PT ANSELL JAYA INDONESIA

ARTIKEL TERBARU

Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!

Informasi

Pemanfaatan Black Soldier Fly Sebagai Pengurai Sampah

Pengelolaan sampah di daerah perkotaan merupakan salah satu hal yang paling mendesak dan merupakan permasalahan lingkungan yang serius. Tantangan yang semakin berat ini akan terus meningkat karena adanya trend urbanisasi yang terjadi dan tumbuh dengan cepat di populasi masyarakat perkotaan. Daur ulang sampah organik ( biowaste ) masih terbatas, khususnya di daerah berpendapatan rendah dan menengah, padahal jenis sampa tersebut mejadi contributor terbesar dari sampah perkotaan yang dihasilkan. BSF atau kepanjangan dari Black soldier fly dengan nama ilmiahnya Hermetia illucens termasuk ordo diptera , family stratiomydae, jenis serangga ini dapat ditemukan diseluruh dunia yang wilayahnnya beriklim tropis dan subtropis yang tentunya banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik.  Serangga ini memanfaatkan limbah tersebut sebagai sumber makanannya. Kemampuan serangga ini dalam memakan sampah organik karena dalam ususnya terdapat bakteri selulolitik yang menghasilkan enzim selulase yang berperan dalam hidrolisis selulosa pemanfaatan sampah organik ini secara tidak langsung membantu mengurangi sampah tersebut sehingga berperan dalam penanganan limbah organikPemeberian makan berupa sampah pada ke larva bertujuan untuk menghentikan penyebaran bakteri yang menyebabkan penyakit, seperti salmonella spp, hal ini berarti bahwa resiko penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dengan hewan, dan antara hewan dengan manusia dapat berkurang katika menggunakan teknologi ini di peternakan atau ketika mnegolah sampah yang berasal dari hewan pada umum nya.BSF telah menjadi perhatian pada decade terakhir ini,penggunaan larva dari serangga ini sebagai pengolah sampah ini merupakan suatu kesempatan yang sangat menjajikan ,karena larfa BSF yang dipanen tersebut dapat berguna sebagai sumber protein untuk pakan hewan sehingga dapat menjadi pakan alternativ pengganti pakan konvensional. Perusahaan perusahaan besar dan beberapa pengusaha kecil telah menginvestasikan dana untuk mengembangkan teknologi ini. Mereka juga tertarik dengan keuntungan yang didapatkan mengingat bahwa teknologi ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan fasilitas terjangkau dengan biaya rendahsiklus hidup BSF secara total hanya sekitar 45 hari, mulai dari telur sampai ke lalat dewasa. Seekor lalat betina biasanya menghasilkan 400-800 butir telur. Sedangkan untuk mendapatkan 1 gram telur, membutuhkan setidaknya 14-30 BSF. Untuk 1 gram telur, akan mampu menghasilkan 3-4 kg maggot atau larva. Fase paling lama adalah larva, sekitar 18 hari. “Pada fase inilah, larva mengurai bahan-bahan organik,” BSF dalam sistem kompos biasanya mengurangi volume kompos sekitar 50%. Diperlukan sebanyak 10.000 larva (sekitar 1 kg) larva BSF dalam waktu 24 jam mampu mengurai sampah organik sebanyak 1 Kg.Beberapa manfaat dari BSF/Lalat Tentara Hitam antara lain sebagai berikut :Sebagai pengurai sampah dari bahan organik (pengomposan) Sebagai pakan hewan/ternak Sumber kitin Sumber penghasilan tambahanserangga dewasa BSF dapat hidup mandiri dan tidak membutuhkan makanan ataupun perlakuan pemeliharaan khusus. Lalat dewasa ataupun larva tidak menggigit, tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia, dan bukan merupakan faktor patogen.Kelebihan lain dari pengomposan menggunakan lalat BSF adalah kemampuan larva dalam mengurangi kadar air bahan, permasalahan aerasi dan drainase, tingginya kandungan nitrogen bahan yang biasa dijumpai dalam pengomposan limbah organik segar kaya air dan nitrogen. Hadirnya larva BSF akan menyebabkan kondisi ideal pengomposan berjalan dengan baik, minim bau, dan Teknologi Pengomposan Limbah Organik  Menggunakan Black Soldier Fly kompos yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.

Read More
Informasi

Situasi Penyakit Unggas dan Proyeksin

Bicara mengenai manusia yang hidup berdampingan dengan agen penyebab penyakit, unggas pun demikian. Unggas, utamanya ayam, merupakan hewan ternak yang sangat rentan dan sensitif, sehingga dalam pemeliharaannya menuntut kenyamanan tingkat tinggi untuk mencapai performa terbaiknya. Ketika sistem pemeliharaan kurang baik, ayam mudah sekali mengalami stres, sehingga dapat dipastikan bahwa kawanan ayam tersebut akan lebih mudah lagi untuk mengalami infeksi patogen.Pada tahun 2021 tidak ada penemuan kasus penyakit yang baru. Jenis penyakit yang ada relatif masih sama dengan tahun sebelumnya. Kejadian penyakit sepanjang tahun 2021 didominasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, kemudian parasit. Penyakit-penyakit seperti Chronic Respiratory Disease (CRD), Newcastle Disease (ND), dan Avian influenza (AI) masih memegang gelar juara penyakit viral yang menginfeksi unggas pada tahun 2021 ini. Serangan penyakit bakterial seperti Kolibasilosis juga menjadi penyakit langganan di kala musim penghujan. Selain itu, penyakit seperti Salmonelosis, Coryza, dan infeksi jamur seperti Aspergillosis dan Mikotoksikosis tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.Berdasarkan informasi dari World Organisation for Animal Health, atau yang biasa disebut dengan OIE, virus Avian influenza H5Nx saat ini sedang banyak dilaporkan dari beberapa negara anggota OIE di Eropa dan Asia. Informasi terbaru atau alert dari FAO yang mengatakan bahwa saat ini kasus AI semakin meningkat dan bisa jadi disebabkan oleh perubahan musim, sehingga perlu dilakukan antisipasi.Penyakit yang muncul kembali atau re-emerging disease juga menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan. Kejadian munculnya kembali suatu penyakit dapat disebabkan oleh mikroba yang mencoba untuk mengubah antigen permukaannya menjadi banyak serotipe. Kemampuan mikroba untuk bermutasi adalah salah satu cara untuk bertahan hidup dan mengecoh sistem imun.Belum ketatnya aturan perwilayahan menjadi salah satu faktor munculnya penyakit pada kandang. Faktor lainnya yang berperan dalam terjadinya infeksi patogen adalah iklim di Indonesia. Selain menjadi tempat tumbuhnya banyak tumbuhan yang unik dan bermanfaat, negara dengan dua musim ini juga menjadi lahan yang cocok bagi mikroorganisme penyebab penyakit pada unggas untuk tumbuh.Suhu, kelembaban, kondisi cuaca, serta pergantian musim yang tak menentu dan cenderung ekstrem, menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku ternak karena dituntut untuk lebih ekstra lagi dalam manajemen pemeliharaan. Kebiasaan yang dilakukan para peternak terkait kualitas manajemen juga harus menjadi perhatian karena berkontribusi pula dalam munculnya penyakit.Pada praktiknya, manajemen pemeliharaan masih menjadi tugas besar bagi para peternak. Lemahnya penerapan biosekuriti di kalangan peternak budi daya juga menjadi salah satu faktor terjadinya penyakit dalam kandang. Beberapa faktor ini menyebabkan kurang optimalnya penanganan penyakit. Oleh karena itu, diperlukan terobosan atau inovasi baru dalam mencegah penyakit.Evaluasi tindakan pengendalian juga harus dilakukan sehingga tidak mengulang kejadian yang sama di masa yang akan datang. Sehingga, dalam usaha pencegahan terjadinya penyakit pada kandang juga dibutuhkan pendekatan secara menyeluruh atau holistik dengan cara menekan risiko masuknya agen penyakit dari luar kandang ke dalam kandang dan meningkatkan daya tahan tubuh kawanan ayam atau herd immunity.https://www.poultryindonesia.com/situasi-penyakit-unggas-dan-proyeksinya/

Read More
Informasi

Penyakit Imunosupresi Pada Ayam

Memiliki ayam yang “kebal” 100% memang tidaklah mungkin, namun begitu masih banyak cara untuk mengoptimalkan performa sistem kekebalan ayam. Selain itu perlu juga diwaspadai penyebab ayam menjadi “kurang kebal”. Penyakit Imunosupresi didefinisikan sebagai kondisi dimana terjadi penurunan reaksi pembentukan zat kebal tubuh atau antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Organ limfoid yang ada pada tubuh ayam dibagi menjadi organ primer (sentral) dan sekunder (tepi).Terdapat banyak faktor yang dapat menimbulkan kondisi penyakit imunosupresi, salah satunya adalah agen penyakit yang memiliki predileksi pada organ-organ pembentuk kekebalan seperti limpa, bursa fabricius, seka tonsil, timus dan kelenjar harderian. Organ-organ ini merupakan penghasil sel B dan sel T yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut disampaikan oleh Dr Guillermo Zavala dari Poultry Diagnostic and Research Center University of Georgia.Penyakit imunosupresi yang umum ditemui pada ayam antara lain adalah Marek’s (MD), Chicken Anemia Virus (CAV), Infectious Bursal Diseases (IBD) dan lain sebagainya. Penyakit Marek disebabkan oleh Herpesvirus yang menyerang sel B pada bursa fabricius dan menyebabkan sel B kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan antibodi. Virus ini juga menginfeksi sel T, menyebabkan terhambatnya produksi sel T pembantu dan sel T sitotoksik dengan proses replikasi yang lambat (laten) dan secara perlahan akan merubah sel T menjadi sel tumor. Secara bersamaan, Marek’s juga menginvasi saraf perifer sehingga menyebabkan terjadinya paralisis.Terganggunya fungsi sel B dan sel T inilah yang memunculkan kondisi imunosupresi. Hal yang sama terjadi dengan virus IBD, dimana virus ini menginfeksi immature sel B terutama pada bursa fabricius dan organ-organ penghasil sel B lainnya seperti limpa, kelenjar harderian, gut associated limfoid tissue dan respiratory associated limfoid tissue.Sel B yang belum matang banyak terdapat pada ayam muda yang bursanya baru berkembang.http://www.majalahinfovet.com/2022/04/agar-ayam-tetap-kebal.html

Read More
Informasi

Sistem Kekebalan Tubuh Pada Ayam

Sistem kekebalan tubuh alias sistem imun merupakan hal yang populer didengar terlebih dikala pandemi COVID-19. Nah, untuk itu mari sedikit memahami mengenai sistem imun, kinerjanya dan kaitannya dengan performa ayam.Memahami sistem kekebalan tubuh unggas bisa dibilang susah-susah gampang. Dalam ilmu veteriner untuk mempelajari sistem kekebalan tubuh, dokter hewan sampai harus belajar “ilmu kebal” alias mengambil mata kuliah imunologi. Bukan berarti mata kuliah tersebut berisi ilmu kanuragan dan kebatinan, tetapi mempelajari sistem kekebalan tubuh hewan.Sekilas Sistem Imun Unggas Sudah jelas bahwa sistem pertahanan, kekebalan, atau imun bertujuan untuk mempertahankan diri dari ancaman penyakit, terutama infeksius. Ada dua macam sistem imun, yakni sistem pertahanan non-spesifik dan spesifik.Sederhananya, sistem pertahanan non-spesifik (innate immune system) merupakan sistem yang melindungi tubuh dari berbagai macam ancaman secara umum, misalnya kulit, bulu, bulu hidung (pada manusia), silia pada saluran pernapasan (trakea dan lainnya), mukosa, mekanisme batuk, bersin dan sebagainya. Sistem ini adalah anugerah karena sudah ada sejak suatu mahluk lahir ke dunia.Sedangkan sistem imun spesifik (adaptive immune system) merupakan hasil dari terpaparnya tubuh dari suatu zat asing berupa radikal bebas, toksin/racun, atau mikroba tertentu seperti virus, bakteri dan parasit.Keduanya merupakan satu kesatuan yang saling bersinergi satu sama lain. Sistem imun spesifik dapat terbentuk dengan bantuan sistem imun non-spesifik. Jika sistem imun non-spesifik tidak bekerja karena zat asing yang menyerang terlalu kuat, maka sistem imun spesifik akan membentuk antibodi spesifik untuk melawan zat asing tersebut.Jika diperpanjang, sistem imun spesifik akan berkaitan dengan respon kekebalan tubuh, baik yang berperantara sel dan humoral. Respon kekebalan berperantara humoral pun juga terbagi dua, yakni aktif dan pasif. Dimana sistem ini nantinya dapat mengenali antigen dan memiliki spesifisitas dan memori terhadap suatu antigen.Untuk mendapatkan respon kebal yang aktif, dibutuhkan tindakanhttp://www.majalahinfovet.com/2022/04/kinerja-sistem-imun-aman-ternak-nyaman.html

Read More
Informasi

Jangan Simpan Telur Di Kulkas !

Telur adalah salah satu bahan pangan yang biasa dikonsumsi. Telur memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang berguna untuk tubuh. Kebanyakan orang akan menyimpan telur ke dalam kulkas atau lemari es untuk menjaganya tahan lama. Namun, tahukah Anda larangan menyimpan telur di dalam kulkas?Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Protection, menyimpan telur dalam lemari es dapat menurunkan jumlah gizi di dalamnya. Telur yang disimpan dalam suhu ruangan yang sangat rendah dapat menghilangkan kandungan protein, enzim, dan mineral.Padahal, seluruh nutrisi di atas merupakan keunggulan yang diberikan telur kepada manusia seperti membentuk otot, memperkuat tulang dan gigi, memperbaiki suasana hati, meningkatkan kesuburan, dan berbagai manfaat lainnya.Selain itu, penelitian juga menyatakan bahwa telur yang disimpan di lemari es berada pada risiko yang lebih tinggi untuk terkontaminasi bakteri salmonella.Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit menular seperti gangguan pencernaan, tipus, dan lain sebagainya. Jadi, pertimbangkan lagi niat Anda untuk menyimpan telur di dalam kulkas.https://www.pertanianku.com/ini-alasan-jangan-simpan-telur-di-kulkas/

Read More
Informasi

Mengenal System Controller Pada Temptron

Salah satu tahapan penting dalam pemeliharaan ayam adalah pengontrolan suhu kandang secara teratur. Ayam harus selalu berada dalam keadaan suhu yang stabil sesuai dengan kebutuhannya untuk menghasilkan produksi ayam yang baik dan unggul. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat di buat alat kontrol otomatis dan monitoring suhu kandang dari jarak jauh. Contohnya, kita ada Controller Temptron besutan perusahaan Agrologic. Alat yang di buat memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dengan sistem kontrol Arduino Uno, alat ini akan bekerja saat sensor LM35 mendeteksi suhu kandang dan hasil pendeteksian sensor akan ditampilkan pada LCD 2.4” Tft Shield, apabila suhu kurang dari set poin yang ditentukan maka relay akan menghidupkan heater dan sebaliknya apabila suhu diatas set poin maka relay akan mematikan heater. Selain itu, alat ini dilengkapi sistem monitoring menggunakan aplikasi thingspeak untuk pemantauan jarak jauh dengan modul NodeMCU esp8266 yang digunakan sebagai koneksi jaringan internet (wifi). Dari penelitian yang telah dilaksanakan bahwa alat kontrol otomatis dan monitoring suhu kandang ayam dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) telah berhasil di buat dan bekerja dengan baik sesuai program yang di setting.Salah satu alat controller Temptron yang umum dipakai pada kandang close house di indonesia adalah temptron produk dari agrologic yaitu temptron 304, 304 D, serta 607 a-c. Untuk lebih lanjut akan saya jelaskan satu persatu type nya.Temptron 304 adalah mikrokontroler pengatur suhu dan kelembaban dalam kandang ayam. Dalam hal ini temptron mengatur otomatis nyala dan mati secara bergantian 3 kipas blower dan 1 pendingin atau celldeck. Suhu dan kelembaban temptron diatur sesuai dengan standard suhu dalam kandang. Temptron 304 D yaitu alat pengotrol kelembaban dan suhu sama halnya seperti temptron 304, namun yang membedakan pada temptron 304 D memiliki sensor suhu dan kelembaban.Temptron 607 AC yaitu alat sebagai mikrokontroler suhu dan kelembaban udara . Temptron 607 a-c disini dapat mengatur 5 kipas blower 1 pendingin dan 1 pemanas.

Read More