Pengelolaan sampah di daerah perkotaan merupakan salah satu hal yang paling mendesak dan merupakan permasalahan lingkungan yang serius. Tantangan yang semakin berat ini akan terus meningkat karena adanya trend urbanisasi yang terjadi dan tumbuh dengan cepat di populasi masyarakat perkotaan. Daur ulang sampah organik ( biowaste ) masih terbatas, khususnya di daerah berpendapatan rendah dan menengah, padahal jenis sampa tersebut mejadi contributor terbesar dari sampah perkotaan yang dihasilkan. BSF atau kepanjangan dari Black soldier fly dengan nama ilmiahnya Hermetia illucens termasuk ordo diptera , family stratiomydae, jenis serangga ini dapat ditemukan diseluruh dunia yang wilayahnnya beriklim tropis dan subtropis yang tentunya banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik.Ā  Serangga ini memanfaatkan limbah tersebut sebagai sumber makanannya. Kemampuan serangga ini dalam memakan sampah organik karena dalam ususnya terdapat bakteri selulolitik yang menghasilkan enzim selulase yang berperan dalam hidrolisis selulosa pemanfaatan sampah organik ini secara tidak langsung membantu mengurangi sampah tersebut sehingga berperan dalam penanganan limbah organik

Pemeberian makan berupa sampah pada ke larva bertujuan untuk menghentikan penyebaran bakteri yang menyebabkan penyakit, seperti salmonella spp, hal ini berarti bahwa resiko penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dengan hewan, dan antara hewan dengan manusia dapat berkurang katika menggunakan teknologi ini di peternakan atau ketika mnegolah sampah yang berasal dari hewan pada umum nya.

BSF telah menjadi perhatian pada decade terakhir ini,penggunaan larva dari serangga ini sebagai pengolah sampah ini merupakan suatu kesempatan yang sangat menjajikan ,karena larfa BSF yang dipanen tersebut dapat berguna sebagai sumber protein untuk pakan hewan sehingga dapat menjadi pakan alternativ pengganti pakan konvensional. Perusahaan perusahaan besar dan beberapa pengusaha kecil telah menginvestasikan dana untuk mengembangkan teknologi ini. Mereka juga tertarik dengan keuntungan yang didapatkan mengingat bahwa teknologi ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan fasilitas terjangkau dengan biaya rendah

siklus hidup BSF secara total hanya sekitar 45 hari, mulai dari telur sampai ke lalat dewasa. Seekor lalat betina biasanya menghasilkan 400-800 butir telur. Sedangkan untuk mendapatkan 1 gram telur, membutuhkan setidaknya 14-30 BSF. Untuk 1 gram telur, akan mampu menghasilkan 3-4 kg maggot atau larva. Fase paling lama adalah larva, sekitar 18 hari. ā€œPada fase inilah, larva mengurai bahan-bahan organik,ā€ BSF dalam sistem kompos biasanya mengurangi volume kompos sekitar 50%. Diperlukan sebanyak 10.000 larva (sekitar 1 kg) larvaĀ BSFĀ dalam waktu 24 jam mampu mengurai sampah organik sebanyak 1 Kg.

Beberapa manfaat dari BSF/Lalat Tentara Hitam antara lain sebagai berikut :

  • Sebagai pengurai sampah dari bahan organik (pengomposan)
  • Sebagai pakan hewan/ternak
  • Sumber kitin
  • Sumber penghasilan tambahan

serangga dewasa BSF dapat hidup mandiri dan tidak membutuhkan makanan ataupun perlakuan pemeliharaan khusus. Lalat dewasa ataupun larva tidak menggigit, tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia, dan bukan merupakan faktor patogen.

Kelebihan lain dari pengomposan menggunakan lalat BSF adalah kemampuan larva dalam mengurangi kadar air bahan, permasalahan aerasi dan drainase, tingginya kandungan nitrogen bahan yang biasa dijumpai dalam pengomposan limbah organik segar kaya air dan nitrogen. Hadirnya larva BSF akan menyebabkan kondisi ideal pengomposan berjalan dengan baik, minim bau, dan Teknologi Pengomposan Limbah OrganikĀ  Menggunakan Black Soldier Fly kompos yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.