Industri peternakan Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah semakin banyaknya peternak ayam, baik ayam broiler, ayam petelur, ayam breeder, hingga ayam pullet yang beralih dari kandang tradisional ke sistem kandang closed house. Yuk simak alasan mengapa banyak peternak ayam yang beralih ke kandang closed house!

Mengendalikan Kondisi Lingkungan Ternak

Keunggulan utama kandang closed house adalah kemampuannya dalam memberikan kontrol penuh terhadap lingkungan tempat ayam dibesarkan. Mulai dari suhu, kelembapan, hingga pencahayaan dapat diatur secara presisi sesuai dengan kebutuhan ayam di setiap fase pertumbuhan.

Lingkungan yang terkendali ini berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesehatan ayam, mengurangi tingkat stres, serta mendorong produktivitas yang lebih optimal. Selain itu, suasana kandang yang stabil membuat ayam lebih nyaman sehingga pertumbuhan dan performanya lebih konsisten.

Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia menghadapi tantangan beternak ayam di tengah cuaca yang tidak menentu. Suhu udara yang tinggi, kelembapan ekstrem, dan curah hujan yang seringkali tidak sesuai dengan diprediksi merupakan salah satu kendala dalam sistem kandang terbuka.

Nah, kandang closed house hadir sebagai solusi untuk permasalahan ini. Sistem ini memungkinkan peternak mengelola suhu dan kelembapan melalui sistem ventilasi canggih yang dapat diatur sesuai kebutuhan ayam tanpa terpengaruh kondisi cuaca luar. Dengan demikian, kesejahteraan ayam tetap terjaga dan produktivitas usaha bisa dipertahankan sepanjang tahun.

Pengendalian Penyakit Lebih Optimal

Keuntungan lain dari kandang closed house adalah kemampuannya dalam menekan resiko penyakit. Dengan sistem kandang yang tertutup dan terbatasnya paparan terhadap lingkungan luar, potensi ayam terpapar patogen atau penyakit menular dapat diminimalisir.

Ayam yang sehat dapat menekan biaya pengobatan. Selain itu, tingkat kematian yang rendah akan berdampak langsung pada stabilitas produksi dan keuntungan usaha. Dalam situasi wabah sekalipun, kandang closed house memberikan perlindungan yang jauh lebih baik dibandingkan kandang terbuka.

Kontribusi terhadap Keberlanjutan

Selain aspek teknis dan ekonomis, kandang closed house juga berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. Jejak karbon yang dihasilkan dapat diminimalkan melalui penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan terkontrol. Praktek ini sejalan dengan tren global menuju sistem peternakan yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, sistem closed house memudahkan peternak dalam mengelola limbah, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan sekitar dapat ditekan seminimal mungkin. Hal ini penting, tidak hanya untuk kelangsungan usaha peternakan, tetapi juga untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat di sekitar lokasi.

Baca Juga: FLAWS: 5 Aspek Penting dalam Peternakan Ayam

Investasi Awal yang Lebih Besar

Tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan sistem kandang closed house memerlukan investasi awal yang jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan kandang tradisional. Mulai dari biaya konstruksi bangunan hingga instalasi berbagai peralatan berteknologi modern, seperti sistem ventilasi otomatis, kontrol suhu, pencahayaan, hingga sistem pakan dan minum otomatis.

Bagi peternak skala kecil hingga menengah, biaya ini seringkali menjadi pertimbangan utama. Namun, penting untuk diingat bahwa investasi ini bukan sekedar pengeluaran, melainkan langkah strategis jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha.

Efisiensi Operasional dalam Jangka Panjang

Walaupun membutuhkan biaya awal yang tinggi, sistem kandang closed house terbukti memberikan efisiensi operasional yang signifikan dalam jangka panjang. Dengan pengaturan suhu dan kondisi kandang yang terkontrol, ayam menjadi lebih nyaman dan tingkat stresnya berkurang. Hal ini membuat proses perubahan pakan menjadi daging atau telur berjalan lebih optimal.

Selain itu, tingkat kematian ayam dapat diminimalisir, dan produktivitas harian dapat dipertahankan secara konsisten tanpa terlalu bergantung pada kondisi cuaca. Dalam hitungan tahun, keuntungan yang dihasilkan dari efisiensi ini mampu menutupi biaya investasi awal sekaligus meningkatkan margin keuntungan peternak.

Kesimpulan

Pada akhirnya, keputusan untuk beralih ke kandang closed house memang harus disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing peternak, kapasitas modal, serta target jangka panjang usaha. Meskipun di awal terlihat sebagai investasi besar yang cukup berisiko, banyak peternak yang telah membuktikan bahwa sistem ini mampu memberikan keuntungan signifikan dalam jangka panjang.

Dengan kontrol lingkungan yang optimal, efisiensi operasional, pengendalian penyakit yang lebih baik, serta adaptasi terhadap perubahan iklim, kandang closed house menjadi pilihan cerdas bagi peternak yang ingin mengembangkan usahanya secara profesional dan berkelanjutan.

Tertarik membangun kandang ayam closed house? PT Ansell Jaya Indonesia siap membantumu untuk mewujudkannya. Segera hubungi kami melalui nomor WhatsApp dibawah ini ya!

WhatsApp kami yuk