Memilih bibit pullet yang berkualitas adalah langkah penting dalam memulai usaha ternak ayam. Pullet adalah ayam betina yang telah mencapai usia dewasa dan siap untuk bertelur. Mereka menjadi sumber utama telur ayam yang berkualitas tinggi. Namun, tidak semua pullet memiliki kualitas yang sama. Faktor-faktor seperti genetik, lingkungan, dan perawatan dapat mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan.Di Indonesia, industri ternak ayam telah berkembang pesat dan menjadi salah satu sektor penting dalam ekonomi nasional. Menurut data dari Kementerian Pertanian, produksi telur ayam di Indonesia mencapai angka yang signifikan setiap tahunnya. Namun, untuk meningkatkan kualitas produksi telur, perlu dilakukan seleksi bibit yang teliti. Maka dari itu, yuk kita simak beberapa tips penting dalam memilih pullet yang berkualitas dibawah ini.
Daftar Isi
Tips Memilih Bibit Pullet yang Berkualitas
Penampilan Fisik
Cara paling mudah untuk mengevaluasi pullet adalah dengan memperhatikan tampilan fisik. Ini mencakup beberapa bagian sebagai berikut:
- Kepala dan muka: Halus, lebar, merah, dan cerah.
- Jengger dan pial: Halus, lebih lebar, lembap, dan merah.
- Mata: Bercahaya dan cerah.
- Tulang pubis: Kecil, kenyal, elastis, dan berjauhan.
- Perut: Halus, penuh, dan elastis.
- Kloaka: Lebar, basah, dan pucat.
- Kulit: Tipis, halus, dan longgar.
- Badan: Lebar dan dalam.
- Bulu: Lengkap, padat, dan mengilap.
- Kaki: Panjang, cerah, dan kokoh.
Tampilan fisik yang baik menunjukkan pullet memiliki kualitas yang tinggi dan siap untuk dipelihara.
Keseragaman Pullet
Penyeragaman berat badan pullet dilakukan melalui penimbangan rutin untuk memudahkan peternak dalam memantau perkembangan performa ayam dan penentuan jumlah pakan. Tingkat keseragaman yang tinggi menunjukkan kualitas pullet yang baik, dengan standar minimal tidak kurang dari 85 persen. Keseragaman ini penting untuk memastikan kesehatan dan produktivitas ayam secara optimal.
Baca juga : Pentingnya Keseragaman Ayam Pullet
Sistem Pemeliharaan
Dalam proses pengadaan pullet, penting bagi peternak untuk memperhatikan sistem pemeliharaan pada kandang sebelumnya, karena faktor ini mempengaruhi adaptasi ayam terhadap lingkungan baru. Apabila kandang menggunakan sistem closed house, pullet yang didatangkan sebaiknya berasal dari kandang dengan sistem yang sama. Begitupun sebaliknya, apabila sobat Ansell menggunakan sistem open house, pullet juga sebaiknya diambil dari kandang open house agar dapat beradaptasi dengan lebih maksimal.
Genetik
Genetik adalah faktor utama dalam menentukan kualitas telur. Pilih bibit pullet yang memiliki genetik yang baik, seperti keturunan ayam ras yang terkenal seperti Leghorn atau Rhode Island Red. Genetik yang baik akan membantu meningkatkan kualitas telur dan meningkatkan kemampuan bertelur.
Usia Pullet
Umur bibit juga sangat penting. Pullet yang sudah berusia 18-20 minggu biasanya sudah siap untuk bertelur. Bibit yang terlalu muda atau terlalu tua dapat memiliki kualitas telur yang tidak optimal.
Vaksin dan Kesehatan
Tanyakan tentang riwayat kesehatan pullet yang akan dibeli. Pullet yang baik seharusnya sudah mendapatkan vaksinasi sesuai dengan jadwal yang dianjurkan. Ini penting untuk mencegah kemungkinan penyakit yang bisa menyerang ayam Anda.
Oh iya ada sedikit tips nih sobat Ansell. Ketika pullet tiba di kandang, ada beberapa langkah penting yang perlu kamu lakukan sebagai peternak untuk menangani stres, membantu proses adaptasi, dan mengoptimalkan biaya. Pertama-tama, jika kamu menggunakan kandang closed house, segera masukkan keranjang pullet ke dalam kandang agar mereka segera mendapatkan udara dingin yang segar. Ingat, pullet tidak boleh terpapar sinar matahari terlalu lama. Selain itu, hindari memberikan pakan sebelum semua ayam berada di dalam kandang. Langkah ini penting untuk mencegah debu dari pakan yang bisa mengganggu sirkulasi udara dan membuat lingkungan kandang kurang nyaman.