ARTIKEL TERBARU
Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!
22Feb
Pernahkah kamu mengamati ayam di peternakan atau halaman rumah? Pernahkah kamu lihat mereka buang air kecil seperti manusia atau hewan lainnya? Fenomena ini mungkin telah memicu rasa penasaran atau bahkan kebingungan di benak kita, mengapa ayam tidak pernah kencing?. Kenyataannya, ayam memang tidak buang air kecil seperti mamalia. Hal ini mungkin membingungkan karena ayam minum air seperti hewan lain, namun tidak terlihat mengeluarkan urine. Lalu, bagaimana cara tubuh ayam membuang limbah cairnya? Sistem Ekskresi Ayam Untuk memahami mengapa ayam tidak bisa kencing, kita perlu melihat secara lebih dekat sistem ekskresi mereka. Sistem ekskresi merupakan suatu sistem yang bertanggung jawab dalam mengatur proses pengeluaran zat-zat sisa dari tubuh. Pada umumnya, manusia dan mamalia lainnya menghasilkan zat sisa ini dalam bentuk urine yang dikeluarkan melalui saluran kemih. Namun, pada ayam, urinasi tidak terjadi melalui saluran kemih seperti yang kita kenal pada umumnya.Ayam memiliki dua jenis zat sisa utama yaitu feses dan urat. Feses adalah zat sisa berbentuk padat yang merupakan hasil dari sistem pencernaan ayam, sedangkan urat adalah zat sisa berbentuk cair hasil dari proses metabolisme tubuh. Urat diproduksi dalam hati ayam dan kemudian dikirim ke kloaka, organ yang berfungsi sebagai saluran keluar untuk limbah dan telur. Mengapa Ayam Tidak Bisa Kencing? Sistem Pencernaan AyamAlasan utama mengapa ayam tidak bisa kencing seperti mamalia terletak pada perbedaan struktur dan fungsi organ mereka. Pada manusia dan mamalia lainnya, ginjal berperan penting dalam proses penghilangan limbah melalui pembentukan urine. Namun, pada ayam, ginjal mereka memiliki fungsi yang berbeda.Ginjal pada ayam bertanggung jawab untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dan air dalam tubuh. Mereka membantu mengatur kadar natrium, kalium, dan air dalam darah. Ginjal ayam juga berperan dalam mengeluarkan asam urat, hasil samping dari metabolisme protein.Sebagai hasil dari proses metabolisme, asam urat diproduksi dalam hati ayam dan kemudian dikirim ke ginjal. Di ginjal, asam urat dilarutkan dalam air dan kemudian diubah menjadi bentuk kristal padat yang disebut urat. Urat ini kemudian dikirim ke kloaka dan dikeluarkan bersama dengan feses ayam.Mekanisme unik ini membantu ayam dalam menghemat air. Jika dalam kondisi di mana air terbatas, ayam dapat mempertahankan lebih banyak air dalam tubuh mereka daripada mamalia yang membuangnya dalam bentuk urine. Kemampuan ini penting untuk keberlangsunagan hidup ayam jika pasokan air terbatas atau sulit didapatkan.Oleh karena itu, meskipun ayam mungkin tidak terlihat kencing secara visual, mereka sebenarnya memiliki metode unik untuk mengendalikan limbah tubuh mereka. Pemahaman yang lebih baik akan membantu kita lebih menghargai keanekaragaman hewan.
Read More19Feb
Pernahkah kamu mendengar suara ngorok yang aneh dari kandang ayam? Seperti suara ngorok manusia pada saat tidur. Jika iya, maka kamu harus berwaspada! Pasalnya suara ngorok ini bisa megindikasikan bahwa ayam terserang penyakit pada salur pernafasannya. Penyakit ngorok bisa menyebabkan kematian pada ayam jika tidak segera ditangani. Lalu, apa penyebab, gejala, dan cara mengobati penyakit ngorok pada ayam? Apa itu Ngorok pada Ayam? Penyakit Ngorok atau penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease) pada ayam merupakan kondisi di mana ayam mengeluarkan suara yang mirip dengan suara manusia yang tengah menderita flu. Suara ngorok ini biasanya terjadi saat ayam bernapas, dan bisa menjadi tanda adanya gangguan pada saluran pernapasan atau organ dalam ayam. Penyakit ini sangat umum dan merugikan bagi para peternak. Penyebab Ngorok pada Ayam Penyebab utama penyakit ngorok ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum yang menyerang saluran pernapasan ayam. Bakteri ini bisa menular melalui kontak langsung antara ayam yang sakit dan yang sehat, atau melalui udara, air minum, dan pakan yang tercemar. Bakteri ini juga bisa menetap di dalam tubuh ayam tanpa menimbulkan gejala, sehingga sulit untuk dideteksi. Bakteri ini bisa aktif dan menimbulkan gejala ketika ayam mengalami stres, kekurangan nutrisi, atau terpapar suhu dingin.Faktor-faktor lingkungan seperti udara kandang yang kotor dan lembab menciptakan kondisi yang sempurna bagi bakteri penyebab ngorok untuk berkembang biak. Kurangnya ventilasi yang memadai juga turut berperan dengan meningkatkan risiko terakumulasinya gas berbahaya dan partikel mikroba di dalam kandang. Selain itu, peralatan kandang yang tidak bersih, seperti tempat minum dan makan, dapat menjadi sumber penyebaran bakteri penyebab ngorok. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan kandang serta memantau kesehatan ayam secara berkala sangatlah penting untuk mencegah penyakit ngorok ini Gejala Ngorok pada Ayam Sebagai peternak, penting rasanya kita untuk mengetahui gejala apa saya yang bisa timbul untuk ayam yang terjangkit penyakit ngorok ini. Berikut merupakan gejala-gejala yang bisa kamu kenali, diantaranya :Ayam mengeluarkan suara ngorok saat bernapas Bersin dan batuk Mata berair dan bengkak Hidung berair dan berlendir Nafsu makan menurunCara Mengobati Ngorok pada Ayam Untuk mengobati ngorok pada ayam, langkah-langkah berikut dapat membantu:Isolasi Ayam, Pisahkan ayam yang sakit dari ayam lainnya untuk mencegah penularan penyakit. Pemberian Antibiotik, Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, pemberian antibiotik yang diresepkan oleh dokter hewan dapat membantu. Pengobatan Simptomatik, Berikan perawatan simtomatik seperti pembersihan lendir dari hidung atau paruh dengan lembut. Berikan pakan yang bergizi Selalu menjaga kebersihan kandang dan peralatanDengan memperhatikan gejala dan memberikan perawatan yang tepat, Anda dapat membantu ayam kamu pulih dari ngorok dengan lebih cepat.
Read More16Feb
Jika kamu tertarik atau sedang merencanakan untuk membangun kandang open house untuk ayam, ada satu pertimbangan penting yang harus diperhatikan, yaitu arah menghadapnya. Banyak peternak dan ahli memilih menghadapkan kandang open house ayam ke arah timur atau barat dengan alasan tertentu.Salah satu alasan utama menghadapkan kandang open house ke arah timur atau barat adalah untuk menciptakan suhu yang lebih nyaman bagi ayam. Ketika kandang menghadap ke arah timur, ayam akan mendapatkan sinar matahari pagi yang lembut dan hangat. Ini membantu menghangatkan kandang setelah malam yang dingin dan membantu ayam merasa nyaman sejak awal hari. Cahaya ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ayam tetapi juga memicu produksi telur yang lebih baik.Di sisi lain, jika kandang menghadap ke arah barat, ayam akan mendapatkan manfaat dari sinar matahari sore yang juga membantu mempertahankan suhu yang nyaman. Dalam kondisi cuaca yang panas, menghadapkan kandang ke arah barat dapat membantu mengurangi terik sinar matahari sore dan menghindari suhu yang berlebihan di dalam kandang.Ketika suhu di kandang meningkat, berbagai masalah seperti penurunan produksi, kualitas telur jadi jelek dan juga ayam bisa mengalami heat stress yang berdampak pada kesehatan ayam. Baca Juga : Cara Menghitung Indeks Heat Stress (IHS) pada AyamLalu, Bagaimana dengan kandang Closed House? Untuk kandang closed house, kebutuhan akan arah menghadap tidak seketat pada kandang open house. Kandang closed house adalah jenis kandang di mana dinding dan atapnya tertutup rapat, sehingga lebih mudah untuk mengontrol suhu, kelembapan, dan ventilasi di dalamnya. Berbeda dengan kandang open house yang menghadap ke timur atau barat untuk mengoptimalkan cahaya matahari dan ventilasi alami, kandang closed house cenderung lebih fleksibel dalam hal arah menghadap.
Read More12Feb
Apakah kamu pernah berkunjung ke peternakan ayam? Jika pernah, pasti kamu akan melihat adanya beberapa zona di area peternakan tersebut. Jika bagi yang belum, kamu pasti penasaran dengan zona isolasi ini. Sebenarnya untuk apa sih zona isolasi ini ada di peternakan ayam? Zona-zona ini memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan ayam dan kualitas produk yang dihasilkan.Memiliki peternakan ayam tidak cukup hanya dengan mendirikannya saja. Penting bagi setiap peternak untuk memiliki pemahaman yang baik tentang konsep zona isolasi dalam lingkungan peternakan, agar biosekuriti kandang dapat optimal. Zona isolasi adalah area di peternakan ayam yang berfungsi untuk memisahkan ayam dari lingkungan luar. Tujuannya adalah untuk mencegah masuknya penyakit dari luar ke dalam peternakan. Terdapat 3 zona isolasi di peternakan ayam, yaitu:3 Zona Isolasi Sebelum Mengunjungi Peternakan Ayam Zona merah (Zona Kotor) Zona merah adalah zona terluar dari peternakan ayam. Zona ini merupakan batas antara lingkungan luar dan peternakan. Di zona ini biasanya terdapat pintu masuk utama peternakan, pos penjaga, dan area disinfeksi. Tujuan disinfeksi di zona merah adalah untuk membersihkan dan mensterilkan pengunjung dari kuman penyakit yang mungkin dibawa dari luar. Zona kuning (Zona Transisi) Setelah melewati zona merah, pengunjung memasuki zona kuning yang berperan sebagai transisi. Di sini, tamu akan menjalani proses disinfeksi sekali lagi sebelum melangkah lebih dalam. Di zona ini biasanya terdapat tempat istirahat anak kandang, gudang peralatan, dan gudang ransum. Tujuan disinfeksi di zona kuning adalah untuk memastikan bahwa pengunjung tidak membawa kuman penyakit ke zona hijau. Zona hijau (Zona Bersih) Zona hijau adalah zona bersih yang berisi kandang ayam dan kandang karantina ayam. Di zona ini hanya boleh dimasuki oleh orang yang berkepentingan, seperti peternak, petugas kesehatan hewan, dan tamu yang telah mendapat izin dari peternak. Sebelum memasuki inti dari peternakan ayam, pengunjung harus melewati disinfeksi kembali. Kebersihan maksimal dijamin di zona hijau, memastikan bahwa para ayam berada dalam lingkungan yang sehat dan bebas dari risiko penyakit.Dengan 3 zona ini, peternakan ayam bukan sekadar tempat beternak, tapi juga menjadi contoh kesempurnaan dalam menjaga kebersihan. Bagi kamu yang baru terjun dalam dunia ternak ayam, sekarang tahu kan betapa pentingnya menjaga zona isolasi untuk kesehatan dan kesejahteraan para ayam.
Read More08Feb
Apakah kamu pernah mendengar bahwa ayam hanya bisa bertelur di pagi hari? Mitos ini telah beredar di masyarakat selama bertahun-tahun, bahkan ada yang mempercayainya sepenuhnya. Namun, apakah benar bahwa ayam hanya mampu bertelur di pagi hari? Mari kita bahas lebih lanjut.Mitos ini mungkin berasal dari pengamatan bahwa ayam sering kali bertelur di pagi hari. Pagi hari sering kali menjadi waktu yang ideal bagi ayam untuk bertelur karena mereka telah beristirahat selama malam dan tubuh mereka siap untuk memproduksi telur baru. Namun, ini tidak berarti bahwa ayam tidak bisa bertelur di waktu lain dalam sehari. Siklus Reproduksi Ayam Ayam memiliki siklus reproduksi yang tergantung pada faktor-faktor seperti suhu, cahaya, dan makanan. Siklus ini mempengaruhi produksi telur mereka. Pada umumnya, ayam akan mengalami puncak produksi telur pada usia 6 hingga 18 bulan. Mereka biasanya akan bertelur setiap 24 hingga 26 jam sekali, terlepas dari waktu dalam sehari.Baca juga : Apa itu Telur Infertil? Berbahayakah? Kapan Ayam Betelur? Dalam praktiknya, ayam biasanya mencapai puncak produksi telur pada usia 6 hingga 18 bulan. Selama periode ini, mereka cenderung bertelur secara konsisten. Estimasi waktu bertelur adalah sekitar setiap 24-26 jam sekali. Oleh karena itu, ayam yang sehat dan produktif memiliki kemampuan bertelur sekali sehari, terlepas dari waktu dalam sehari.Mitos ini mungkin muncul dari pengamatan umum bahwa ayam cenderung bertelur di pagi hari setelah beristirahat sepanjang malam. Namun, penelitian dari University of California, Davis membuktikan bahwa ayam tidak terbatas pada waktu tertentu. Para ahli mengamati kelompok ayam selama beberapa bulan dan menemukan bahwa mereka bertelur pada berbagai waktu, termasuk di siang dan sore hari. Mitos yang Berakar dari Kebiasaan Peternak Mitos ini mungkin juga berasal dari kebiasaan peternak ayam yang memungkinkan ayam berkeliaran di luar kandang pada pagi hari. Ayam cenderung lebih aktif di pagi hari, mencari makanan dan berjemur di sinar matahari. Karena itu, saat pagi hari adalah saat yang paling mungkin bagi peternak untuk menemukan telur-telur baru di kandang ayam.Jadi, apakah ayam benar-benar hanya bisa bertelur di pagi hari? Jawabannya adalah tidak. Ayam dapat bertelur pada berbagai waktu dalam sehari. Namun, karena kebiasaan dan siklus alami mereka, ayam sering kali cenderung bertelur di pagi hari. Meskipun begitu, mereka tetap memiliki kemampuan untuk bertelur di waktu lain dalam sehari.Mitos ini telah berkembang di masyarakat selama bertahun-tahun dan menjadi kepercayaan yang umum. Namun, dengan penelitian dan pengamatan yang lebih mendalam, kita dapat memahami bahwa ayam tidak terbatas pada bertelur di pagi hari. Ini adalah salah satu contoh di mana pengetahuan ilmiah dapat membantu memecahkan mitos yang tidak berdasar.
Read More05Feb
Ayam adalah salah satu hewan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Selain daging dan telurnya yang lezat, ayam juga mudah dirawat dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun, sebagai peternak, kamu harus selalu memperthatikan kesehatan dan kebersihan ayam kamu. Salah satu hal yang bisa menjadi tanda bahwa ayam sakit adalah dari warna kotorannya. Kotoran ayam yang normal biasanya berwarna cokelat atau hitam, dengan bagian putih yang merupakan urin. Namun, jika kamu melihat kotoran ayam berwarna hijau, kamu harus waspada. Berak hijau pada ayam seringkali menjadi indikasi adanya penyakit kolera.Gambar berak hijau, sumber Medion Berak Hijau bisa terindikasi Kolera Penyakit kolera merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang ayam. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menginfeksi sistem pencernaan ayam. Berikut merupakan gejala yang bisa dilihat pada ayam yang terindikasi penyakit kolera :Berak hijau encer Lesu Anoreksia (tidak mau makan) Keluar lendir dari mulut dan hidung Pernapasan sesak dan bersuara Pial dan jengger berwarna biru pucat Mati mendadakPenularan secara langsung terjadi melalui kontak langsung antara ayam yang sakit dengan ayam yang sehat. Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi bakteri P. multocida, seperti pakan, air minum, peralatan kandang, dan kotoran ayam.Penyakit kolera dapat menyebabkan kematian hingga 50% pada ayam yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit kolera pada ayam. Tips Mencegah Penyakit Kolera Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan:Pisahkan ayam yang sakit dari ayam yang sehat Bersihkan kandang dan peralatan ayam secara rutin dengan desinfektan Berikan air minum yang bersih dan berganti setiap hari Berikan pakan yang berkualitas dan mengandung vitamin dan mineral yang cukup Berikan antibiotik sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter hewan Vaksinasi ayam secara berkala untuk mencegah penyakit lain
Read MoreKITA ADA DI YOUTUBE