Jika kamu sedang tertarik untuk memulai usaha ternak ayam, mungkin kamu bingung memilih antara ayam broiler atau ayam petelur. Kira-kira, mana yang lebih untung?

Ayam broiler dan ayam petelur merupakan dua jenis ayam domestik yang paling banyak dibudidayakan. Keduanya berasal dari spesies yang sama, yaitu Gallus gallus. Baik ayam broiler maupun ayam petelur sangat populer di dunia peternakan. Namun ternyata, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda, mulai dari tujuan pemeliharaan, bentuk tubuh, konsumsi pakan, hingga waktu panen.

Lalu, apa saja perbedaan antara Ayam Broiler dan Ayam Petelur?

Tujuan Pemeliharaan

Ayam broiler dipelihara untuk menghasilkan daging. Fokus pemeliharaannya adalah pertumbuhan yang cepat, sehingga ayam ini dapat dipanen dalam waktu singkat. Biasanya, ayam broiler ini dipilih karena dagingnya yang kaya akan protein.

Di sisi lain, ayam petelur atau layer, dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan telur. Ayam petelur memiliki produktivitas yang konsisten dalam memproduksi telur setiap hari, menjadikannya pilihan yang cocok bagi peternak dan mitra yang ingin fokus pada sektor konsumsi telur.

Bentuk Fisik

Kedua ayam tersebut memiliki perbedaan yang mencolok dalam segi fisik mereka. Ayam broiler biasanya memiliki tubuh yang lebih besar dan berotot, dengan dada lebar serta kaki yang pendek dan kuat. Bentuk tubuhnya yang kekar menjadikan ayam broiler dapat tumbuh lebih cepat dan efektif dalam memproduksi daging yang unggul.

Sebaliknya, Ayam petelur memiliki tubuh yang lebih kecil dan ramping. Dada ayam petelur tidak terlalu lebar, dan kakinya lebih panjang dari pada ayam broiler. Fisiknya yang lebih kecil mendukung pergerakan yang lebih lincah, hal ini sangat penting untuk mendukung proses bertelur secara efisien.

Ayam Broiler VS Ayam Petelur
Ayam Broiler (kiri) dan Ayam Petelur (kanan)

Kebutuhan Pakan

Kedua ayam tersebut memerlukan pakan yang berbeda, hal tersebut berdasarkan tujuan pemeliharaannya masing-masing. Pakan ayam broiler mengandung nutrisi yang kaya akan protein, yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan otot dan tubuh yang besar dalam waktu singkat. Dengan pakan ini, ayam broiler dapat mencapai bobot dewasa dengan cepat. 

Sementara itu, ayam petelur membutuhkan pakan yang seimbang, dengan kandungan utama berupa kalsium. Kalsium ini sangat penting untuk pembentukan cangkang telur yang kuat, sehingga ayam petelur dapat menghasilkan telur berkualitas tinggi.

Waktu Panen

Salah satu perbedaan utama antara kedua ayam tersebut adalah waktu panen. Ayam Broiler memiliki masa pertumbuhan yang sangat cepat dan mulai dapat dipanen dalam waktu sekitar 30 hari. Peternak dapat memproses ayam broiler menjadi daging siap jual ke pasar dalam waktu singkat.

Sementara itu, ayam petelur memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai usia produktif. Ayam petelur mulai bertelur pada usia sekitar 18 minggu atau lebih, setelahnya mereka akan terus bertelur selama beberapa bulan. Walaupun lebih lama untuk mulai menghasilkan produk, ayam petelur bisa memberikan hasil yang lebih konsisten dalam jangka waktu panjang.

Baca Juga: Peluang Bisnis Ternak Ayam: Kenapa Harus Mulai Sekarang?

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Pilihan antara ayam petelur dan ayam broiler bergantung pada jenis usaha dan kebutuhan pasar yang ingin kamu jadikan sasaran. Jika kamu mencari keuntungan cepat dengan siklus usaha yang singkat, beternak ayam broiler adalah pilihan yang tepat. Dengan pertumbuhan yang cepat, kamu bisa mendapatkan hasil dalam kurun waktu satu bulan.

Namun, jika kamu menginginkan usaha yang berkelanjutan dengan hasil yang konsisten, beternak ayam petelur adalah pilihan yang pas. Meskipun membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai produksi, ayam petelur dapat menghasilkan telur secara rutin, menjadikannya sumber pendapatan yang stabil dalam jangka panjang.

Jadi, beternak ayam broiler ataupun ayam petelur sama-sama bisa mendatangkan keuntungan yang besar loh, Sobat Ansell!