Tahukah kamu? Di tengah ketidakpastian ekonomi global, usaha peternakan ayam petelur justru tetap stabil dan menunjukkan prospek yang menjanjikan. Permintaan masyarakat terhadap telur sebagai salah satu sumber protein hewani terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain harganya yang relatif terjangkau, telur juga dikenal kaya akan nutrisi penting seperti protein, vitamin D, vitamin B12, dan berbagai mineral yang baik untuk kesehatan tubuh.
Lalu, apa yang membuat bisnis ayam petelur semakin diminati dan potensial untuk dikembangkan? Yuk temukan jawabannya di artikel ini!
Produksi Telur Indonesia Capai 6,52 Juta Ton
Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara dengan produksi telur terbesar di dunia. Menurut laporan terbaru dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang dirilis pada bulan April 2025, Indonesia berhasil menempati peringkat ketiga setelah China dan Jepang, sebagai produsen telur terbesar secara global. Pencapaian ini tentu menjadi sinyal kuat bahwa industri peternakan ayam petelur di Indonesia memiliki prospek cerah dan sangat potensial untuk dikembangkan.

Pada pertengahan tahun 2025, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mencatat bahwa produksi telur ayam di Indonesia diperkirakan mencapai 6,52 juta ton, atau setara dengan 104,17 miliar butir telur. Angka ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan melebihi kebutuhan konsumsi telur dalam negeri yang diperkirakan berada di angka 6,22 juta ton.
Kelebihan produksi ini diperkirakan mencapai 4,5% atau sekitar 300 ribu ton. Surplus produksi tersebut membuka peluang baru bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor telur ke berbagai negara. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyatakan bahwa saat ini Indonesia mulai mengekspor telur ke negara-negara di kawasan Timur Tengah, seperti Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab, serta beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura.
Mengapa Beternak Ayam Petelur Menjanjikan?
1. Permintaan Tinggi dan Stabil
Telur adalah salah satu bahan pangan pokok yang hampir selalu dibutuhkan masyarakat, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri makanan. Permintaan yang tinggi dan cenderung stabil menjadikan usaha peternakan ayam petelur relatif aman dari fluktuasi pasar.
2. Proses Produksi yang Efisien
Ayam petelur mulai produktif di usia sekitar 18-20 minggu dan bisa bertelur hampir setiap hari. Dengan manajemen kandang dan pakan yang baik, produktivitas ayam petelur dapat dioptimalkan sehingga potensi keuntungan juga lebih besar.
3. Modal Awal yang Bisa Disesuaikan
Usaha peternakan ayam petelur dapat dimulai dengan skala kecil, menengah, hingga besar. Bagi pemula, beternak ayam petelur bisa dimulai dengan puluhan ekor ayam terlebih dahulu, lalu secara bertahap dikembangkan sesuai kemampuan modal dan kapasitas lahan.
4. Pasar yang Luas dan Beragam
Selain dijual ke pasar tradisional dan modern, hasil produksi telur bisa dipasarkan ke hotel, restoran, katering, atau diolah menjadi berbagai produk turunan seperti telur asin, telur pindang, hingga tepung telur.
Baca Juga: Rahasia Sukses Beternak Ayam Petelur: Pahami 3 Fasenya!
Saatnya Memulai Peternakan Ayam Petelur!
Melihat peluang yang begitu besar, sekarang adalah waktu yang tepat bagi kamu untuk mulai merintis usaha peternakan ayam petelur. Agar sukses dalam membangun bisnis ini, kamu perlu perencanaan yang matang, mulai dari pemilihan lokasi yang strategis, penyediaan kandang yang berkualitas, hingga penerapan sistem manajemen peternakan yang efektif.
Nah untuk mewujudkan perencanaan yang matang, PT Ansell Jaya Indonesia siap membantumu! Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di industri peternakan dan didukung oleh tim profesional, kami menyediakan berbagai kebutuhan peralatan peternakan ayam petelur berkualitas. Mulai dari cages canggih, sistem ventilasi otomatis, tempat pakan dan minum otomatis, alas kandang plastik slat, hingga berbagai perlengkapan pendukung lainnya.
Ingin membangun peternakan ayam petelur yang efisien dan modern bersama PT Ansell Jaya Indonesia? Segera hubungi kami melalui WhatsApp dibawah ini ya!
Sumber: Kompas.com (2025, April 25). Jadi produsen telur ketiga terbesar di dunia, Indonesia kebanjiran pesanan.