Usaha dalam bidang peternakan ayam petelur cenderung tidak tenang, salah satu penyebabnya adalah harga jual telur yang cenderung naik turun, tanpa kepastian. Salah satu jalan agar membuat usaha ini lebih tenang adalah dengan membuat premium egg, dengan membidik modern market sebagai target pasarnya. Seperti yang disampaikan oleh Erlyn Theresa Nugroho, B.A., PgDipM, Chief Operating Officer (COO) Rossa Farm, Blitar dalam webinar secara daring via Zoom Meeting dengan tema ‘Peluang Bisnis Ayam Petelur Omega 3’, Sabtu ( 18/12), yang diadakan oleh Himpunan Minat dan Profesi Gallusca, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana.
Menurut Erlyn premium egg merupakan telur yang dihasilkan dari peternakan yang mempunyai jaminan proses produksi mulai dari hulu, sampai hilirnya berjalan dengan baik termasuk penerapan manajemen kandang yang bagus, biosecurity, struktur kandang yang bagus, sudah memiliki NKV (Nomor Kode Veteriner).
“Tak kalah pentingnya adalah premium egg mengandung nilai tambah yang ditawarkan. Seperti adanya kandungan omega 3 yang lebih besar dari telur yang lain. Dan ini fakta dari hasil uji laboratorium, bukan hanya gimmick belaka,” tegasnya.
Ia menjelaskan ketika premium egg sudah bisa diproduksi, maka aksi selanjutnya adalah invasi ke modern market. Dengan demikian penjualan bisa dilakukan bi to bi ( bisnis to bisnis), sehingga tidak lagi bingung dengan harga yang naik turun.
“Kalaupun ada kenaikan, biasanya disebabkan oleh biaya pakan yang naik, maka bisa melakukan negosiasi ulang dengan modern market, untuk menaikkan harga sekitar Rp. 200 – 300,” tegasnya.
Ia mengaku, untuk melangkah ke modern market memang tidak mudah dan membutuhkan kekuatan finansial yang kokoh. Sebab, perputaran uang memang cenderung lambat,” Tenggat waktu pembayaran bisa tujuh hari, empat belas hari bahkan ada yang sampai 28 hari,” pungkasnya.