Ada tiga kunci utama dalam manajemen pemeliharaan agar peternakan broiler dapat berjalan dengan baik. Manajemen tersebut adalah pertama, sumber daya manusia (SDM) yang terampil, cakap dan terlatih. Kedua, Infrastruktur perkandangan yang mampu mendukung budi daya dan adaptif terhadap lingkungan. Ketiga, manajemen pengelolaan lingkungan seperti cuaca, suhu, dan kelembaban
āPeningkatan sumber daya manusia bisa dilakukan dengan berbagaiĀ macam seperti technical training, kunjungan ke farm atau bisa juga dengan observasi,ā tegasnya ketika mengisi webinar secara virtual via Zoom Meeting dengan tema āDigital Tool for Smart Farming, yang diadakan oleh Trouw Nutrition.
Untuk infrastruktur kandang menurut Eko, ada peluang mini integrated, dimana ada integrasi dalam skala yang lebih kecil mulai dariĀ breeding farm, pabrik pakan,Ā mini closed house, penyembelihan ayam hingga pada pengolahan daging ayam menjadi berbagai macam produk yang siap di konsumsi.
āSalah satu yang kita kembangkan adalahĀ mini closed house, dimana denganĀ mini closed houseĀ ini mempunyai sejumlah keunggulan seperti dapat memanfaatkan lahan yang semakin terbatas, dapat disesuaikan dengan lingkungan di Indonesia seperti suhu dan kelembabannya, biaya pembangunan terjangkau, serta dapat diakses dengan kredit usaha rakyat (KUR),ā terangnya.
Mesih menurut Eko,Ā mini closed houseĀ ini langsung tersambung dengan teknologi digital sehingga bisa meminimalisirĀ errorĀ dalam pencatatan parameter pemeliharaan.
āOleh karena itu, kebutuhan akan update teknologi menjadi upaya yang secara konsisten harus dilakukan, agar peternak tidak sekedar bisa bertahan. Namun, terus bisa tumbuh dan berkembang, pembaharuan sistem atau teknologi yang dilakukan sebaiknya sejalan dengan pembaharuan pola pikir dari sumber daya manusia yang ada, serta diperlukan komitmen yang tinggi, kedisiplinan, dan kejujuran dalam menjalankan setiap inovasi yang ada,ā pungkasnya