PT ANSELL JAYA INDONESIA

ARTIKEL TERBARU

Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!

Informasi

Pengaruh Musim Kemarau untuk Peternakan Ayam

Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Musim kemarau biasanya berlangsung selama beberapa bulan, dari bulan April hingga Oktober. Musim kemarau panjang adalah tantangan serius bagi para peternak ayam. Pengaruh musim kemarau/panas untuk peternakan ayam menyebakan lingkungan kering dan suhu yang meningkat, sehingga dapat menimbulkan banyak masalah bagi peternak ayam. Berdasarkan pengaruhnya, ada pengaruh yang langsung dirasakan ayam ada juga pengaruh tidak langsung.Pengaruh Langsung Pengaruh langsung musim kemarau untuk peternakan ayam adalah meningkatnya suhu udara. Ayam tidak memiliki kelenjar keringat, sehingga mereka hanya dapat menurunkan suhu tubuh melalui pernapasan. Pada suhu yang tinggi, ayam akan mengalami stres panas (heat stress). Baca Juga : Cara Menghitung Indeks Heat Stress (IHS) pada Ayam Stres panas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada ayam, seperti:Turunnya produksi telur Penurunan nafsu makan Peningkatan sensitivitas terhadap penyakit KematianPengaruh Tidak Langsung Pengaruh tidak langsung musim kemarau untuk peternakan ayam adalah berkurangnya ketersediaan air. Air adalah kebutuhan pokok bagi ayam untuk minum, mandi, dan memenuhi kebutuhan mereka lainnya. Jika ketersediaan air bersih berkurang selama musim kemarau, hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ayam. Selain itu, musim kemarau juga dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pada musim kemarau, kelembapan udara yang rendah dapat menyebabkan debu beterbangan. Debu tersebut dapat menjadi media penularan penyakit.Tips Mengatasi Pengaruh Musim Kemarau untuk Peternakan Ayam 1. Sistem sirkulasi kandang yang baikHeat stress relatif mudah ditemukan pada ayam karena suhu tubuh ayam tidak dipengaruhi suhu lingkungan (homeothermik). Selain itu, tubuh ayam tidak dilengkapi dengan kelenjar keringat yang diperlukan untuk mengeluarkan panas tubuhnya. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengaturan suhu tubuh ayam yang dapat mengondisikan ayam dalam suasana nyaman (closed house). Diperlukan sistem sirkulasi dan ventilasi yang baik didalam kandang, gunakan kipas angin atau sistem kipas gantung untuk membantu menggerakkan udara di dalam peternakan ayam [1][2]. Produk terkait :MagFan One 1.8 kW Kipas Angin Dinding Industri Wall Fan 30 Inch2. Penggunaan material atap yang tahan panas Penggunaan material atap yang tahan panas, seperti bahan yang memantulkan sinar matahari, dapat membantu mengurangi suhu di dalam kandang ayam [2]. 3. Pasang kain penutup atau tirai di sekitar kandangPasang kain penutup atau tirai di sekitar kandang untuk melindungi ayam dari sinar matahari langsung. Hal ini dapat membantu mengurangi suhu di dalam kandang ayam [2]. Produk terkait :Terpal/Curtain Blue Silver 100m x 1,9m & 100m x 3m Hand Winch 600 LBS / Alat Penarik Terpal Dinding4. Pastikan ada area teduh yang cukup di dalam kandang Pastikan ada area teduh yang cukup di dalam kandang agar ayam dapat beristirahat tanpa terkena paparan sinar matahari secara langsung [2]. 5. Pemberian air yang cukup Pemberian air yang cukup sangat penting untuk mengatasi pengaruh musim kemarau pada peternakan ayam. Pastikan ayam selalu memiliki akses ke air bersih dan segar [2]. 6. Pemberian pakan yang tepat Pemberian pakan yang tepat juga sangat penting untuk mengatasi pengaruh musim kemarau pada peternakan ayam. Pastikan pakan yang diberikan mengandung nutrisi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan ayam [2].Dengan menerapkan tips-tips tersebut, peternak dapat mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan pada ayam selama musim kemarau.  Sumber Sitasi : [1] Strategi Kendalikan Heat Stress di Musim Kemarau | Medion [2] Cuaca Panas, Dampak Pada Ayam Petelur & Cara Mengatasinya | ROMINDO

Read More
Informasi

Molase Pakan Ayam untuk Tumbuh Optimal

Tebu, tanaman yang luasnya terkenal sebagai sumber gula dunia, memiliki lebih banyak cerita untuk diceritakan selain dari hasil utamanya. Dari proses pengolahan tebu untuk memproduksi gula, ada satu produk sampingan yang sering kali luput dari perhatian kita. Molase adalah cairan pekat berwarna gelap yang muncul sebagai hasil akhir dari penggilingan dan ekstraksi gula dari tebu yang memiliki banyak manfaat dalam nutrisi ternak, termasuk ayam.Nutrisi yang tepat membantu dalam pertumbuhan, produksi telur, dan kualitas daging ayam. Tanpa nutrisi yang memadai, ayam dapat mengalami masalah kesehatan, pertumbuhan yang terhambat, dan produksi telur yang rendah. Manfaat dan Khasiat 1. Sumber Energi Molase mengandung glukosa dan fruktosa, yang merupakan sumber energi cepat serta dapat memberikan tambahan energi yang diperlukan. Ayam yang aktif tentu saja membutuhkan energi untuk pertumbuhan, produksi telur, atau beraktivitas di peternakan. 2. Meningkatkan Tingkat Palabilitas Rasanya yang manis dapat meningkatkan palatabilitas pakan ayam. Hal ini dapat mendorong ayam untuk mengonsumsi lebih banyak pakan, yang ujungnya dapat meningkatkan pertumbuhan daging dan produksi telur. 3. Meningkatkan Kualitas Telur Kandungan mineral dan nutrisi pentingnya dapat membantu dalam pembentukan cangkang telur yang kuat dan mengurangi risiko telur retak. 4. Meningkatkan Kualitas Daging Bagi peternak ayam pedaging, molase juga dapat membantu meningkatkan kualitas daging ayam. Hal ini dapat menciptakan daging yang lebih lezat dan berkualitas. Baca Juga : Dampak Baik Rutin Konsumsi Telur Bagi KesehatanCara Penggunaan Menggunakan molase dalam pakan ayam sebenarnya tidak terlalu sulit. Ini seperti memberikan gula alami kepada ayam kamu. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba.Pertama, kamu bisa mencampurkan molase langsung dengan pakan ayam. Ini bisa dilakukan dengan mencampurkan sekitar 5 hingga 10 persen molase dari total berat pakan. Pastikan kamu mencampurnya dengan baik sehingga tercampur merata di seluruh pakan.Cara lain adalah dengan mencampurkannya dalam air minum ayam. Ini bisa menjadi pilihan bagus jika kamu ingin memastikan semua ayam kamu mendapatkan sedikit molase. kamu cukup mencampurkan sejumlah molase ke dalam air minum ayam. Ini bisa membantu dalam meningkatkan hidrasi mereka sambil memberikan tambahan energi yang bermanfaat.Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu berlebihan dalam pemberian molase. Pemberian yang berlebihan dalam pakan dapat menyebabkan masalah pencernaan atau kelebihan berat badan pada ayam. Jadi, selalu pastikan kamu mengikuti panduan dosis yang direkomendasikan dan pantau respons ayam kamu setiap kali penggunaan.

Read More
Informasi

Apa itu Fumigasi pada ternak Ayam ?

Ternak ayam merupakan salah satu sumber pangan yang penting bagi manusia, baik dalam bentuk telur maupun daging. Namun, seperti halnya dengan hewan ternak lainnya, ayam juga rentan terhadap berbagai penyakit dan infestasi parasit yang dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas mereka. Di sinilah pentingnya penggunaan teknik fumigasi dalam peternakan ayam. Lantas apa itu istilah "Fumigasi" ?Fumigasi sendiri merupakan istilah dari bahasa Inggris, yaitu gabungan antara kata "fume" yang berarti asap, dan "mitigation" yang berarti usaha untuk mengendalikan risiko. Secara keseluruhan, fumigasi berarti cara untuk mengendalikan hama dengan menyemprotkan gas atau asap pada tempat tertentu. Apa itu Fumigasi pada Ternak Ayam?Fumigasi pada ternak ayam adalah proses penggunaan zat kimia atau senyawa alami yang diuapkan menjadi gas untuk mengendalikan hama, parasit, dan penyakit di lingkungan ayam. Tujuan utama dari fumigasi adalah untuk membunuh atau mengusir organisme berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit pada ayam, serta mengurangi risiko penyebaran infeksi dan gangguan kesehatan lainnya. Proses Fumigasi pada Ternak AyamAdapun proses fumigasi memakan waktu sekitar dua hingga delapan jam, dengan porsi waktu bergantung pada dosis dari jenis fumigan yang digunakan. 1. Identifikasi Masalah Sebelum melakukan fumigasi, peternak harus mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada pada ayamnya. Ini termasuk identifikasi hama, parasit, atau penyakit yang dapat mengganggu populasi ayam. 2. Pemilihan Bahan Fumigan Setelah masalah teridentifikasi, peternak memilih bahan fumigan yang sesuai. Bahan-bahan ini harus aman digunakan untuk ayam dan lingkungan sekitarnya. 3. Persiapan Kandang Sebelum melakukan fumigasi, pastikan kandang dalam kondisi kosong dan bersih serta tertutup rapat. 4. Terapkan Fumigan Selanjutnya, aplikasikan bahan fumigan ke dalam kandang. 5. Ventilasi dan Evakuasi Setelah fumigasi selesai, pastikan ada ventilasi yang baik untuk menghilangkan sisa-sisa gas berbahaya. Jika perlu, evakuasi sementara ayam dari kandang untuk melindungi mereka dari paparan langsung pada bahan kimia. Manfaat Fumigasi pada Ternak Ayam 1. Pengendalian Penyakit Fumigasi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan parasit yang dapat menyebabkan kesehatan ayam menjadi terganggu. 2. Meningkatkan Produktivitas Dengan mengurangi risiko penyakit, ayam akan lebih sehat dan produktif dalam produksi telur dan daging. 3. Ramah Lingkungan Banyak bahan fumigan modern yang ramah lingkungan dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, sehingga metode ini menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjaga ekosistem sekitar peternakan. 4. Pencegahan Resistensi Rotasi bahan fumigan membantu mencegah hama dan parasit mengembangkan resistensi terhadap bahan kimia tertentu.

Read More
Informasi

Cara Menghitung Indeks Heat Stress (IHS) pada Ayam

Ayam adalah salah satu jenis ternak yang sangat rentan terhadap stres panas.  Indeks Heat Stress adalah sebuah parameter yang digunakan untuk mengukur keparahan panas pada ternak ayam dengan mempertimbangkan suhu udara, kelembaban, dan suhu buliran ayam. Selain itu, indeks ini juga dapat memberikan panduan tentang tingkat stres panas yang dialami oleh ayam dan membantu peternak untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat.Ayam memiliki tingkat toleransi terhadap suhu yang terbatas. Ketika suhu lingkungan naik di atas batas toleransi ayam, mereka dapat mengalami stres panas. Stres panas dapat menyebabkan penurunan produktivitas, penurunan kualitas telur atau daging, penurunan kesehatan ayam, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi peternak ayam untuk memantau dan mengelola risiko panas dengan menggunakan indeks heat stress. Rumus Hitung IHS IHS = Suhu (°Fahrenheit) + Kelembapan (RH%) Tabel Temperature Heat Indek (THI) pada ayam.Nilai IHS Keterangan< 150 Aman150-160 Warning (Penurunan aktifitas, water intake naik, loss production)> 160 Berbahaya (Terjadi Heat Stress)  Baca Juga : FCR pada Ayam : Definisi, Faktor Pengaruh, Tips, dan Cara MenghitungnyaContoh Kasus : Diketahui :Suhu : 24 °C Kelembapan : 82%Jawab :Suhu : 24 °C  = 75,2 °FIHS = Suhu (°Fahrenheit) + Kelembapan (RH%)IHS = 75,2 + 80IHS = 155,2 Kesimpulannya, didapatkan nilai IHS ayam sebesar 155,2, yang jika dilihat dalam tabel keterangan termasuk kondisi Warning. 

Read More
Informasi

Berapa lama Daging Ayam bisa Disimpan di Kulkas?

Apakah kamu salah satu penggemar masakan ayam? Jika iya, tentunya kamu ingin selalu memiliki daging ayam segar dan aman untuk dimasak. Namun, terkadang kita membeli daging ayam dalam jumlah lebih banyak daripada yang akan kita gunakan dalam waktu dekat. Pertanyaannya adalah, berapa lama sebenarnya daging ayam dapat disimpan di dalam kulkas sebelum harus dibuang?Umumnya, daging ayam termasuk dalam kategori makanan yang mudah membusuk karena kandungan protein dan kelembapan di dalamnya. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti panduan penyimpanan yang tepat agar menghindari pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Batas Waktu Penyimpanan Daging Ayam di Kulkas Postingan DR. dr. Tan Shot Yen,M.humDilansir dari Healtline, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan bahwa daging ayam mentah yang dibeli dari pasar dapat disimpan di dalam kulkas dengan aman selama 1-2 hari setelah tanggal pembelian.Namun, jika  merencanakan untuk menyimpannya lebih lama, disarankan untuk membekukannya. Daging ayam mentah dapat disimpan dalam freezer di freezer hingga 9-12 bulan lamanya. Pastikan untuk membungkusnya dengan rapat menggunakan kantong plastik khusus freezer atau bungkus plastik pembungkus makanan dengan lapisan ganda.Sedangkan untuk daging ayam yang telah dimasak/matang, kita dapat menyimpannya di kulkas selama 3-4 hari. Jika kamu ingin menyimpannya lebih lama, lebih baik disimpan di freezer hingga 2-6 bulan lamanya. Menyimpan Daging Ayam dengan BenarSaat menyimpan daging ayam di dalam kulkas, pastikan untuk memisahkannya dari makanan lain, terutama makanan mentah seperti sayuran dan buah-buahan. Tempatkan daging ayam dalam wadah kedap udara atau bungkus dengan plastik pembungkus makanan. Jangan pernah menumpahkan jus daging ayam di atas makanan lain karena dapat menyebabkan kontaminasi silang. Letakkan daging ayam di bagian bawah rak kulkas untuk menghindari tumpahan yang tidak terduga. Pastikan suhu kulkas selalu berada di bawah 4 derajat Celsius untuk mencegah pertumbuhan bakteri.Mengenali Tanda-tanda Daging Ayam yang Tidak Layak KonsumsiPerhatikan bau busuk atau tak sedap pada daging ayam. Jika tercium aroma yang aneh, lebih baik buang daging tersebut. Perubahan warna menjadi abu-abu atau kecoklatan pada daging segar adalah tanda bahwa daging mungkin sudah tidak layak konsumsi. Jika permukaan daging terlihat lengket atau berlendir, segera buang karena bisa jadi pertanda pertumbuhan bakteri. Dalam kesimpulannya, penting untuk mengetahui batas waktu penyimpanan daging ayam di kulkas agar terhindar dari risiko keracunan makanan. Pastikan untuk menyimpan daging ayam dengan benar, memperhatikan tanda-tanda ketika daging sudah tidak layak konsumsi, dan mempertimbangkan alternatif penyimpanan dengan membekukannya jika diperlukan. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kamu dapat menikmati daging ayam segar dan aman untuk dimasak setiap saat.

Read More
Informasi

Perbedaan Fase Starter, Grower dan Finisher pada Ayam Broiler

Apakah kamu tau, mengapa memahami perbedaan antara fase starter, grower, dan finisher dalam pemeliharaan ayam broiler itu sangatlah penting? Nah, setiap fase memiliki kebutuhan nutrisi dan manajemen yang berbeda, seperti kandungan protein, vitamin, mineral, dan tekstur pakan. Memahami perbedaan antara fase starter, grower, dan finisher dalam pemeliharaan ayam broiler adalah langkah penting untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan hasil yang optimal. Berikut merupakan perbedaannya dari beberapa aspek. Baca Juga : Daftar 65 Istilah Penting dalam Peternakan Ayam3 Fase ayam broiler : Fase starter, fase grower dan fase finisher Umur ayam Fase starter berawal dari hari pertama ayam broiler menetas hingga mencapai usia sekitar 10-14 hari. Fase grower terhitung setelah fase starter berakhir, yaitu sekitar usia 10-14 hari, dan berlangsung hingga mencapai usia sekitar 28-35 hari. Fase finisher terhitung setelah fase grower berakhir, yaitu sekitar usia 28-35 hari, dan berlanjut hingga ayam siap dipanen.Kandungan pakan yang dibutuhkan Fase starter membutuhkan kandungan protein yang tinggi, biasanya antara 20% hingga 24%, serta membutuhkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan asam amino untuk pertumbuhan awal dan pengembangan sistem pencernaan ayam broiler yang masih muda. Fase grower membutuhkan kandungan protein yang sedang, biasanya berkisar antara 18% hingga 20%. Kandungan nutrisi disesuaikan dengan pertumbuhan ayam broiler yang lebih lanjut dan kebutuhan gizi pada tahap pertumbuhan menengah. Fase finisher membutuhkan kandungan protein yang lebih rendah, biasanya antara 16% hingga 18%. Kandungan nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan ayam broiler pada tahap akhir pertumbuhan sebelum dipanen.Teksur pakan Fase starter umumnya berbentuk pelet halus atau serbuk agar mudah dikonsumsi oleh ayam broiler yang masih kecil dan belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Fase grower umumnya berbentuk pelet yang lebih besar dan lebih keras dibandingkan dengan fase starter tetapi lebih padat. Fase finisher umumnya berbentuk pelet yang lebih besar dan lebih keras, mirip dengan fase grower tetapi lebih padat.Tujuan Fase starter bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan awal ayam broiler, memperkuat sistem pencernaan, dan memberikan nutrisi yang cukup untuk perkembangan tubuh yang optimal. Fase grower bertujuan untuk melanjutkan pertumbuhan ayam broiler, memaksimalkan perkembangan otot dan tulang, serta mempersiapkan ayam untuk memasuki fase finisher. Fase finisher bertujuan sebagai tahap pamungkas menyelesaikan pertumbuhan ayam broiler, memaksimalkan akumulasi bobot, dan mempersiapkan ayam untuk dipanen.

Read More