Air merupakan komponen penting dalam proses peternakan ayam dan tidak bisa digantikan apa pun. Oleh karena itu, kandang ayam sebaiknya dibangun di sekitar sumber air agar memudahkan proses peternakan. Sumber air pada peternakanĀ bisa berasal dari air permukaan, air dalam, dan air perpipaan.
Faktanya, air merupakan komponen terbesar yang terkandung di dalam tubuh ayam sehingga air menjadi nutrien yang harus selalu ada. Air juga digunakan untuk bahan pelarut yang paling universal dan menunjang seluruh kegiatan peternakan, seperti untuk melarutkan obat, vaksin, vitamin, hingga proses pembersihan kandang beserta berbagai macam peralatan kandang.
Secara alami, air tanah sudah mengandung mineral dan ion terlarut dengan kadar tertentu yang sangat dibutuhkan oleh ayam. Menurut studi literatur, 70 persen komponen telur ayam terdiri atas air. Hal itu pun membuat tubuh anak yang baru lahir mengandung air hingga 85 persen dan akan menurun menjadi 60 persen setelah dewasa.
Kandungan air dalam organ ayam pun sangat tinggi. Air dalam darah ayam sebesar 83 persen, otot 75 persen, dan otak 75 persen. Bahkan, tulang yang terlihat padat pun mengandung air sebesar 20 persen. Berdasarkan hal tersebut, air pada tubuh ayam dewasa bisa mencapai 1,8 kg. Jika seluruh kandungan air tersebut dibuang, berat ayam dewasa hanya sebesar 0,72 kg. Bahkan, berat DOC tanpa air hanya 6 gram jika bobot DOC sebesar 40 gram.
Dari fakta tersebut dapat disimpulkan jika air merupakan komponen penting yang harus selalu ada dalam proses peternakan ayam. Anda harus memastikan jika sumber air peternakan tidak mengalami hambatan. Ayam yang mengalami pengurangan kadar air sebanyak 10 persen dari tubuhnya akan timbul gejala dehidrasi yang menyebabkan penurunan performa organ.
Jika kekurangan air terus berlanjut hingga 20 persen, akan terjadi potensi kematian secara signifikan. Namun anehnya, ayam masih bisa bertahan hidup jika kekurangan lemak sebanyak 98 persen atau kekurangan protein 58 persen. Oleh karena itu, Anda harus memerhatikan ketersediaan air dengan baik beserta kualitasnya.
Sumber air peternakan ayam ada tiga, yakni air permukaan, air dalam, dan air perpipaan. Saat ini, sudah tidak dianjurkan menggunakan air pemukaan kecuali yang berasal dari mata air karena air tersebut berpotensi tercemar bahan organik ataupun kimia. Hal ini akan menimbulkan permasalahan di peternakan pada waktu yang akan datang.
Jika memakai sumur, gunakan sumur sedalam 60 meter. Saat ingin diberikan ke ayam, air diendapkan selama 24 jam. Air pipaan lebih baik digunakan karena lebih terjamin dan higienis