Dalam industri peternakan ayam, kualitas bibit menjadi kunci utama dalam keberhasilan usaha. Bibit ayam yang unggul dihasilkan dari ayam breeder, yaitu indukan yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur tetas berkualitas. Untuk menjaga produktivitas indukan tetap optimal dan menghasilkan anak ayam yang lebih sehat, kini banyak peternak yang memilih memelihara ayam breeder di kandang closed house.
Lantas, apakah kamu sudah tahu apa itu ayam breeder? Lalu, apakah peralatan kandang closed house untuk ayam breeder sama seperti kandang closed house pada umumnya? Yuk cari tahu lebih dalam di artikel ini!
Mengenal Ayam Breeder
Ayam breeder atau ayam pembibit, adalah ayam dewasa yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur yang akan ditetaskan menjadi anak ayam DOC (Day Old Chick). Anak ayam ini nantinya akan dibesarkan sebagai ayam broiler (pedaging) atau ayam layer (petelur). Dalam industri peternakan ayam, ayam pembibit ini berperan sangat penting karena menjadi indukan dalam rantai produksi. Kualitas ayam broiler dan layer sangat bergantung pada kualitas ayam pembibit yang digunakan.
Pemilihan ayam pembibit ini harus dilakukan dengan cermat berdasarkan beberapa kriteria, seperti produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, serta kualitas genetik yang baik. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan DOC yang sehat, unggul, dan memiliki performa optimal saat dipelihara.
Komponen Wajib Kandang Breeder
Sistem Ventilasi
Berbeda dengan kandang ayam broiler maupun layer, kandang ayam breeder membutuhkan pengaturan suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara yang jauh lebih presisi. Hal ini penting karena suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kenyamanan indukan, menurunkan tingkat fertilitas, bahkan bisa menyebabkan stres yang berujung pada penurunan produktivitas telur. Ventilasi dalam kandang closed house biasanya menggunakan exhaust fan and cooling pad. Menurut Aviagen, suhu stabil dan ideal untuk pertumbuhan ayam breeder adalah 21–24°C, dengan kelembaban udara berkisar 60–70%.
Sistem Pencahayaan
Pencahayaan memiliki peran penting dalam mengatur siklus reproduksi ayam breeder. Intensitas, warna cahaya, serta durasi penyinaran harus diatur secara tepat untuk merangsang produksi hormon reproduksi, seperti hormon luteinizing (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) yang berperan dalam proses ovulasi dan pembentukan telur. Umumnya, pencahayaan diberikan selama 14–16 jam per hari dengan intensitas tertentu, dan penyesuaiannya dilakukan bertahap sesuai umur ayam untuk mengoptimalkan produktivitasnya.
Baca Juga: Pentingnya Pencahayaan Bagi Ayam Petelur
Sistem Pakan & Minum Khusus
Selain untuk pemeliharaan tubuh, nutrisi yang diberikan pada ayam breeder juga harus mampu menunjang kualitas telur fertil serta menjaga kesehatan sistem reproduksi indukan. Karena itu, sistem pemberian pakan dan minum dirancang khusus agar setiap ayam pembibit ini mendapatkan porsi pakan yang sesuai. Hal ini bertujuan untuk membuat pengelolaan pakan lebih efisien dan menjaga performa produksi tetap optimal.
Peralatan pakan pada kandang closed house untuk ayam breeder biasanya menggunakan pan feeder yang dilengkapi sistem kontrol otomatis, sehingga jumlah pakan yang diberikan dapat diatur sesuai kebutuhan. Sementara itu, sistem pemberian minum biasanya menggunakan nipple drinker yang dapat menjaga kebersihan air dan memastikan ketersediaan air bersih sepanjang waktu. Selain itu, jadwal pemberian pakan dan komposisi nutrisinya diatur secara ketat sesuai fase produksi, guna memenuhi kebutuhan nutrisi ayam di setiap tahap pertumbuhan dan masa produksi telur.
Karakteristik Kandang yang Berbeda
Lalu, apa yang membedakan kandang breeder dari kandang layer dan broiler? Salah satu perbedaan utamanya adalah adanya sistem nest box atau kotak bertelur. Nest box ini dirancang khusus agar ayam pembibit ini merasa nyaman saat bertelur, sehingga dapat menghasilkan telur fertil dengan kualitas terbaik.
Menariknya, di dalam kandang breeder juga terdapat manual nest, yaitu sarang bertelur yang memungkinkan peternak mengumpulkan telur secara manual. Meskipun banyak kandang modern saat ini telah dilengkapi dengan sistem pengumpulan telur otomatis, keberadaan manual nest tetap penting sebagai cadangan dan untuk memastikan tidak ada telur yang terlewat saat proses pengambilan.
Tak kalah penting, kandang breeder biasanya memiliki luas ruang per ekor ayam yang lebih besar dibandingkan kandang broiler atau layer. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan ruang gerak yang cukup bagi ayam pembibit ini, karena aktivitas fisik yang baik dapat membantu menjaga kesehatan indukan sekaligus mendukung produktivitas telur fertil secara optimal.

Kesimpulan
Dalam industri peternakan ayam, ayam breeder memegang peran penting sebagai indukan dalam rantai produksi. Kualitas ayam broiler dan petelur sangat bergantung pada kualitas ayam pembibit yang digunakan. Karena itulah, kandang closed house menjadi pilihan terbaik untuk memelihara ayam breeder. Sistem ini mampu menciptakan lingkungan yang stabil, nyaman, dan terkontrol. Selain meningkatkan efisiensi operasional, kandang closed house juga membantu menekan resiko penyakit serta menjaga performa indukan tetap optimal. Hasilnya, telur tetas yang diproduksi pun lebih sehat dan berkualitas tinggi.
Tertarik untuk memelihara ayam breeder dengan sistem closed house? PT Ansell Jaya Indonesia siap membantumu! Yuk, segera hubungi kami melalui WhatsApp di bawah ini untuk informasi lengkap dan diskusi lebih lanjut!