Dalam dunia peternakan ayam, sekam merupakan salah satu alas kandang yang sangat umum digunakan. Banyak peternak memilih alas kandang ini karena harganya yang relatif murah. Selain itu, alas kandang ini juga dinilai cukup efektif dalam menyerap kelembapan di dalam kandang. Namun di balik kepraktisannya, terdapat resiko tersembunyi dari penggunaan sekam yang perlu diwaspadai para peternak.

Bahaya Sekam Menggumpal

Seiring waktu, sekam yang digunakan di kandang ayam akan bercampur dengan berbagai kotoran. Mulai dari kotoran ayam, tumpahan air minum, sisa pakan, hingga percikan air hujan jika kandang semi terbuka. Kondisi ini membuat kelembapan dalam kandang meningkat, sehingga lama-kelamaan sekam bisa menggumpal.

Sekilas, sekam yang menggumpal mungkin terlihat sepele. Namun, dampaknya cukup berbahaya bagi kesehatan ayam. Gumpalan sekam yang basah bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan menghasilkan gas amonia dalam kadar tinggi. Bila dibiarkan, ayam akan mengalami gangguan pernapasan seperti Chronic Respiratory Disease  (CRD). Umumnya, penyakit ini ditandai dengan gejala ngorok. Jika tidak segera ditangani, bisa menurunkan produktivitas hingga menyebabkan kematian.

CRD ayam, yuk beralih ke plastik slat
Ayam yang terinfeksi Chronic Respiratory Disease (CRD)

Baca Juga: Kenali Bahaya Amonia Berlebihan dalam Kandang

Tantangan Pemakaian Sekam

Masalah lain dari penggunaan sekam adalah ketersediaannya yang terbatas saat musim hujan. Petani biasanya menghasilkan lebih sedikit sekam karena proses penggilingan padi berkurang. Di sisi lain, kondisi kandang justru lebih lembap saat musim hujan, sehingga kebutuhan alas kandang untuk ayam semakin meningkat.

Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi peternak. Selain harganya yang dapat meningkat saat stok langka, proses penggantian sekam juga cukup merepotkan. Peternak perlu rutin membalik dan menjemur sekam, lalu menggunakannya kembali atau mengganti alas kandang sekam untuk menjaga kualitas udara dan kesehatan ayam. Jika tidak, resiko penyakit akan semakin tinggi, yang tentunya bisa berdampak buruk pada hasil panen.

Alternatif Pengganti Sekam

Dengan berbagai resiko penggunaannya, kini saatnya peternak ayam beralih ke alas kandang yang lebih praktis, higienis, dan tahan lama, yaitu plastik slat. Produk ini didesain dengan lubang-lubang khusus yang memungkinkan kotoran, air minum, dan sisa pakan langsung jatuh ke bawah, sehingga area pijakan ayam tetap kering dan bersih. Selain menjaga kebersihan kandang, plastik slat juga membantu mengurangi risiko amonia berlebih yang dapat memicu gangguan pernapasan pada ayam.

Selain itu, plastik slat jauh lebih mudah dibersihkan. Peternak cukup menyemprot permukaannya dengan air bersih atau disikat ringan. Bahkan, plastik slat memiliki daya tahan yang luar biasa. Dengan perawatan yang baik, alas kandang ini bisa digunakan hingga 5 tahun, tentu jauh lebih hemat dibandingkan harus membeli alas kandang secara rutin.

bahaya sekam menggumpal, plastik slat solusinya
Plastik Slat sebagai Alas Kandang

Yuk Beralih ke Plastik Slat!

Penggunaan sekam memang masih menjadi pilihan sebagian peternak karena murah dan mudah didapat. Namun, resiko yang ditimbulkan akibat sekam menggumpal tidak bisa dianggap remeh, seperti meningkatnya amonia dan gangguan kesehatan ayam. Ditambah lagi, ketersediaan padi yang tidak menentu saat musim hujan membuat peternak perlu mencari alternatif lain.

Plastik slat hadir sebagai solusi cerdas untuk mengatasi masalah tersebut. Berbagai keunggulannya seperti menjaga kebersihan kandang, mengurangi risiko penyakit, mudah dibersihkan, dan lebih awet menjadikan plastik slat sebagai pilihan tepat bagi peternak modern.

Tertarik untuk beralih ke alas kandang plastik slat? Ansell siap membantumu! Untuk informasi lebih lanjut, segera hubungi kami melalui WhatsApp dibawah ini ya. Jangan sampai kesehatan ayam kamu terganggu hanya karena sekam menggumpal!

WhatsApp kami yuk