ARTIKEL TERBARU
Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!
05Apr
Masa brooding ayam adalah masa penghangatan buatan untuk ayam hingga umur tertentu atau sampai anak ayam bisa menyesuaikan dirinya sendiri dengan suhu lingkungan sekitar. Masa ini merupakan masa krusial ayam yang menjadi fondasi awal kehidupan ataupun produktivitas ayam pada fase berikutnya. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan Anda saat melakukan brooding. Pemanas (heater) Heater atau pemanas yang ideal harus menghasilkan panas yang cukup, stabil, dan terpusat. Pemanas yang baik harus mudah dioperasikan, suhunya selalu lebih stabil, bahan bakunya mudah untuk didapatkan, dan biayanya murah. Biasanya, pemanas yang biasa digunakan oleh para peternak adalah gasolec yang menggunakan sumber panas dari LPG dan sumber panas dari minyak tanah atau batu bara. Untuk 1 gasolec bisa digunakan untuk 500â700 DOC. Intensitas panas dan waktu akan berkurang semakin bertumbuhnya ayam. Sekat (chick guard brooder) Sekat bisa dibuat dari bahan seng yang dibuat secara melingkar di dalam ruangan kandang. Dalam satu sekat harus dilengkapi dengan pemanas, tempat makan, tempat minum, dan tirai kandang. Sekat berfungsi untuk membantu pemanas tetap terpusat untuk DOC dan tidak menyebar ke seluruh ruangan, menjaga anak ayam dari terpaan angin dan hewan liar pemangsa.Biasanya sekat dibentuk menjadi oval untuk menghindari penumpukan anak ayam pada sudut. Sekat juga bisa dibuat kotak untuk memudahkan. Semakin besar ukuran ayam, sekat brooding harus dibuat menjadi lebih besar pula. Alas lantai kandang (litter) Alas kandang menjadi media yang menyerap dan menampung air dari feses ayam. Fungsi alas lantai kandang juga menjaga ayam dari terjadinya lepuh dada dan kaki, dan menjaga stabilitas kehangatan kandang brooder. Bahan yang bisa digunakan sebagai alas harus bisa menyerap air, tidak berdebu, mudah didapat, dan murah. Anda bisa menggunakan limbah pertanian seperti kawul (limbah gergaji kayu) dan sekam padi.Bahan yang akan dijadikan alas harus disemprot desinfektan terlebih dahulu sebelum digunakan dan ditaburkan secara merata di dalam kandang. Tempat pakan dan tempat minum Tempat pakan dan minum yang akan digunakan harus sudah bersih dan disanitasi. Satu nampan bisa digunakan untuk 40â45 ekor dan satu galon minum bisa digunakan untuk 50 ekor. Cahaya, suhu, dan kelembapan Ayam perlu pakan yang tepat dan cukup untuk tumbuh optimal. Pada masa brooding, ayam juga membutuhkan pencahayaan yang baik pada siang dan malam untuk menunjang pertumbuhannya. Cahaya ini berfungsi untuk merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin yang memacu perkembangan metabolisme ayam. Kebutuhan pencahayaan ayam pada masa ini sebesar 10â20 lux atau 20â40 watt tiap 10m2. Sirkulasi udara Pengaturan sirkulasi udara bisa dibantu dengan pengaturan buka tutup tirai kandang. Sirkulasi udara yang baik bisa mengurangi bau amonia, asap pemanas, dan debu. Kandang yang tertutup dapat menyebabkan kandungan oksigen berkurang, sedangkan gas beracun seperti karbon dioksida dan amonia meningkat. https://www.pertanianku.com/faktor-faktor-yang-memengaruhi-keberhasilan-masa-brooding-ayam/
Read More23Mar
Air merupakan komponen penting dalam proses peternakan ayam dan tidak bisa digantikan apa pun. Oleh karena itu, kandang ayam sebaiknya dibangun di sekitar sumber air agar memudahkan proses peternakan. Sumber air pada peternakan bisa berasal dari air permukaan, air dalam, dan air perpipaan.Faktanya, air merupakan komponen terbesar yang terkandung di dalam tubuh ayam sehingga air menjadi nutrien yang harus selalu ada. Air juga digunakan untuk bahan pelarut yang paling universal dan menunjang seluruh kegiatan peternakan, seperti untuk melarutkan obat, vaksin, vitamin, hingga proses pembersihan kandang beserta berbagai macam peralatan kandang.Secara alami, air tanah sudah mengandung mineral dan ion terlarut dengan kadar tertentu yang sangat dibutuhkan oleh ayam. Menurut studi literatur, 70 persen komponen telur ayam terdiri atas air. Hal itu pun membuat tubuh anak yang baru lahir mengandung air hingga 85 persen dan akan menurun menjadi 60 persen setelah dewasa.Kandungan air dalam organ ayam pun sangat tinggi. Air dalam darah ayam sebesar 83 persen, otot 75 persen, dan otak 75 persen. Bahkan, tulang yang terlihat padat pun mengandung air sebesar 20 persen. Berdasarkan hal tersebut, air pada tubuh ayam dewasa bisa mencapai 1,8 kg. Jika seluruh kandungan air tersebut dibuang, berat ayam dewasa hanya sebesar 0,72 kg. Bahkan, berat DOC tanpa air hanya 6 gram jika bobot DOC sebesar 40 gram.Dari fakta tersebut dapat disimpulkan jika air merupakan komponen penting yang harus selalu ada dalam proses peternakan ayam. Anda harus memastikan jika sumber air peternakan tidak mengalami hambatan. Ayam yang mengalami pengurangan kadar air sebanyak 10 persen dari tubuhnya akan timbul gejala dehidrasi yang menyebabkan penurunan performa organ.Jika kekurangan air terus berlanjut hingga 20 persen, akan terjadi potensi kematian secara signifikan. Namun anehnya, ayam masih bisa bertahan hidup jika kekurangan lemak sebanyak 98 persen atau kekurangan protein 58 persen. Oleh karena itu, Anda harus memerhatikan ketersediaan air dengan baik beserta kualitasnya.Sumber air peternakan ayam ada tiga, yakni air permukaan, air dalam, dan air perpipaan. Saat ini, sudah tidak dianjurkan menggunakan air pemukaan kecuali yang berasal dari mata air karena air tersebut berpotensi tercemar bahan organik ataupun kimia. Hal ini akan menimbulkan permasalahan di peternakan pada waktu yang akan datang.Jika memakai sumur, gunakan sumur sedalam 60 meter. Saat ingin diberikan ke ayam, air diendapkan selama 24 jam. Air pipaan lebih baik digunakan karena lebih terjamin dan higienis https://www.pertanianku.com/pentingnya-sumber-air-pada-peternakan-ayam/
Read More15Mar
Manajemen pemberian pakan ayam petelur sangat penting. Mengingat biaya operasional terbesar adalah pakan (70-80%). Jika manajemen pakan buruk maka berpotensi mendatangkan kerugian bagi peternak.Periode ayam petelur dibagi menjadi:Starter (anak ayam): umur 0-4 minggu. Grower (masa pertumbuhan): umur 4-16 minggu. Layer (masa produksi telur): umur 16 minggu ke atas.Pemberian pakan ayam petelur harus disesuaikan dengan umur. Pada periode starter pakan harus selalu tersedia.Pemberian paka idealnya adalah 4-9 kali sehari, namun agar mudahnya pakan disediakan sepanjang hari. Hal itu penting karena pada periode starter pertumbuhan sangat cepat dan konsumsi pakan pun tinggi.Para periode grower dan layer pakan diberikan 2 atau 3 kali sehari. Pakan diberikan pagi dan sore atau pagi, sore, dan malam karena waktu-waktu tersebut adalah saat dimana suhu lingkungan nyaman bagi ayam.Karena di waktu sore dan malam ayam makannya lebih banyak, maka pakan diberikan lebih banyak juga pada sore dan malam. Berikan pakan di pagi hari sebanyak 30-40% dan 60-70% di sore hingga malam.Pakan diberikan misalnya setiap jam 07.00 dan 15.00. Atau setiap jam 07.00, 15.00, dan 21.00 setiap harinya.Hal-hal terkait yang harus diperhatikan:Penting untuk disiplin memberi makan ayam layer tepat waktu di jam yang sama, agar ayam tidak menjadi stres. Sediakan air minum yang bersih sepanjang hari, karena jika ayam minumnya rendah maka konsumsi pakan juga rendah. Pemberian pakan harus kurang dari tinggi tempat pakan, untuk menghindari pakan tercecer. Kerugian pakan tercecer ini jika dihitung per harinya cukup tinggi. Pakan crumble diberikan pada periode starter dan grower. Pada periode layer diberikan pakan tepung karena lebih hemat biaya. Namun agar konsumsi pakan tetap tinggi sebaiknya dilakukan debeaking (pemotongan ujung paruh). Cuci bersih tempat makan dan minum setidaknya 2-3 kali sehari. Bisa dilakukan sebelum pemberian pakan. Aplikasikan desinfektan pada peralatan makan ayam setiap 3-4 hari sekali.Besarnya jumlah pakan yang diberikan per hari untuk setiap ekor ayam berbeda-beda. Diantaranya tergantung pada strain ayam, dan program perusahaan/kemitraan yang diikuti.http://www.majalahinfovet.com/2021/01/pemberian-pakan-ayam-petelur.html
Read More08Mar
Konsumsi jeroan atau isi perut hewan seperti ayam dan sapi merupakan hal yang umum dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Apalagi pada zaman sekarang dimana harga-harga bahan makanan kian melambung sehingga masyarakat harus pintar-pintar mengatur keuangan. Misalnya dengan mengolah daging ayam beserta jeroannya atau menyelingi konsumsi daging ayam dengan jeroan sehingga dapat menghemat pengeluaran. Olahan jeroan ayam tidak hanya enak dikonsumsi namun memiliki beberapa manfaat jeroan ayam bagi kesehatan. Salah satu jeroan ayam yang banyak dikonsumsi adalah bagian usus ayam. Biasanya usus ayam diolah menjadi berbagai penganan seperti dijadikan keripik atau diolah menjadi sate.Selain diolah untuk dikonsumsi usus ayam juga dapat dimanfaatkan untuk hal-hal lain seperti menjadi pakan ternak hingga peluang usaha baru. Berikut beberapa manfaat usus ayam dalam kehidupan manusia:Dijadikan makanan/camilanUsus ayam dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti sate usus dan keripik usus sehingga dapat dijadikan lauk atau camilan sehari-hari yang murah dan enak. Meskipun demikian tetap harus diingat untuk membatasi konsumsi makanan atau camilan yang terbuat dari usus ayam terutama bagi anda yang memiliki riwayat kolesterol tinggi dan asam urat.Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas perhatikan dengan baik mulai dari pemilihan usus ayam hingga proses pengolahan. Pilih usus ayam yang masih baru dan berkualitas bagus untuk meminimalisir pembusukan atau adanya mikroorganisme yang bersarang di dalamnya. Selain itu olah usus ayam dengan cara yang sehat dan kalaupun digoreng sebaiknya gunakan minyak baru yang berkualitas baik sehingga tidak justru menambah nilai kolesterol usus ayam yang pada dasarnya sudah cukup tinggi.Menambah asupan nutrisi tubuhMeskipun jeroan seperti usus ayam dikenal tinggi kolesterol namun ia masih memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh seperti manfaat protein, manfaat karbohidrat, manfaat fosfor, manfaat vitamin A, manfaat lemak, kalsium, manfaat zat besi, dan vitamin B1 sehingga dapat menambah asupan nutrisi tubuh. Olahan usus ayam dapat dijadikan makanan tambahan selain makanan utama lain yang diperlukan sehari-hari.Sebagai pakan ikan peliharaanManfaat usus ayam lainnya adalah sebagai pakan ikan peliharaan seperti ikan lele. Usus ayam yang berkualitas rendah dapat direbus dan dijadikan pakan ikan lele. Dengan pemberian pakan berupa usus ayam terbukti membuat lele lebih cepat besar sehingga lebih cepat panen. Selain itu daging lele yang dihasilkan juga lebih padat sehingga meningkatkan kualitas ternak lele.Membuka peluang usahaDengan adanya olahan usus ayam menjadi berbagai makanan seperti keripik membuka peluang usaha baru yang menjanjikan. Karena yang namanya usaha makanan selalu diminati pembeli selama kualitas dan pelayanan tetap terjaga. Selain itu terbuka pula peluang usaha rumahan berupa pembuatan pakan lele dengan bahan dasar usus ayam untuk memudahkan peternak ikan lele mendapatkan pakan ternaknya.Terima kasih kepada mitra kami, Anda dapat menemukan ties online yang sesuai dengan setiap preferensi dan anggaran, mulai dari anggaran hingga yang terbaik. model super bergaya.Mengatasi penyakit beser dan wasir/ambeienSeringnya buang air kecil yang dialami oleh penderita beser hingga lebih dari 8 kali sehari sungguh menyiksa dan mengganggu kenyamanan. Selain itu penderita wasir yang mengalami pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar derah bokong juga tak kalah menyakitkan. Salah satu cara alami untuk mengatasi kedua penyakit ini adalah dengan mengonsumsi usus ayam. Penderita beser juga dapat menggunakan manfaat pucuk daun jambu biji untuk mengatasi masalahnya. Sementara itu penderita wasir dapat mencoba manfaat daun suji untuk wasir yang mengganggu.Dibalik kesannya yang remeh dan kurang berharga ternyata ada banyak manfaat usus ayam dalam kehidupan manusia yang tidak bisa disepelekan. Ini mengajarkan kita bahwa segala sesuatu dapat ditingkatkan nilai dan manfaatnya selama kita mau berpikir kreatif dan berusaha keras.https://manfaat.co.id/manfaat-usus-ayam
Read More01Mar
Kandang Ayam Closed House adalah sistem kandang tertutup yang mampu membantu mengoptimalkan syarat lingkungan yang mencakup jendela, suhu & kelembapan. Dengan kandang Closed House terjadi pergerakan udara yang stabil serta taraf kelembapan udara pada pada sangkar mampu diatur sinkron menggunakan kebutuhan ayam. Keunggulan Ayam Closed House Lebih lengkapnya, berikut merupakan kelebihan atau keunggulan kandang closed house: ⢠Tingkat kapasitas kandang 2-3 kali lebih besar dibanding kandang Open House. Per meter persegi kandang closed house bisa menampung 14 â 18 ekor ayam. ⢠Kontrol biosecurity yang tergolong mudah ⢠Suhu yang lebih efektif sehingga sesuai dengan kebutuhan hidup ayam ⢠Kandang yang lebih mudah dibersihkan ⢠Keadaan ayam yang baik dan biaya per kg nya lebih rendah Selain lima keunggulan diatas, bagi para peternak kandang Closed House sangat mudah diatur serta mampu menekan biaya operasional untuk investasi jangka panjang. Tidak hanya itu, kandang Closed House dinilai memiliki perawatan kandang yang murah serta lebih tahan lama. Hal ini memberikan berbagai keuntungan khususnya untuk para peternak. Suhu yang lebih stabil juga menjadi alasan para peternak beralih ke kandang Closed House ini. Pada umumnya, setiap kandang memiliki standar suhu tubuh ayam. Suhu yang dirasakan tubuh ayam dinamakan suhu efektif. Suhu efektif ini ditentukan tiga faktor, yaitu suhu ruangan (suhu yang terdeteksi pada termometer), kelembapan dan kecepatan aliran udara pada kandang. kelembapan udara (relative humidity atau RH) merupakan taraf uap air yang masih ada pada udara. Udara yang lembab (mengandung uap air) akan mengganggu laju penguapan berdasarkan tubuh ayam. Akibatnya suhu yang dirasakan ayam akan lebih tinggi berdasarkan suhu ruang (suhu termometer). Meskipun suhu termometer tinggi, tetapi apabila masih ada aliran udara maka suhu yang dirasakan tubuh ayam akan lebih rendah. Ini disebabkan oleh chilling effect. Tipe kandang ini bisa mengontrol kondisi di dalam kandang lewat heater dan fan yang dipasang di dalam kandang. Adanya fan yang dipasang, dapat mengeluarkan udara panas di dalam kandang sehingga suhu ayam yang dipelihara dapat menghasilkan kelembapan dan temperatur yang sesuai dengan ayam. Tidak hanya itu, dengan memakai sistem otomatis dan juga alat, maka mengurangi kontak dengan ayam langsung sehingga tingkat stress pada ayam dapat berkurang. Pada mulanya, sistem Closed House hanya diterapkan di daerah sub-tropis yang memiliki empat musim. Namun, setelah percobaan di Indonesia yang memiliki dua musim juga memiliki pengaruh yang efektif dalam mengatur kondisi lingkungan yang diperlukan ayam. Di dalam sistem ventilasi, pada kandang Closed House terdiri dari inlet dan outlet. Inlet berfungsi untuk menerima udara bersih dari luar kandang lalu di bawa masuk ke dalam kandang. Sedangkan outlet berfungsi untuk mengeluarkan gas karbondioksida dan amonia dari dalam kandang. Tipe Kandang Ayam Closed House Kandang Closed House dengan Tipe Tunnel Di Indonesia sendiri tak jarang ditemui tipe tunnel ini. Tipe ini digambarkan dengan terowongan dimana udara biasa masuk dari bagian depan dan akan ditarik ke belakang kandang serta dikeluarkan dengan bantuan exhaust fan. Tipe ini lalu dibagi menjadi dua, yakni tunnel dengan cooling pad dan tanpa cooling pad. Dari penjelasan diatas, teman â teman dapat mengambil kesimpulan dan mencoba bisnis Closed House yang sedang marak di dunia peternakan. Meskipun kandang Closed House dinilai âMahalâ namun, tidak dipungkiri bahwa keuntungan yang didapat juga sesuai. Jadi tidak ada salahnya mencoba dan tetap semangat dalam menjalankan bisnis ya!Via : https://chickin.id/blog/kandang-ayam-closed-house-pengertian-dan-keunggulannya/
Read More25Feb
Menghadapi era globalisasi dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), bisnis ayam pedaging (broiler) dituntut untuk mampu bersaing dalam kualitas produk dan efesiensi biaya operasional. Ayam pedaging adalah hasil rekayasa genetik yang memerlukan pakan, obat-obatan, vaksinasi dan lingkungan yang mendukung untuk mencapai produksi daging ayam maksimal. Salah satu untuk mencapai lingkungan yang nyaman, udara yang sehat dan kondisi minim stress, antara lain dengan menggunakan kandang tertutup (Closed House).Awal mulanya sistem Closed House diterapkan di daerah sub-tropis yang memiliki empat musim, namun dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa, di daerah tropis yang memiliki dua musim seperti Indonesia juga memberi pengaruh yang efektif dalam mengatur kondisi lingkungan yang dibutuhkan ayam. Adapun tipe ventilasi yang pas untuk iklim tropis adalah âSistem Tunnelâ.Pada Sistem Tunnel dibuat dengan tujuan agar keadaan lingkungan luar seperti udara panas, hujan, angin dan intensitas cahaya matahari tidak berpengaruh banyak terhadap keadaan di dalam kandang. Sebagian besar kandang dibuat tertutup dengan tembok, seng atau layar, kecuali bagian ujung kandang untuk udara masuk (inlet) dan bagian ujung kandang lainnya untuk tempat kipas/exhaust fan (outlet), sehingga kondisi udara dalam kandang tergantung pada kondisi udara lingkungan.Sistem Tunnel lebih cocok untuk kandang di dataran tinggi (pegunungan) karena udaranya relatif bersih dan sejuk, sedangkan untuk kandang di dataran rendah (pantai) sebaiknya dipakai âSistem Colling Padâ, di mana udara yang masuk dalam kandang disedot oleh kipas melalui bantalan (pad) khusus yang dialiri air hingga suhu dan kelembaban udara yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan ayam.Beberapa keuntungan menggunakan kandang Closed House antara lain, 1) Meningkatkan kepadatan ayam tanpa mendirikan bangunan baru. 2) Ayam lebih tenang, segar dan nyaman. 3) Udara yang tersedia lebih baik. 4) Meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ayam. 5) Mengurangi jumlah tenaga kerja (man power). 6) Suhu lebih dingin. 7) Ayam tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca lingkungan.Meskipun Closed House identik dengan âRumah Idaman Ayamâ, namun tidak ada jaminan bagi ayam yang dipelihara memiliki tingkat kematian (mortalitas) yang rendah. Bahkan, pernah muncul di farm tertentu fenomena âmati massalâ pada DOC (anak ayam) di dalam Closed House. Selain disebabkan penyakit, fenomena mati massal tersebut dipicu oleh, sistem bangunan kandang yang tidak ideal,  pengoperasian kandang tertutup yang salah, dan manajemen yang menyimpang.Untuk mengatasi mati massal, dibutuhkan manajemen penanganan (handling) DOC secara ketat yang berbeda dengan manajemen kandang terbuka (Open House). Manajemen DOC pada Closed House yang perlu diperhatikan, antara lain pertama, untuk hari awal pada brooder (indukan pemanas) paling depan sebaiknya dipasang tirai untuk menahan (blocking) angin langsung yang mengenai DOC yang berfungsi juga sebagai pengefektifan indukan. Kedua, pemasangan brooder dimodifikasi sehingga membentuk brooder memanjang kiri dan kanan, bagian tengah untuk jalan operasional di samping bahan brooder juga harus dapat dialiri angin. Ketiga, Posisi indukan/brooder harus tepat dipasang searah yaitu mengarah ke Exhaust Fan belakang (posisi ini terbalik dari pada kandang terbuka). Dan keempat, jangan menggunakan box DOC sebagai tempat pakan karena akan menstimulasi pertumbuhan jamur.Luas kandang dan bobot badan broiler sangat berpengaruh pada sirkulasi/peredaran udara di dalam kandang. Jika bobot badan terlalu besar, maka akan timbul panas berlebih yang bersumber dari tubuh ayam broiler sendiri. Berdasarkan teori, Closed House yang masih memakai tempat pakan (feeder) dan tempat minum (drinker) manual, memiliki kepadatan 20 ekor/m2, sedangkan bila menggunakan tempat pakan dan minum otomatik kepadatannya mampu mencapai 24 ekor/m2.Walaupun masih menggunakan tempat pakan dan minum manual, tingkat kepadatan (density) populasi Closed House sudah hampir dua kali lipat bila dibandingkan Open House yang hanya 12 ekor/m2. Oleh karena itu, penggunaan lahan Closed House lebih hemat 30% dibanding lahan Open House, dan keunggulan lainnya yaitu Closed House dapat dibuat dua tingkat atau berdempetan.Untuk mencegah terjadinya kelebihan panas (Over Heating) di dalam Closed House Tipe Tunnel, maka perlu memperhatikan standar kebutuhan kipas. Misalkan, Closed House memiliki panjang 52 m, lebar 8 m dan tinggi 2,2 m, kepadatan 12 ekor/m2 dan standar 1 kg bobot badan = 4 CFM. Maka volume udara Closed House = 52 x 8 x 2,2 x 12 x 4 CFM = 43.929,6 CFM. Kipas 36 inch yang dibutuhkan = 43.929,6 : 9.000 (untuk 36 inch) = 4,881 dibulatkan 5 kipas (36 inch).Kebutuhan kipas akan berubah sejalan dengan volume Closed House dan tatalaksana program kipas. Bila Closed House memiliki enam buah kipas berukuran 48 inch berdaya 1-1,5 PK, tatalaksana penggunaan kipas diatur tujuh hari pertama dinyalakan satu kipas saja, hari ke 7-14 kipas kedua dan ketiga mulai dinyalakan, hari ke 15-21 kipas keempat dan kelima dinyalakan dan selanjutnya semua kipas dihidupkan. Keenam kipas itu, tiga buah adalah kipas otomatis dan tiga buah yang lain kipas direct. Kipas otomatis baru diaktifkan ketika suhu dalam kandang naik, sedang kipas direct diprogram selalu menyala. Untuk mengatur semua mekanik dan elektronik disentralisasikan di âControl Panelâ yang merupakan âotakâ karena mengatur pemrograman aktivitas kipas, colling pad, batas suhu mulai ayam kepanasan dan batas maksimal penyimpangan suhu. Oleh karena itu, supervisi/anak kandang perlu memiliki keterampilan mengoperasilan Control Panel dengan cara Learning by Doing (Belajar sambil bekerja). Personil kandang perlu memiliki disiplin yang tinggi dan mampu menghadapi teknologi tinggi perunggasan, oleh karena recruitmet harus selektif dan ketat dengan training/pelatihan secara berlanjut.Kecepatan aliran udara perlu diukur, di mana makin tinggi kecepatan aliran udara, maka semakin besar efek penurunan suhu yang dirasakan tubuh ayam. Batas maksimal kecepatan angin adalah 2,5 m/detik. Dampak kecepatan angin yang tinggi adalah menerbangkan debu-debu litter (alas kandang) yang memicu gangguan pernafasan karena udara kotor yang berasal dari debu-debu itu.Hal lain yang perlu diperhatikan pada Closed House ialah sebaran ayam (bird migration). Bila ayam merata menempati segala penjuru kandang, berarti bahwa setiap tempat dalam kandang adalah tempat yang nyaman bagi ayam. Selain itu, pada kandang Closed House dibutukan penerangan yang memadai, misalnya kandang Closed House memiliki luas 1.150 m2 (115 x 10 m), maka perlu dipasang lampu pijar lima watt berjarak tiga meter antar lampu. Kesediaan listrik yang baik sangat vital pada Closed House, karena bila aliran listrik mati bisa mengancam kelangsungan hidup ayam yang dipelihara.Sebagai contoh untuk kandang Closed House berkapasitas 43.000 ekor, minimal perlu tersedia listrik 41 KW dengan saluran tiga phase. Untuk mendukung aliran listrik tersebut tetap lancar, harus tersedia cadangan genset berdaya 50 KW. Berarti untuk tiap 10.000 ayam pedaging yang dipelihara dibutuhkan 10.000 watt, yang dibantu genset berdaya 15 KW.Penggunaan Closed House dalam bisnis ayam pedaging memang tampaknya mahal pada awal pembangunan kandang dan pembelian peralatan, tetapi bila telah beroperasi dengan kapasitas populasi yang berpuluh ribu atau berjuta ekor ayam, maka jatuhnya biaya produksi menjadi lebih murah dan kualitas ayam lebih unggul, apalagi bila usaha bersifat terpadu (Integrated Company), di mana bibit, pakan, obat-obatan dan vaksin diproduksi sendiri serta pemotongan dan pemasaran dilakukan sendiri.Selamat menggunakan kandang Closed House untuk bersaing dengan negara tetangga dalam bisnis ayam pedaging !!Oleh : Sjamsirul Alam Praktisi perunggasan alumni Fapet Univ. PadjajaranÂ
Read MoreKITA ADA DI YOUTUBE