Newcastle Disease adalah salah satu ancaman terbesar yang menghantui dunia peternakan ayam. Penyakit berbahaya ini mampu menyebar dengan cepat dan menimbulkan kematian massal dalam waktu singkat. Tak heran, banyak peternak yang kewalahan saat wabah ini menyerang. Lantas, seberapa berbahaya Newcastle Disease?

Apa Itu Newcastle Disease?

Newcastle Disease (ND) atau yang sering juga disebut sebagai Tetelo, merupakan penyakit menular yang menyerang unggas, terutama ayam. Penyakit ini disebabkan oleh virus Avian paramyxovirus serotype 1 (AMPV-1) yang termasuk ke dalam famili Paramyxoviridae. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat antar ayam dalam satu kandang, bahkan antar kandang yang berdekatan. Tingkat keganasan Newcastle Disease terbagi menjadi empat tipe, yaitu:

Velogenik-Viscerotropik

Merupakan tipe ND yang paling ganas dengan tingkat kematian mencapai 80-100%. Ayam yang terinfeksi varian ini akan mengalami gangguan saluran pencernaan yang parah, perdarahan organ dalam, dan kematian dalam waktu cepat. Pada tahap ini, kemungkinan ayam untuk sembuh sangat kecil.

Velogenik-Pneumoencephalitis

Tipe ini menempati urutan kedua varian ND terganas dengan tingkat kematian sekitar 60-80%. Sesuai dengan namanya, varian Pneumoencephalitis akan menyerang saluran pernapasan ayam, yang ditandai dengan pernapasan terengah-engah. Selain itu, ayam yang terinfeksi akan mengalami tortikolis (kepala terpuntir atau miring), kehilangan keseimbangan, dan kesulitan makan.

Mesogenik

Tipe mesogenik memiliki tingkat kematian sekitar 8-10%. Gejala yang ditimbulkan biasanya berupa penurunan bobot, pertumbuhan yang terhambat, disertai gangguan pernapasan ringan. Meski tidak seberbahaya tipe velogenik, infeksi varian ini tetap dapat merugikan secara ekonomi karena menurunkan produktivitas ayam.

Lentogenik

Varian ini tergolong ND yang paling ringan dan tidak terlalu berbahaya. Gejala yang ditimbulkan biasanya berupa gangguan pernapasan ringan dan dapat ditangani dengan perawatan suportif. Meski demikian, varian lentogenik tetap perlu diwaspadai karena dapat berkembang lebih parah apabila terjadi infeksi sekunder.

Ayam yang Terinfeksi Newcastle Disease & Virus Avian paramyxovirus
Kondisi Ayam yang Terinfeksi Newcastle Disease & Virus Avian paramyxovirus  (Sumber: thepoultrysite.com)

Gejala Ayam yang Terinfeksi

Gejala Newcastle Disease dapat bervariasi tergantung tingkat keganasannya. Namun secara umum, ayam yang terinfeksi akan menunjukkan tanda-tanda klinis seperti:

  • Kesulitan bernapas: Ayam akan bernapas dengan terengah-engah disertai batuk, bersin, dan suara seperti mengorok.
  • Pembengkakan di kepala dan leher: Ayam akan mengalami pembengkakan di bagian sekitar mata, kepala, dan leher tampak membengkak.
  • Gangguan saraf: Ayam mengalami tortikolis (leher terpuntir), lumpuh, kehilangan keseimbangan, tremor otot, kepala terlukasi atau melipat.
  • Lesu dan nafsu makan menurun: Ayam menjadi lebih sering diam dan malas makan, sehingga bobotnya menurun. Selain itu, ayam juga mengalami diare dengan feses berwarna hijau atau putih encer, bahkan berdarah.

Cara Penularan Newcastle Disease

Salah satu alasan mengapa Newcastle Disease sulit dikendalikan yaitu karena virusnya mampu bertahan di lingkungan selama beberapa hari, terutama dalam kondisi lembap dan bersuhu dingin. Penularan penyakit ini terjadi melalui berbagai cara. Virus dapat menyebar lewat udara melalui percikan air liur atau lendir dari ayam yang terinfeksi. Selain itu, peralatan peternakan seperti tempat pakan dan tempat minum yang tidak disterilkan juga bisa menjadi media penyebaran virus Avian paramyxovirus.

Tak hanya itu, feses ayam yang terinfeksi mengandung virus dalam jumlah tinggi dan dapat mencemari lingkungan kandang, sehingga meningkatkan risiko penularan. Ditambah lagi, kontak langsung antar ayam, baik saat makan, minum, atau berinteraksi di dalam kandang. Karena penyebarannya yang beragam dan cepat, wabah Newcastle Disease sering kali sulit dihentikan begitu berhasil masuk ke dalam satu kandang atau wilayah peternakan

Cara Pencegahan Newcastle Disease

Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi Newcastle Disease. Penanganan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah infeksi sekunder. Karena itu, langkah pencegahan menjadi kunci utama agar virus tidak masuk ke lingkungan peternakan. Beberapa upaya pencegahan yang dapat diterapkan yaitu vaksinasi rutin, pengaturan kepadatan kandang, penerapan biosecurity yang ketat, sterilisasi peralatan serta orang yang akan masuk ke area kandang, isolasi terhadap ayam yang menunjukkan gejala sakit, dan menjaga kebersihan kandang dengan rutin membersihkan kotoran serta sisa pakan guna mencegah terciptanya lingkungan lembap.

Dampak Ekonomi Bagi Peternak

Kerugian akibat Newcastle Disease tidak hanya terbatas pada kematian ayam saja, tetapi juga berimbas pada penurunan produksi, biaya pengobatan, hingga kerugian waktu dan tenaga. Untuk peternakan skala besar, wabah ini bisa menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah dalam satu periode produksi. Selain itu, virus Newcastle Disease juga dapat menimbulkan larangan distribusi produk unggas dari daerah yang terkena wabah, sehingga berpotensi menurunkan harga jual ayam dan produk turunannya.

Yuk, Lindungi Peternakanmu Sekarang!

Newcastle Disease adalah salah satu ancaman paling serius di dunia peternakan ayam. Penyakit ini cepat menular dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi dalam waktu singkat. Tanpa upaya pencegahan yang tepat, wabah ini dapat membawa kerugian besar bagi peternak. Jangan abaikan penyakit ini! Segera lindungi peternakan kamu dengan melakukan vaksinasi rutin, menerapkan biosecurity yang ketat, dan menjaga kebersihan serta pengelolaan kandang yang optimal. Yuk, cegah Newcastle Disease dan pastikan peternakan kamu tetap aman dan produktif!

Baca Juga: Koksidiosis: Penyebab Bobot Ayam Turun Drastis