Sebagai peternak ayam petelur, pernahkah kamu merasa bingung mengapa produksi telur menurun, padahal pakan dan perawatannya sudah sesuai standar? Bisa jadi, salah satu penyebabnya adalah karena pencahayaan yang tidak optimal.
Pencahayaan memegang peran penting dalam budi daya ayam petelur, terutama dalam sistem kandang cages. Kesalahan dalam manajemen pencahayaan dapat berdampak buruk pada produktivitas ayam, yang akhirnya berpengaruh terhadap hasil panen telur. Oleh karena itu, peternak perlu memahami betapa pentingnya pencahayaan dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitas ayam petelur.
Peran Cahaya dalam Setiap Fase Pertumbuhan Ayam
Fase DOC
Fase DOC berlangsung saat ayam berusia 0 hingga 6 minggu. Sejak fase awal atau DOC, pencahayaan sangat diperlukan untuk merangsang aktivitas makan dan minum anak ayam. Dengan pencahayaan yang optimal, ayam akan lebih aktif mencari makan dan minum, sehingga pertumbuhannya dapat berlangsung dengan baik.
Fase Grower
Fase grower berlangsung saat ayam berusia 7 hingga 18 minggu. Saat memasuki fase grower dari pullet hingga ayam mulai bertelur, pencahayaan berperan dalam menyeimbangkan kematangan tubuh dan kematangan kelamin ayam. Pemberian cahaya yang teratur akan membantu ayam mengalami perkembangan organ reproduksi secara optimal untuk menciptakan kemampuan bertelur yang lebih baik.
Fase Produksi
Fase produksi berlangsung saat ayam berusia 19 hingga 96 minggu. Saat ayam memasuki fase produksi, pencahayaan menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Cahaya merangsang kerja hipotalamus di otak, yang kemudian memicu kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). FSH berfungsi merangsang pembentukan telur, sedangkan LH mendorong pelepasan sel telur dari ovarium ke saluran telur.
Pengaruh Cahaya terhadap Metabolisme Ayam
Selain berpengaruh pada sistem reproduksi, pencahayaan juga berperan dalam mengatur metabolisme ayam melalui stimulasi kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi dalam mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroksin berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, serta produksi telur ayam. Dengan pencahayaan yang cukup, produksi hormon ini dapat berjalan dengan baik, sehingga ayam lebih sehat dan produktif.
Sebaliknya, pencahayaan yang kurang atau tidak sesuai dapat berdampak negatif pada ayam. Kurangnya cahaya dapat menyebabkan ayam menjadi kurang aktif, nafsu makan menurun, dan mengalami gangguan metabolisme. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, hal ini bisa berdampak pada kesehatan ayam, menghambat pertumbuhan, dan menurunkan produksi telur secara signifikan.
Manajemen Pencahayaan yang Baik
Peternak ayam petelur harus memastikan bahwa sistem pencahayaan di kandang telah diatur dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pencahayaan antara lain:
Durasi Pencahayaan
Pada fase awal, DOC (Day Old Chick) membutuhkan pencahayaan yang panjang, yaitu sekitar 23–24 jam per hari selama 1 minggu pertama. Tujuannya agar anak ayam dapat mengenali lokasi pakan dan minum, sehingga dapat merangsang aktivitas makan dan minum secara cukup untuk memacu pertumbuhan.
Setelah minggu pertama, durasi pemberian cahaya dikurangi secara bertahap hingga menjadi 12 jam per hari saat ayam berusia 17–18 minggu (sekitar saat produksi mencapai 5%). Memasuki masa produksi, pencahayaan kembali ditambah secara bertahap hingga mencapai 16 jam per hari saat ayam berusia 30 minggu.
Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya diukur dalam lux. Pada fase DOC, cahaya yang dibutuhkan cukup terang, yaitu 20 hingga 40 lux, dengan tujuan untuk membantu anak ayam aktif makan dan minum. Lalu, intensitas cahaya mulai dikurangi secara bertahap hingga menjadi 5 sampai 10 lux saat ayam berusia 17 minggu.
Setelahnya, aktivitas ayam mulai dikurangi dengan menurunkan intensitas cahaya menjadi 5 hingga 10 lux. Jika saat ayam berumur 16 minggu sudah mencapai uniformity 85% dan bobotnya sesuai target, maka intensitas cahaya ditingkatkan sebesar 15 hingga 30%. Peningkatan ini bertujuan untuk merangsang pembentukan hormon FSH dan LH sebagai persiapan menuju fase produksi.
Panjang Gelombang
Cahaya terdiri dari berbagai panjang gelombang, namun ayam hanya bisa menerima panjang gelombang dengan kisaran 400 hingga 700 nanometer. Panjang gelombang ini menentukan warna cahaya yang digunakan di kandang, yaitu melalui lampu putih atau lampu kuning.
Lampu putih digunakan saat masa pertumbuhan, karena membantu meningkatkan bobot badan dan keseragaman ayam. Sedangkan Lampu kuning digunakan saat fase produksi, karena panjang gelombangnya lebih tinggi. Ini membuat cahaya bisa menembus ke hipotalamus di otak ayam dan membantu merangsang hormon reproduksi yang berperan dalam produksi telur.
Sumber: Poultry Indonesia, Edisi April 2024
Baca Juga: Jangan Asal Pilih Jenis Lampu untuk Ayam!