Waisak merupakan hari raya agama Buddha. Dalam agama Buddha, hari raya ini disebut dengan hari raya Trisuci Waisak. Disebut hari raya Trisuci Waisak dikarenakan pada hari tersebut, terdapat 3 peristiwa penting yang terjadi, yaitu adalah kelahiran Pangeran Sidharta Gautama, penenrangan sempurna oleh Pertapa Gautama, lalu kemudian disusul dengan mangkatnya Buddha Gautama, yang terjadi di hari yang sama ketika bulan purnama Waisak.

Waisak sendiri berasal dari bahasa Pali, yang disebut sebagai “Vesakha” yang diambil dari bulan dalam kalender buddhis yang jatuh (biasanya) pada bulan Mei. Umat Buddha biasanya merayakan Waisak dengan pergi menuju Vihara dan kemudian melakukan ritual puja-bhakti untuk mengingat kembali ajaran sang Buddha dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti menghindari pembunuhan makhluk hidup, mencuri, berbuat asusila, berbohong, mabuk, dan mengasihi fakir miskin atau mereka yang membutuhkan. Waisak tentunya dapat membawa contoh positif. Sebagai ajaran dari agama Buddha, contoh yang positif diantaranya adalah mencintai dan mengasihi makhluk hidup dengan membantu mereka yang membutuhkan.

Perayaan Waisak di Indonesia

Waisak ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keppres No. 3 Tahun 1983. Selain mengunjungi wihara, ummat Buddha di Indonesia juga merayakan banyak sekali perayaan Waisak. Secara nasional, hari raya Waisak kemudian dipusatkan di komplek Candi Borobudur di Jawa Tengah. Rangkaian hari raya Waisak nasional secara umum dilaksanakan dengan pengambilan air berkat dari umbul Jumprit di Temanggung dan penyalaan obor di sumber api Mraben, Grobogan. Kemudian dilanjutkan dengan Pindapatta dengan memberikan makanan dan dana kepada para bhiksu oleh masyarakat untuk melaksanakan kebaikan. Lalu kemudian ritual Samadhi pada detik purnama terakhir. Selain 3 upacara pokok tersebut, ummat Buddha juga melakukan pradaksina, pawai serta kesenian-kesenian lain.

Perayaan Keagamaan Mulai Dibatasi

Sayangnya, hal-hal tersebut sementara tidak akan terlaksana dikarenakan wabah Covid-19 yang meningkat dari semenjak awal tahun 2020 lalu hingga saat ini. . Hal ini tertuang Keppres No.11 Tahun 2020 tentang Kedaruratan Kesehatan Masyakarat, salah satunya adalah dengan meniadakan kegiatan berkumpulnya orang banyak yang umumnya diselenggarakan ketika ada upacara adat maupun upacara keagamaan yang dilangsungkan serentak dan dengan acara yang cukup meriah. Dalam keputusan Presiden tersebut juga tertuang untuk tetap membatasi diri dalam kegiatan aktivitas apapun yang berhubungan dengan peringatan hari keagamaan yang dalam hal ini adalah hari raya Waisak, yang mengakibatkan berkumpulnya orang banyak.

Hal tersebut dilakukan semata-mata bukan untuk melarang ritual adat, keagamaan dan kegiatan spiritual lainnya, melainkan untuk menjaga masyarakat agar tetap terhindar dari bahaya penularan virus Corona, sehingga kasus yang muncul tidak terlalu tinggi, dan kurva kasus dapat melandai dengan cepat.

Ansell Jaya Indonesia mengucapkan selamat merayakan hari raya Waisak 07 Mei 2020. Sabbe Satta Bhavantu Sukithata, Semoga semua makhluk berbahagia.

Ansell… for your better farming~