Pernahkah kamu melihat ayam yang mengeluarkan kotoran berwarna putih dengan tekstur seperti kapur? Hati-hati! Bisa jadi ayam tersebut telah terinfeksi penyakit Pullorum. Penyakit ini sangat menular. Jika peternak tidak segera menanganinya, penyakit ini dapat membunuh hingga 40% atau lebih dari populasi ayam. Agar dapat mencegahnya lebih awal, berikut ulasan mengenai penyakit Pullorum yang wajib kamu ketahui.

Apa itu Pullorum?

Pullorum atau yang lebih dikenal dengan berak kapur, memiliki istilah ilmiah yaitu Bacillary White Diarrhea, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini sangat berbahaya bagi ayam karena penyebarannya yang sangat cepat. Infeksi dapat terjadi melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi, media yang terkontaminasi seperti peralatan kandang dan pakan, serta melalui faktor keturunan dari induk yang membawa bakteri Salmonella pullorum.

Gejala Penyakit Pullorum

Ayam yang terinfeksi penyakit Pullorum biasanya menunjukkan beberapa gejala. Penyakit ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat setelah gejala muncul. Penularannya bisa terjadi melalui telur yang terkontaminasi, yang biasanya memiliki cangkang berlendir sebagai tanda infeksi. Ayam yang terinfeksi Pullorum akan mengalami gejala berikut:

  1. Diare berwarna putih
    Kotoran ayam akan berwujud lebih cair dengan warna putih dan bertekstur seperti kapur.
  2. Kehilangan nafsu makan
    Ayam yang terinfeksi penyakit ini cenderung malas makan, sehingga mengalami penurunan berat badan.
  3. Lesu dan lemah
    Ayam terlihat kurang aktif, sering diam di sudut kandang, dan terlihat tidak bertenaga.
  4. Penurunan produktivitas
    Ayam petelur yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami penurunan produksi telur secara drastis.
Ayam yang Terkena Pullorum (kiri) dan Gambar Berak Kapur (kanan) (Sumber: ilmuveteriner.com)
Ayam yang Terkena Pullorum (kiri) dan Berak Kapur pada Ayam (kanan) – Sumber: ilmuveteriner.com

Cara Mencegah Penyakit Pullorum

Mencegah lebih baik daripada mengobati, terutama dalam mengendalikan penyakit Pullorum yang dapat menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, peternak harus menerapkan langkah pencegahan secara disiplin untuk menjaga kesehatan ayam. Berikut beberapa cara untuk mencegah penyebaran penyakit Pullorum:

  1. Rutin Membersihkan Kandang
    Kebersihan kandang merupakan faktor utama dalam mencegah penyakit. Pastikan kandang dibersihkan secara berkala untuk membasmi bakteri dan patogen lainnya. Gunakan desinfektan yang efektif untuk memastikan lingkungan tetap steril.
  2. Menerapkan Biosekuriti yang Ketat
    Biosekuriti adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan ayam. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan antara lain:

    • Membatasi keluar masuk orang ke dalam kandang.
    • Menggunakan pakaian khusus saat masuk ke area peternakan.
    • Melakukan karantina terhadap ayam baru sebelum dicampurkan dengan populasi ayam yang sudah ada.
  3. Memberikan Pakan Bernutrisi
    Pakan yang sehat dan bergizi membantu meningkatkan daya tahan tubuh ayam. Pastikan ayam mendapatkan pakan berkualitas yang mengandung protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk menjaga kesehatannya.

Baca Juga: Fowl Cholera: Malapetaka Ternak, Cegah Sebelum Merusak

Pengobatan untuk Ayam yang Terinfeksi

Jika ayam sudah terlanjur terinfeksi penyakit Pullorum, peternak harus mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran lebih luas. Peternak dapat menggunakan beberapa jenis antibiotik untuk mengobati penyakit ini, antara lain Amoksisilin, Enrofloxacin, dan Tylosin. Peternak harus memberikan antibiotik sesuai dengan dosis dari dokter hewan untuk memastikan efektivitasnya, mencegah resistensi bakteri, dan menghindari pencemaran lingkungan kandang.

Kesimpulan

Penyakit pullorum merupakan ancaman serius bagi peternakan ayam karena tingkat penyebarannya yang tinggi dan dampak negatifnya yang dapat menyebabkan kerugian. Oleh karena itu, peternak harus selalu waspada dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan kandang, memperketat biosekuriti, dan memberikan pakan bernutrisi. Jika ayam sudah terinfeksi, segera berikan pengobatan yang tepat agar tidak terjadi penyebaran lebih luas. Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan ayam, peternakan dapat tetap produktif dan terhindar dari ancaman penyakit berbahaya lainnya.