Peternakan ayam memang punya tantangan tersendiri, salah satunya soal hama kecil yang berdampak besar, yaitu kutu franky. Meski ukurannya kecil, keberadaan hama ini bisa mengancam kesehatan ayam dalam kandang dan menurunkan produktivitas peternakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, yuk kenali lebih dalam mengenai kutu franky, mulai dari bahayanya hingga solusi terbaik untuk mencegahnya!
Apa Itu Kutu Franky?
Sebagian peternak ayam mungkin sudah tak asing dengan istilah kutu franky. Hama ini termasuk jenis kutu kecil yang sering ditemukan di area kandang ayam, terutama di bagian-bagian yang lembab dan kotor. Biasanya, kutu ini suka bersembunyi di balik sekam basah, tumpukan sisa pakan, atau sudut-sudut kandang yang jarang dibersihkan. Kutu ini aktif di malam hari dan menyerang ayam saat kandang lembab dan kotor. Tak hanya sekadar menggigit ayam,hama juga berpotensi menjadi vektor penyakit yang berbahaya.

Bahaya Kutu Franky
Meskipun berukuran kecil, kutu franky bisa menghasilkan dampak besar bagi ayam. Hama ini diketahui bisa menjadi pembawa (carrier) berbagai penyakit berbahaya bagi ayam, di antaranya:
- Bakteri E. coli
Ayam yang tergigit kutu franky berpotensi mengalami infeksi akibat bakteri E. coli. Gejalanya bisa berupa diare, lesu, dan penurunan nafsu makan. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebar dan menyebabkan kematian. - Virus Gumboro
Kutu franky juga bisa berperan dalam penyebaran virus Gumboro yang menyerang sistem kekebalan tubuh ayam. Akibatnya, ayam menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit lain.
Selain itu, serangan kutu franky bisa membuat ayam stres dan nafsu makan berkurang, sehingga bobot badannya menurun, dan akhirnya memengaruhi produktivitas peternakan. Jika dibiarkan, kutu ini dapat berkembang biak dengan sangat cepat, terutama di kandang yang lembab dan tidak terawat.
Faktor Pemicu Kutu Franky
Sekam Basah
Sekam berfungsi sebagai alas kandang yang menyerap kotoran dan menjaga kenyamanan ayam. Namun, jika sekam dibiarkan basah akibat air minum yang tumpah, kotoran ayam yang menumpuk, atau kelembaban udara yang tinggi, kondisi ini akan menjadi tempat favorit bagi kutu franky untuk bersembunyi dan berkembang biak. Lingkungan yang lembab dan hangat di bawah sekam basah sangat ideal bagi kutu ini untuk bertelur dan memperbanyak diri. Jika dibiarkan, dalam waktu singkat populasi hama ini bisa meningkat drastis dan menyebar ke seluruh kandang.
Tumpukan Sisa Pakan
Sisa pakan yang tercecer di lantai kandang, baik di atas sekam maupun di sudut-sudut kandang, sering kali diabaikan oleh peternak. Padahal, selain menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur, tumpukan sisa pakan juga bisa menjadi tempat persembunyian kutu franky. Selain itu, sisa pakan pun menjadi sumber makanan tambahan bagi kutu ini, sehingga mendukung perkembangbiakannya. Jika kandang tidak rutin dibersihkan dan sisa pakan dibiarkan menumpuk, populasi hama ini akan sulit dikendalikan.
Minimnya Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara yang buruk di dalam kandang ayam memicu kelembaban tinggi, terutama saat musim penghujan atau cuaca lembab. Tanpa ventilasi yang baik, kandang akan menjadi pengap dan basah, menciptakan kondisi yang sangat disukai oleh kutu franky. Selain mempercepat perkembangan kutu, udara yang lembab juga memperburuk kesehatan ayam, membuat mereka lebih rentan terhadap serangan penyakit. Oleh karena itu, sirkulasi udara yang cukup sangat penting untuk menjaga kandang tetap kering, segar, dan bebas dari hama.
Oleh karena itu, peternak biasanya disarankan untuk rutin membolak-balik sekam agar tetap kering. Tapi cara ini memang cukup merepotkan dan menyita waktu, apalagi jika kandang berkapasitas besar.
Baca Juga: Metode Dusting (Pendebuan) untuk Basmi Kutu Kandang
Yuk, Beralih ke Plastik Slat!
Jika kamu ingin kandang ayam kamu aman dari kutu franky tanpa repot bolak-balik sekam, plastik slat bisa jadi solusi terbaik. Plastik slat adalah alas kandang modern yang terbuat dari bahan plastik PP Copolymer dengan desain berlubang. Desain tersebut berfungsi untuk memisahkan ayam dari kotoran, sisa pakan, dan air minum yang jatuh ke bawah. Dengan begitu, bagian atas kandang tetap bersih dan kering, sehingga kutu franky tidak punya tempat untuk bersembunyi. Plastik slat memiliki beberapa keunggulan, yakni:
- Kandang Lebih Kering & Higienis
Lubang-lubang pada plastik slat memungkinkan kotoran langsung jatuh ke bawah, sehingga meminimalisir kelembaban di area tempat ayam berpijak. - Memutus Siklus Hidup Kutu Franky
Karena lingkungan atas kandang tetap kering dan bersih, kutu franky akan sulit berkembang biak. Bahkan sisa pakan dan air tumpah pun tidak menumpuk di atas slat karena strukturnya yang berlubang. - Mudah Dibersihkan
Plastik slat mudah untuk dibersihkan, cukup dibilas dengan air atau menggunakan slat cleaner dari Ansell. Kandang jadi bersih, ayam sehat, dan produksi tetap stabil. - Tahan Lama
Plastik slat dari Ansell dirancang kuat dan tahan hingga 5 tahun pemakaian. Peternak pun bisa lebih hemat karena tidak perlu membeli sekam setiap periode.
Kesimpulan
Kutu franky memang berukuran kecil, namun dampaknya sangat merugikan. Selain menjadi vektor berbagai penyakit, keberadaannya juga dapat menurunkan produktivitas ayam dan meningkatkan biaya perawatan kandang. Salah satu cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kondisi kandang tetap kering dan bersih. Jika selama ini kamu repot membolak-balikan sekam, kini saatnya kamu beralih ke plastik slat dari Ansell! Dengan desainnya berlubang, plastik slat membuat kandang tetap bersih sehingga kutu franky tidak memiliki tempat untuk berkembang biak.
Tertarik mengganti alas kandang dengan plastik slat? Ansell siap membantumu! Untuk informasi lebih lanjut, segera hubungi kami melalui WhatsApp dibawah ini ya.