ARTIKEL TERBARU
Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!
22Mei
Pullet dan layer merupakan istilah yang digunakan dalam dunia ternak ayam. Masih banyak orang awam belum mengenal apa saja yang membedakan antara ayam pullet dengan ayam layer. Yuk mari disimak sama-sama artikel dibawah ini.Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya asupan nutrisi harian semakin meningkat. Selain daging, telur menjadi pilihan utama sebagai sumber protein hewani. Terlebih, kini masyarakat menganggap bahwa telur merupakan makanan yang murah dan mudah untuk diolah. Mengamati situasi ini, pengusaha melihat potensi besar dalam menjadikannya peluang usaha. Selain itu, harga telur yang stabil membuat peternak ayam petelur bermunculan di seluruh Indonesia.Biasanya, untuk memulai usaha peternakan ayam petelur, orang-orang membeli ayam DOC untuk diternakan sendiri hingga ayam tersebut menjadi ayam petelur yang produktif. Namun, beberapa orang beranggapan bahwa memelihara ayam petelur dari awal hingga panen membutuhkan banyak persiapan dan waktu, terutama dalam hal perawatan dan pemberian pakan. Oleh karena itu, kita bisa meminimalisirnya dengan membeli ayam petelur siap bertelur yang biasa disebut ayam pullet.Ayam pullet dan ayam petelur memiliki perbedaan yang signifikan, berikut merupakan beberapa perbedaan ayam pullet dan ayam layer dari berbagai asepek : Rentang Umur dan Berat Ayam Pullet adalah ayam betina yang telah mencapai usia yang cukup untuk mulai bertelur, tetapi belum mulai bertelur. Umumnya, pullet berusia kurang dari 1 tahun atau sekitar 0-16 minggu dan beratnya sekitar 1,4 Kg. Sedangkan ayam layer adalah ayam betina yang telah mencapai usia produksi telur yang optimal. Mereka telah mencapai tahap di mana mereka bertelur secara teratur dan memproduksi telur dengan baik. Biasanya, layer mulai bertelur setelah mencapai usia 1 tahun lebih atau sekitar 18 minggu, beratnya bisa mencapai 2,4 Kg atau lebih, tergantung rasnya. Produksi Telur Untuk dari segi produksi telurnya, pullet belum mencapai tahap produksi telur. Berbeda dengan ayam layer mereka telah mencapai puncak produksi telur sehingga mampu menghasilkan telur secara teratur dalam jumlah yang konsisten. Produksi telur pada ayam layer mencapai tingkat yang optimal. Kualitas Telur Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pullet belum mampu memproduksi telur, sedangkan telur ayam layer cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dan seragam. Kualitas kulit telur juga lebih baik karena layer telah matang secara reproduktif. Pemeliharaan Untuk pemeliharaan, tentu pullet membutuhkan perawatan dan manajemen yang lebih hati-hati selama masa pertumbuhan dan persiapan mereka menuju tahap produksi telur penuh. Nutrisi yang baik, pakan yang tepat, dan pemeliharaan yang cermat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Lain dengan ayam layer yang memerlukan manajemen yang berbeda untuk memastikan produksi telur yang optimal. Mereka membutuhkan pakan yang kaya nutrisi, perawatan sanitasi yang baik agar sistem kekebalan tubuh ayam terjaga.Nah mungkin itulah beberapa perbedaan yang mencolok antara pullet dengan layer. Gimana sekarang sudah bisa membedakannya? Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua ...
Read More05Mei
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan peternakan perunggasan di Indonesia semakin meningkat terutama dalam hal produksi daging dan telur. Banyak yang beranggapan bahwa usaha ternak ayam menjadi sumber pencemaran lingkungan, terutama hasil limbah kotoran ayam. Limbah tersebut berupa air buangan, kotoran ayam, dan bau yang kurang sedap. Bau tak enak dari kotoran ayam berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam. Selama proses dekomposisi, akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar dengan gas amonia dan sulfida dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ternak. Karena itu, Departemen Pertanian, melalui SK Mentan No. 237/1991 dan SK Mentan No. 752/1994, mengeluarkan peraturan menteri yang menetapkan bahwa peternakan ayam dengan populasi tertentu harus mempunyai upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.Pentingnya pengelolaan limbah kandang yang baik adalah suatu hal yang penting untuk dipahami oleh setiap peternak. Pengelolaan kotoran ayam yang salah dapat menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan, seperti penyebaran penyakit dan pencemaran sumber air dan tanah. Selain itu, kotoran ayam di peternakan juga dapat menarik lalat dan serangga lain yang dapat mengganggu kesehatan ayam dan kenyamanan peternakan. Namun, kotoran ayam juga bisa menjadi salah satu bahan organic yang berharga jika pengelolaannya baik. Kotoran ayam memiliki nilai gizi yang tinggi, seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan beberapa unsur organik yang sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengolah kotoran ayam dengan baik sebelum berubah menjadi pupuk atau dibuang. Proses pengomposan adalah solusi dari pengolahan kotoran ternak khusunya peternakan ayam. Salah satu cara pengolahan kotoran ayam yang umum adalah menggunakan proses kompos. Proses pembuatan kompos adalah cara yang efektif untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah kandang sekaligus mendapatkan manfaat dari sisi pertanian. Sekarang, proses pembuatan kompos menjadi lebih mudah, salah satunya dengan menggunakan mesin komposter KNLL. Mesin ini dapat melayani kebutuhan pemrosesan limbah organik baik pada skala kecil maupun besar. Dengan teknologi canggih, mesin ini dapat mengolah limbah organik dengan sangat efisien dan menghasilkan pupuk organik premium dalam waktu singkat. Pupuk organik hasil olahan dari mesin komposter KNLL memiliki kualitas yang baik yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan berbahaya. Dengan menggunakan mesin komposter KNLL, Anda dapat memilih solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengelola limbah peternakan ayam. Ada alternatif lain juga untuk proses pengomoposan, yaitu bisa memanfaatkan BSF.
Read More26Jan
Dalam rangka merayakan ulang tahun yang ke-14, PT Ansell Jaya Indonesia menggelar acara perayaan 14th Anniversary bertajuk “Grow Better We Can” di Hotel Aston Tropicana, Sabtu (7/1). Beragam kegiatan dilaksanakan untuk memeriahkan peringatan ulang tahun PT Ansell Jaya Indonesia, mulai dari seremoni ulang tahun dengan meniup dan memotong kue oleh para Jajaran Direksi hingga pemberian penghargaan kepada karyawan yang telah berkarya di PT Ansell Jaya Indonesia selama 5 dan 10 tahun. Selain itu, berbagai penampilan menarik dari para karyawan turut menambah kemeriahan dalam acara tersebut. Terlihat dalam rangkaian perayaan ulang tahun ini, hadir para Jajaran Direksi dan seluruh karyawan serta keluarga PT Ansell Jaya Indonesia.Kemudian, pada tahun ini perusahaan mengusung tema “Grow Better We Can”. Hal ini dilatarbelakangi oleh kiprah perjalanan PT Ansell Jaya Indonesia yang telah lebih dari satu dekade membangun peternakan modern bersama dengan ratusan peternak dari seluruh penjuru Indonesia.Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Ansell Jaya Indonesia, Saidi Widjaja mengajak seluruh karyawan untuk mensyukuri atas perjalanan dan pencapaian perusahaan yang telah menginjak 14 tahun, bahkan mampu bertahan dari guncangan pandemi Covid-19 selama 3 tahun kebelakang. Selain itu, Saidi berharap agar kedepannya perusahaan harus terus bertumbuh. Menurutnya, acara ulang tahun ini merupakan ajang silaturahmi seluruh karyawan beserta keluarganya.“Kita bersyukur atas semua ini, khususnya selama 3 tahun terakhir dimana masa pandemi Covid-19 kita masih bisa bertahan. Disaat banyak perusahaan lain harus tutup karena tidak bisa bertahan, jadi kita bersyukur untuk semuanya ini. Dan semua ini bisa terjadi karena anugerah Tuhan yang Maha Esa,” ujarnya.Dirinya menambahkan, bersama dengan 13 partner dan para peternak di seluruh Indonesia, PT Ansell Jaya Indonesia berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang dalam memberikan pelayanan dan kualitas terbaik demi terciptanya produk peternakan yang bermutu tinggi.
Read More17Okt
Telur tidak diragukan lagi manfaatnya, karena satu butir telur memiliki 75 kalori dengan 7 gram protein. Tak hanya itu telur juga mengandung zat besi, beberapa mineral dan vitamin, serta hanya mengandung 5 gram lemak. Karena hal itu, telur menjadi salah satu sebagai sumber makanan yang memiliki dampak baik bagi kesehatan di seluruh dunia dan hampir semua orang menyukainya. Hampir semua cara untuk mengonsumsi telur dapat dinikmati oleh sebagian besar orang. Turunkan Berat Badan Telur merupakan makanan yang kaya akan manfaat, kombinasi antara protein dan lemak memberikan dampak yang baik bagi kesehatan tubuh. Mengonsumsi telur setiap hari tidak hanya membuat Anda merasa kenyang lebih lama, tapi juga membuat Anda dapat menurunkan berat badan. Telur sangat baik dikonsumsi ketika sarapan, selain membuat kenyang hingga makan siang, telur juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Telur adalah salah satu makanan murah yang bisa memberikan Anda banyak energi, terutama di pagi hari ketika akan beraktivitas. Kandung vitamin D pada kuning telur dapat mempercepat meredakan pilek dan flu. Hal ini membuktikan bahwa mengonsumsi telur setiap hari dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Meningkatkan Kesehatan Otak Telur bila dikonsumsi setiap hari dapat meningkatkan kesehatan kognitif, karena telur mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh otak. Telur mengandung vitamin B12, B6, kolin, dan folat. Nutrisi ini mengatur suasana hati dan memori seseorang. Tak hanya itu, satu butir telur mengandung 26 persen dari nilai kolin yang direkomendasikan untuk wanita. Meningkatkan Kolesterol Baik Banyak yang percaya bahwa konsumsi telur setiap hari dapat meningkatkan kadar kolesterol. Padaha sebaliknya, ketika mengonsumsi telur dalam diet sehari-hari, hal itu akan meningkatkan kolesterol baik yaitu HDL. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian selama bertahun-tahun. Membuat Kulit Lebih Sehat Selenium adalah salah satu bagian penting dalam kesehatan kulit, dan telur adalah sumber yang baik untuk nutrisi ini. Satu telur ukuran besar mengandung 28 persen dari nilai selenium harian yang direkomendasikan. Ketika mengonsumsi telur setiap hari, hal itu berarti memberi nutrisi pada kulit agar tetap sehat.https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6109720/5-manfaat-mengkonsumsi-telur-setiap-hari-cocok-buat-sarapan
Read More14Jul
Pengelolaan sampah di daerah perkotaan merupakan salah satu hal yang paling mendesak dan merupakan permasalahan lingkungan yang serius. Tantangan yang semakin berat ini akan terus meningkat karena adanya trend urbanisasi yang terjadi dan tumbuh dengan cepat di populasi masyarakat perkotaan. Daur ulang sampah organik ( biowaste ) masih terbatas, khususnya di daerah berpendapatan rendah dan menengah, padahal jenis sampa tersebut mejadi contributor terbesar dari sampah perkotaan yang dihasilkan. BSF atau kepanjangan dari Black soldier fly dengan nama ilmiahnya Hermetia illucens termasuk ordo diptera , family stratiomydae, jenis serangga ini dapat ditemukan diseluruh dunia yang wilayahnnya beriklim tropis dan subtropis yang tentunya banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik. Serangga ini memanfaatkan limbah tersebut sebagai sumber makanannya. Kemampuan serangga ini dalam memakan sampah organik karena dalam ususnya terdapat bakteri selulolitik yang menghasilkan enzim selulase yang berperan dalam hidrolisis selulosa pemanfaatan sampah organik ini secara tidak langsung membantu mengurangi sampah tersebut sehingga berperan dalam penanganan limbah organikPemeberian makan berupa sampah pada ke larva bertujuan untuk menghentikan penyebaran bakteri yang menyebabkan penyakit, seperti salmonella spp, hal ini berarti bahwa resiko penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dengan hewan, dan antara hewan dengan manusia dapat berkurang katika menggunakan teknologi ini di peternakan atau ketika mnegolah sampah yang berasal dari hewan pada umum nya.BSF telah menjadi perhatian pada decade terakhir ini,penggunaan larva dari serangga ini sebagai pengolah sampah ini merupakan suatu kesempatan yang sangat menjajikan ,karena larfa BSF yang dipanen tersebut dapat berguna sebagai sumber protein untuk pakan hewan sehingga dapat menjadi pakan alternativ pengganti pakan konvensional. Perusahaan perusahaan besar dan beberapa pengusaha kecil telah menginvestasikan dana untuk mengembangkan teknologi ini. Mereka juga tertarik dengan keuntungan yang didapatkan mengingat bahwa teknologi ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan fasilitas terjangkau dengan biaya rendahsiklus hidup BSF secara total hanya sekitar 45 hari, mulai dari telur sampai ke lalat dewasa. Seekor lalat betina biasanya menghasilkan 400-800 butir telur. Sedangkan untuk mendapatkan 1 gram telur, membutuhkan setidaknya 14-30 BSF. Untuk 1 gram telur, akan mampu menghasilkan 3-4 kg maggot atau larva. Fase paling lama adalah larva, sekitar 18 hari. “Pada fase inilah, larva mengurai bahan-bahan organik,” BSF dalam sistem kompos biasanya mengurangi volume kompos sekitar 50%. Diperlukan sebanyak 10.000 larva (sekitar 1 kg) larva BSF dalam waktu 24 jam mampu mengurai sampah organik sebanyak 1 Kg.Beberapa manfaat dari BSF/Lalat Tentara Hitam antara lain sebagai berikut :Sebagai pengurai sampah dari bahan organik (pengomposan) Sebagai pakan hewan/ternak Sumber kitin Sumber penghasilan tambahanserangga dewasa BSF dapat hidup mandiri dan tidak membutuhkan makanan ataupun perlakuan pemeliharaan khusus. Lalat dewasa ataupun larva tidak menggigit, tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia, dan bukan merupakan faktor patogen.Kelebihan lain dari pengomposan menggunakan lalat BSF adalah kemampuan larva dalam mengurangi kadar air bahan, permasalahan aerasi dan drainase, tingginya kandungan nitrogen bahan yang biasa dijumpai dalam pengomposan limbah organik segar kaya air dan nitrogen. Hadirnya larva BSF akan menyebabkan kondisi ideal pengomposan berjalan dengan baik, minim bau, dan Teknologi Pengomposan Limbah Organik Menggunakan Black Soldier Fly kompos yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.
Read More24Mei
Bicara mengenai manusia yang hidup berdampingan dengan agen penyebab penyakit, unggas pun demikian. Unggas, utamanya ayam, merupakan hewan ternak yang sangat rentan dan sensitif, sehingga dalam pemeliharaannya menuntut kenyamanan tingkat tinggi untuk mencapai performa terbaiknya. Ketika sistem pemeliharaan kurang baik, ayam mudah sekali mengalami stres, sehingga dapat dipastikan bahwa kawanan ayam tersebut akan lebih mudah lagi untuk mengalami infeksi patogen.Pada tahun 2021 tidak ada penemuan kasus penyakit yang baru. Jenis penyakit yang ada relatif masih sama dengan tahun sebelumnya. Kejadian penyakit sepanjang tahun 2021 didominasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, kemudian parasit. Penyakit-penyakit seperti Chronic Respiratory Disease (CRD), Newcastle Disease (ND), dan Avian influenza (AI) masih memegang gelar juara penyakit viral yang menginfeksi unggas pada tahun 2021 ini. Serangan penyakit bakterial seperti Kolibasilosis juga menjadi penyakit langganan di kala musim penghujan. Selain itu, penyakit seperti Salmonelosis, Coryza, dan infeksi jamur seperti Aspergillosis dan Mikotoksikosis tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.Berdasarkan informasi dari World Organisation for Animal Health, atau yang biasa disebut dengan OIE, virus Avian influenza H5Nx saat ini sedang banyak dilaporkan dari beberapa negara anggota OIE di Eropa dan Asia. Informasi terbaru atau alert dari FAO yang mengatakan bahwa saat ini kasus AI semakin meningkat dan bisa jadi disebabkan oleh perubahan musim, sehingga perlu dilakukan antisipasi.Penyakit yang muncul kembali atau re-emerging disease juga menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan. Kejadian munculnya kembali suatu penyakit dapat disebabkan oleh mikroba yang mencoba untuk mengubah antigen permukaannya menjadi banyak serotipe. Kemampuan mikroba untuk bermutasi adalah salah satu cara untuk bertahan hidup dan mengecoh sistem imun.Belum ketatnya aturan perwilayahan menjadi salah satu faktor munculnya penyakit pada kandang. Faktor lainnya yang berperan dalam terjadinya infeksi patogen adalah iklim di Indonesia. Selain menjadi tempat tumbuhnya banyak tumbuhan yang unik dan bermanfaat, negara dengan dua musim ini juga menjadi lahan yang cocok bagi mikroorganisme penyebab penyakit pada unggas untuk tumbuh.Suhu, kelembaban, kondisi cuaca, serta pergantian musim yang tak menentu dan cenderung ekstrem, menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku ternak karena dituntut untuk lebih ekstra lagi dalam manajemen pemeliharaan. Kebiasaan yang dilakukan para peternak terkait kualitas manajemen juga harus menjadi perhatian karena berkontribusi pula dalam munculnya penyakit.Pada praktiknya, manajemen pemeliharaan masih menjadi tugas besar bagi para peternak. Lemahnya penerapan biosekuriti di kalangan peternak budi daya juga menjadi salah satu faktor terjadinya penyakit dalam kandang. Beberapa faktor ini menyebabkan kurang optimalnya penanganan penyakit. Oleh karena itu, diperlukan terobosan atau inovasi baru dalam mencegah penyakit.Evaluasi tindakan pengendalian juga harus dilakukan sehingga tidak mengulang kejadian yang sama di masa yang akan datang. Sehingga, dalam usaha pencegahan terjadinya penyakit pada kandang juga dibutuhkan pendekatan secara menyeluruh atau holistik dengan cara menekan risiko masuknya agen penyakit dari luar kandang ke dalam kandang dan meningkatkan daya tahan tubuh kawanan ayam atau herd immunity.https://www.poultryindonesia.com/situasi-penyakit-unggas-dan-proyeksinya/
Read MoreKITA ADA DI YOUTUBE