dari Berbagai Fase
Keuntungan & Tantangan Beternak dari DOC
Jika kamu memilih untuk beternak ayam petelur dari DOC, maka kamu akan menjalankan seluruh fase pertumbuhan ayam sejak awal, mulai dari fase starter, grower, hingga produksi. Keuntungan memelihara ayam petelur dari DOC adalah biaya awal yang lebih murah, karena harga per ekor DOC jauh lebih rendah dibandingkan pullet. Selain itu, peternak juga bisa mengontrol kualitas ayam dengan memastikan sendiri standar pakan, vaksinasi, dan manajemen kandang. Dengan pemeliharaan yang konsisten sejak awal, ayam juga cenderung lebih adaptif dengan lingkungan kandang yang telah disediakan.
Namun, beternak ayam petelur dari DOC juga memiliki tantangan tersendiri. Proses pemeliharaan ayam dari DOC membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 bulan hingga ayam siap bertelur. Peternak juga harus menyiapkan kandang khusus untuk fase starter dan grower, serta menambah tenaga kerja untuk perawatan intensif di fase awal. Selain itu, peternak harus memiliki pengetahuan teknis dan pengalaman yang cukup, karena kesalahan kecil dalam manajemen dapat berujung pada kerugian besar.
Keuntungan & Tantangan Beternak dari Pullet
Bagi peternak yang ingin cepat panen, memulai beternak ayam petelur dari fase pullet bisa menjadi pilihan yang tepat. Ayam petelur fase pullet sudah hampir memasuki fase produksi, sehingga dalam waktu singkat, peternak bisa mendapatkan hasil berupa telur. Keuntungan beternak dari pullet antara lain produksi yang lebih cepat, lebih hemat tenaga kerja karena tidak perlu merawat ayam sejak DOC yang membutuhkan perhatian ekstra, serta tidak memerlukan kandang starter grower. Peternak cukup menyiapkan kandang layer yang sesuai.
Meski begitu, beternak ayam petelur dari pullet juga memiliki tantangan tersendiri. Harga pullet perekornya bisa mencapai tiga hingga empat kali lipat lebih mahal dari DOC, sehingga modal awal yang dibutuhkan relatif besar. Ketersediaan pullet dalam jumlah besar pun cenderung sulit, terutama bagi peternak yang ingin membuka usaha berskala besar. Selain itu, ada resiko dimana ayam tidak berproduksi maksimal karena peternak tidak mengetahui secara pasti bagaimana manajemen pemeliharaan saat ayam berada di fase DOC sebelumnya.
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Jawabannya tergantung pada kondisi dan tujuan dalam beternak ayam petelur. Jika kamu memiliki keterampilan teknis, waktu luang, dan ingin menekan biaya produksi jangka panjang, maka memulai beternak ayam petelur dari fase DOC adalah pilihan yang pas. Sebaliknya, jika kamu ingin hasil yang lebih cepat dan memiliki modal yang besar, memulai ternak ayam petelur dari fase pullet bisa menjadi pilihan yang praktis.
Kesimpulannya, beternak ayam petelur dari fase DOC maupun pullet sama-sama bisa mendatangkan keuntungan besar, asalkan peternak memahami resikonya dan menyesuaikan dengan strategi bisnis peternakan masing-masing. Jangan lupa, kualitas manajemen tetap menjadi kunci utama dalam beternak ayam petelur. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan suhu, pakan, vaksinasi, dan kebersihan kandang. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap performa produksi ayam, yang pada akhirnya akan menentukan keuntungan yang diperoleh.