Pertumbuhan dan perkembangan day old chick (DOC) merupakan titik vital dalam memaksimalkan potensi genetik setiap ayam. Penanganan yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil akhir produksi yang menguntungkan bagi para peternak.

Demi memaksimalkan potensi produksi dari genetik ayam, maka perhatian para peternak harus difokuskan pada bagaimana cara mereka memperlakukan DOC. Dalam produksi budi daya perunggasan saat ini, sangat dibutuhkan program yang meningkatkan performa ayam. Namun sebaik apapun program yang dilakukan oleh peternak jika luput dalam pemeliharaan tujuh hari pertama, maka produksi yang dihasilkan tetap tidak maksimal.

Program manajemen pemberian pakan ayam misalnya. Sebaik apapun pakan yang diberikan pada fase grower , baik pada layer maupun finisher, akan sangat ditentukan oleh saluran pencernaan ayam itu sendiri. Saluran pencernaan ayam merupakan salah satu kunci untuk mengoptimalkan produksi ayam.

Baik layer maupun broiler, semua nutrisi yang tersedia di dalam ransum pakan akan diserap oleh fili-fili usus. Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan fili usus paling kritis terjadi pada waktu tujuh hari pertama pertumbuhan ayam. Ketika pertumbuhan saluran pencernaan tidak optimal, maka sebaik apapun nutrisi yang dibutuhkan, akan terbuang percuma karena fili-fili usus tidak mampu bekerja secara optimal.

Minggu pertama vital bagi organ pencernaan

Secara anatomi, organ pencernaan unggas memang sangat sederhana. Tetapi jika ditelisik lebih dalam, usus hewan memiliki luas permukaan yang sangat besar. Sedangkan, pertumbuhan dan perkembangan organ pencernaan tersebut pada masa satu minggu pertama akan sangat pesat sekali. Saluran pencernaan sendiri memiliki fungsi mengubah pakan yang dikonsumsi menjadi nutrient yang dapat diserap oleh usus. Dari sekitar 50-60 persen biaya produksi yang berupa pakan, akan dikelola oleh sebuah ‘mesin’ biologis yaitu usus.

Organ dalam usus dapat menjadi tempat pertumbuhan dari berbagai mikroorganisme pathogen maupun nonpatogen.  Sehingga keseimbangannya menjadi titik vital untuk mencegah munculnya penyakit bacterial pada saluran pencernaan. Keseimbangan dalam usus juga perlu dipertahankan agar penyakit bacterial dalam tidak mampu merusak nutrisi maupun organ pencernaan unggas.

Sel – sel dalam tubuh ayam akan terus tumbuh dan berkembang melalui proses pembelahan sel secara hiperplasia. Proses pembelahan sel tersebut akan berlangsung secara terus menerus, lalu jika proses tersebut terganggu, maka sel – sel yang dihasilkan pun akan berkurang. Hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan selanjutnya, yang berupa pertumbuhan hypertropia, dimana sel akanmemperbesar ukurannya atau pendewasaan sel. Misalkan, jika pada tahap awal pertumbuhan sel seharusnya 1 sel bisa menjadi 5 – 8 sel, karena ada gangguan maka 1 sel hanya bias membelah diri menjadi 4 sel saja. Perbedaan ini akan mengakibatkan pada fase pertumbuhan hypertropia, jumlah sel yang lebih sedikit akan menghasilkan organ yang lebih kecil dengan fungsi yang kurang optimal.

Hampir semua organ vital dalam tubuh ayam mengalami perkembangan pada fase ini. Mulai dari organ pencernaan, pernapasan, system imunitas, kerangka tubuh, serta organ reproduksi. Pada broiler, organ pencernaan akan berkembang pesat pada umur  2 – 14hari dan enzim – enzim pencernaan mulai disekresikan dan berfungsi secara optimal pada umur 4 – 21hari. Organ pernafasan berkembang pesat pada umur 4-14hari, sedangkan system kekebalan tubuh berfungsi optimal pada umur 7 hari.

Memahami keinginan DOC

Pemilihan DOC yang baik seharusnya didatangkan dari pembibit yang sudah teruji kualitasnya. Produksi yang maksimum tentunya akan berawal dari performa DOC itu sendiri. DOC yang baik memiliki berat berkisar 35 – 45 gram, berbulu kering cerah, tanpa terlihat sisa – sisa telur dan bergerak lincah agresif. Jika sudah memutuskan menggunakan DOC dari pembibit tertentu, sesampainya di kandang harus dilihat dan diamati secara cermat.

Perhatikan jarak tempuh dan waktu perjalanan DOC. Perjalanan dari hatchery ke kandang yang terlalu lama akan membuat DOC mengalami stress. Ayam yang sehat biasanya akan bergerak lincah, gerakannya tenang, tidak ada cacat jika dilihat secara fisik, serta memiliki nafsu makan dam minum yang normal. Ayam yang tidak sehat dapat dilihat pertamakali dari ciri fisiknya.

Jika terlihat cacat fisik saat DOC datang ke kandang, seperti anus basah, becek, dan berdarah, lunglai, bergerak tidak lincah, paruh bengkok atau terkoyak, maka harus segera dipisahkan dari populasi ayam yang sehat.

Pemisahan dilakukan untuk menghemat pakan yang poin intinya untuk menekan biaya produksi . Ketika ayam masih dalam masa DOC, maka konsumsi pakan tidak akan terlalu banyak sehingga  potensi pakan dikonsumsi oleh ayam yang nonproduktif bisa ditekan seminimal mungkin.

Sebelum DOC datang ke kandang, perlu disiapkan air, bisa berupa air putih biasa atau pun air yang sudah diberi suplemen. Perhatikan juga suhu didalam kandang, suhu yang paling baik ketika DOC datang adalah 35Ëšcelsius. Maka jika suhu lingkungan lebih rendah 35Ëšcelsius, harus dipersiapkan dulu pemanas atau brooding beberapa waktu sebelum DOC datang.

Pastikan juga pemanas tersebut dapat berfungsi dengan baik dan benar. Ciri – ciri ayam nyaman dengan suhu ruangan tersebut adalah ketika ayam tersebut rata tersebar ke seluruh penjuru kandang. Jika ayam masih terlihat berkerumun di sekitar pemanas, maka suhu ruangan kandang masih belum panas. Sedangkan jika ayam terlihat menjauhi pemanas, maka suhu ruangan tersebut bias dipastikan terlalu panas bagi tubuh ayam.

Kelembapan dalam kandang juga perlu diperhatikan karena kelembapan akan mempengaruhi suhu yang dirasakan ayam. Jika kelembapan semakin tinggi, maka suhu efektif yang dirasakan ayam akan semakin tinggi. Hal tersebut juga berlaku kebalikannya, ketika kelembapan rendah, maka suhu yang dirasakan ayam juga akan terasa lebih dingin.

Dalam menjaga kelembapan kandang agar tidak terlalu tinggi , litter kandang juga perlu diperhatikan. Bahan – bahan yang digunakan sebagai litter sebaiknya mempunyai  sifat daya serap air yang baik, tidka berdebu, tidak berjemur, mudah diperoleh dan murah. Beberapa contoh bahan dari limbah pertanian yang bisa digunakan sebagai litter antara lain sekam padi dan serbuk gergaji.

Penyebaran pakan yang tidak merata juga akan mengakibatkan keseragaman ayam berkurang. Dampaknya, jika dibiarkan terlalu lama, akan menyebabkan inefisiensi pada feed conversion ratio(FCR). Distribusi tempat pakan sebaiknya ditempatkan secara merata agar ayam mendapatkan pakan yang merata setiap ekornya. Hal ini baik untuk menjaga kualitas ayam secara keseluruhan.

Tabel 1: Suhu dan Kelembapan Udara yang Nyaman bagi Ayam.
Sumber: Infomedion, dikutip dari Ross Manual Management, 2009 dan ISA Brown Manual Management (2007)

Tabel 2: Pengaruh Kelembapan Terhadap Suhu yang Dirasakan Ayam.
Sumber: Infomedion, dikutip dari Ross Manual Management(2009)

Dikutip dari Majalah Poultry Indonesia, Januari 2018 oleh M. Domi Sattyananda S.Pt.