ARTIKEL TERBARU
Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!
18Sep
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya tinggal di rumah yang dirancang khusus untuk kebutuhan Anda? Nah, begitu pula dengan ayam! Di era modern ini, perkandangan ayam telah mengalami revolusi dengan hadirnya sistem closed house. Tapi tunggu dulu, apakah kamu tahu bahwa closed house untuk ayam petelur (layer), ayam pedaging (broiler), dan ayam pembibitan (breeding) memiliki perbedaan yang signifikan? Kali ini kita akan coba kupas tuntas perbedaan kandang closed house ayam broiler, layer, dan breeder. Trend penggunaan kandang closed house di Indonesia semakin meningkat seiring dengan tuntutan efisiensi dan produktivitas dalam industri peternakan ayam. Para peternak mulai menyadari bahwa investasi awal yang lebih tinggi untuk sistem ini dapat memberikan hasil yang jauh lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Namun, banyak yang masih belum memahami bahwa setiap jenis ayam memerlukan desain kandang yang berbeda untuk mengoptimalkan potensi mereka.Kandang Closed House untuk Ayam Layer/Petelur Memilih Kandang Closed House untuk Ayam LayerKandang closed house untuk layer biasanya menggunakan sistem battery cage bertingkat. Sistem ini memberikan ruang yang cukup bagi ayam untuk bertelur dengan nyaman, namun tetap dalam area yang terkontrol. Keunggulannya terletak pada efisiensi pengumpulan telur dan minimalisasi risiko telur pecah atau kotor.Dalam perkembangannya, ada dua tipe utama layer cage yang populer: tipe A dan tipe H.Tipe A, atau "A-frame", berbentuk seperti huruf A. Desain ini memungkinkan telur menggelinding ke depan untuk pengumpulan yang mudah. Tipe A cocok untuk kandang yang tidak terlalu tinggi dan memberikan visibilitas yang baik untuk pemantauan ayam.Baca juga :Ā Kandang Layer Tipe H : Solusi Modern untuk Peternakan Ayam di Indonesia Apa itu Kandang Layer Tipe A? Apa saja Kelebihannya?Tipe H, atau "H-frame", menawarkan desain yang lebih kompak dan memaksimalkan pemanfaatan ruang vertikal. Tipe ini sering dilengkapi dengan belt pengumpul telur otomatis, meningkatkan efisiensi proses pengumpulan telur.Kedua tipe ini memiliki kelebihan masing-masing, memberikan fleksibilitas bagi peternak untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peternakan mereka. Kandang Closed House untuk Ayam Broiler/Pedaging Kandang Closed House Ayam Broiler dengan Sistem LitterBerbeda dengan layer, kandang closed house untuk broiler atau ayam pedaging memiliki pendekatan yang unik. Secara tradisional, sistem litter menjadi pilihan utama para peternak broiler. Mengapa? Karena ayam pedaging membutuhkan area yang lebih luas untuk bergerak, mendukung pertumbuhan mereka yang cepat.Dalam sistem litter, lantai kandang dilapisi dengan sekam atau material serupa. Ini bukan sekadar alas tidur mewah untuk ayam lho! Material ini berperan penting dalam menyerap kotoran dan menjaga kesehatan kaki ayam. Bayangkan saja, ini seperti karpet khusus yang selalu menjaga kenyamanan dan kebersihan ayam.Sistem ventilasi pada kandang broiler juga merupakan hasil inovasi teknologi. Dirancang khusus untuk mengatasi tantangan unik ayam pedaging, sistem ini mampu mengendalikan panas ekstra yang dihasilkan dari pertumbuhan super cepat mereka. Ini seperti AC pintar yang selalu menjaga suhu ideal untuk si ayam!Namun, dunia peternakan terus berkembang. Sekarang, ada pilihan baru yang semakin populer: broiler cages serba otomatis! Sistem ini mengombinasikan efisiensi ruang dengan teknologi canggih. Bayangkan sebuah "apartemen modern" untuk ayam, lengkap dengan sistem pemberian pakan dan minum otomatis, serta pengaturan suhu yang presisi.Dengan broiler cages, peternak bisa mengoptimalkan penggunaan ruang vertikal, meningkatkan kapasitas kandang tanpa mengorbankan kenyamanan ayam. Plus, sistem otomatisasi memudahkan pemantauan dan perawatan, menghemat waktu dan tenaga peternak. Kandang Closed House untuk Ayam Breeder Kandang Closed House Ayam BreederKandang closed house untuk ayam breeding atau pembibitan memiliki desain yang unik, menggabungkan elemen dari kandang layer dan broiler. Ini karena ayam breeding memiliki kebutuhan khusus yang berbeda dari ayam petelur biasa atau ayam pedaging.Dalam kandang closed house breeder, Anda akan menemukan beberapa area khusus:Area Perkawinan: Ruang ini dirancang untuk memfasilitasi perkawinan alami antara pejantan dan betina. Biasanya lebih luas untuk memberikan ruang gerak yang cukup. Area Bertelur: Dilengkapi dengan sarang khusus yang nyaman untuk ayam betina bertelur. Desainnya memudahkan pengumpulan telur dan menjaga kebersihannya. Area Penetasan: Meskipun tidak selalu ada di dalam kandang, beberapa sistem terintegrasi memiliki area khusus untuk penetasan telur.Sistem pencahayaan dan pengaturan suhu di kandang breeder sangat presisi. Ini penting untuk merangsang produksi telur dan memastikan kualitas DOC (Day Old Chick) yang dihasilkan. Ventilasi juga dirancang khusus untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ayam breeding.Kandang breeder juga dilengkapi dengan sistem pemberian pakan yang terkontrol. Ini penting untuk menjaga berat badan ideal ayam breeding, yang berpengaruh langsung pada kualitas telur dan anak ayam yang dihasilkan. Meskipun memiliki perbedaan, ketiga jenis kandang closed house ini memiliki kesamaan dalam hal kontrol lingkungan yang ketat. Suhu, kelembaban, dan kualitas udara dijaga pada level optimal untuk masing-masing jenis ayam. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga kesejahteraan ayam itu sendiri.Sebagai peternak atau calon peternak, memahami perbedaan kandang closed house ayam broiler, layer, dan breeder sangatlah penting. Pemilihan jenis kandang yang tepat dapat menjadi kunci kesuksesan usaha peternakan sobat Ansell. Jadi, sudah siapkah kamu menentukan jenis kandang closed house yang sesuai dengan kebutuhan peternakan kamu? Tags :Perbedaan Kandang Ayam Broiler, Layer, dan BreederPerbedaan Kandang Ayam Pedaging dan Petelur
Read More13Sep
Apakah sobat Ansell pernah berpikir bagaimana memilih rumah yang pas untuk ayam petelur ? Yup, sama seperti kita, ayam layer juga butuh tempat tinggal yang nyaman dan efisien. Mari kita bahas bersama cara memilih kandang closed house yang tepat untuk ayam layer! Cara Memilih Kandang Closed House untuk Ayam Layer Pertama-tama, mari kita lihat bahan bangunannya. Closed house modern sekarang bisa dibangun dengan tembok atau terpal. Namun, yang lagi ngetren nih, konstruksi baja! Kenapa? Karena lebih cepat dibangun dan tahan lama, bisa sampai 10-20 tahun lho! Jauh lebih awet dibanding bambu atau kayu.Nah, soal ukuran, jangan asal-asalan ya! Hitung dulu berapa ekor ayam yang mau dipelihara. Misalnya, untuk fase starter dengan sistem postal, bisa dihitung 14 ekor per meter persegi. Sedangkan untuk kandang baterai, butuh area sekitar 200-361 mĀ² selama masa rearing.Closed house untuk layer biasanya dibagi jadi dua fase: 1. Fase Starter Dalam perkembangan terbaru dunia peternakan ayam, kita melihat pergeseran menarik dalam pemilihan kandang untuk ayam layer di fase starter. Meski kandang postal masih menjadi pilihan umum, ada tren baru yang semakin mendapat perhatian para peternak modern.Belakangan ini, sistem kandang koloni - yang juga dikenal dengan sebutan baby chick atau baby box - mulai mencuri perhatian. Sistem ini menawarkan pendekatan yang lebih inovatif dalam pemeliharaan anak ayam di fase awal pertumbuhan mereka. 2. Fase Grower - Layer Kandang Layer H Frame PT Ansell Jaya IndonesiaNah, untuk fase layer biasanya pakai kandang baterai dengan beberapa macam diantaranya tipe V, tipe W, dan tipe AA untuk kandang Open House. Sedangkan untuk kandang closed house biasanya menggunakan tipe A atau H.Baca juga :Ā Kandang Layer Tipe H : Solusi Modern untuk Peternakan Ayam di IndonesiaSoal tinggi bangunan, jangan lupa sesuaikan dengan kandang baterai yang dipakai ya! Kalau pakai 3-4 tingkat, bisa sampai 2-3 meter tingginya. Lebarnya juga perlu diperhatikan. Tipe H biasanya lebar di atas 1,5 meter, sedangkan tipe A bisa sampai 2 meter.Sistem Pembuangan Kotoran Otomatis Kandang Layer H Frame PT Ansell Jaya IndonesiaYang menarik nih, sistem pembuangan kotoran ayam. Tipe H biasanya pakai manure belt atau manure scraper. Keren kan? Kotorannya bisa dikumpulkan dan dibuang secara teratur, jadi kandang tetap bersih dan bebas bau. Sedangkan tipe A, kotorannya jatuh ke lubang khusus di bawah kandang.Kandang Layer A Frame - Kotoran jatuh langsung ke bawahOh iya, jangan lupa sistem pengumpulan telur! Ada yang masih manual, tapi ada juga yang sudah canggih pakai conveyor belt. Bayangkan telur-telur segar berjalan sendiri ke tempat pengumpulan, praktis banget kan?Jadi, apakah sudah tertarik untuk membangun kandang closed house untuk ayam layer kamu? Langkah yang tepat! Namun, jika sobat Ansell masih memiliki pertanyaan atau ingin mendiskusikan lebih lanjut tentang proyek kamu, jangan ragu untuk menghubungi PT Ansell Jaya Indonesia. Dengan pengalaman yang luas dalam mengerjakan berbagai proyek kandang closed house di Indonesia bahkan hingga mancanegara, PT Ansell siap membantu mewujudkan kandang impian kamu.PT Ansell tidak hanya ahli dalam kandang untuk ayam petelur, lho! kita juga menyediakan solusi kandang dan cages untuk berbagai jenis ayam, termasuk broiler, pullet, dan breeder. Dengan track record yang terpercaya dan teknologi terkini, PT Ansell bisa menjadi mitra ideal dalam mengembangkan peternakan kamu ke level yang lebih tinggi.Tunggu apa lagi? Segera hubungi tim ahli PT Ansell Jaya Indonesia untuk konsultasi gratis dan penawaran khusus. Bersama PT Ansell, wujudkan kandang closed house berkualitas tinggi yang akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ayam kamu. Hubungi kami sekarang dan mulailah perjalanan menuju kesuksesan peternakan modern kamu! WhatsApp kami yukatau mengisi form penawaran di link yang telah kami sediakan dibawah ini ya! Klik disini untuk isi form !
Read More09Sep
Apakah sobat Ansell sedang mencari cara untuk mengoptimalkan hasil ternak? Kandang ayam closed house mungkin jawabannya. Sebelumnya, kita telah membahas secara mendalam tentang sistem kandang ini, Apa itu kandang ayam closed house dan berbagai keunggulan yang ditawarkannya. Dari kontrol lingkungan yang presisi hingga peningkatan biosekuriti, kandang closed house telah terbukti menjadi pilihan yang tepat bagi para peternak yang ingin mencapai hasil ternak yang maksimal. Mari kita eksplorasi lebih jauh bagaimana sistem canggih ini dapat mendorong produktivitas ternak kamu menjadi NEXT LEVEL. Mengapa Kandang Closed House? Bayangkan kalau sobat Ansell sebagai peternak memiliki kendali penuh atas suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara terhadap kandang sendiri, tanpa terpengaruh oleh perubahan cuaca yang sering kali merugikan ternak. Tidak heran jika banyak peternak beralih ke sistem closed house. Sistem kandang ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi ayam, memastikan mereka tumbuh dalam kondisi yang ideal sepanjang waktu. Hasilnya? Hasil panen yang lebih konsisten dan kualitas yang lebih baik. Tantangan Kandang Konvensional Peternakan Tradisional Kandang Ayam KonvesionalSebelum teknologi kandang closed house diperkenalkan luas di pasaran, peternak seringkali menghadapi tantangan besar seperti suhu panas yang ekstrem, kelembapan yang tidak terkontrol, dan risiko penyakit yang tinggi. Dengan adanya kandang ini, para peternak mendapatkan solusi komprehensif yang meningkatkan kesehatan ternak dan mengurangi biaya operasional. Teknologi otomatis yang diterapkan pada kandang ini dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi pakan. Bagaimana Sistem Kandang Closed House Meningkatkan Hasil Ternak? Kendali Cuaca dan Lingkungan Sistem kandang tertutup memungkinkan pengaturan suhu, kelembapan, dan ventilasi udara dengan sangat akurat. Hal ini menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan ayam, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas telur atau daging Sistem Ventilasi yang Baik Menyediakan sirkulasi udara segar yang efektif mengelola gas berbahaya dan menjaga kualitas udara yang optimal untuk kesehatan ayam. Penggunaan Sistem Otomatis Sistem ini memastikan distribusi pakan dan air secara efisien, mengurangi tenaga kerja dan risiko kesalahan manusia, serta mengurangi stres pada ayam dengan meminimalkan interaksi langsung. Biosekuriti Lebih Aman Lingkungan tertutup memudahkan penerapan protokol biosecurity, mengurangi risiko penyakit dan menular, serta menjaga kesehatan ayam tetap terjaga. Pengelolaan Pakan Terjadwal Dengan penggunaan sistem pakan dan minum dengan sistem otomatis memungkinkan distribusi pakan dan air yang merata dan tepat waktu, memastikan ayam mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan.Semua aspek diatas saling bekerjasama untuk memastikan bahwa kandang closed house dapat secara signifikan meningkatkan hasil ternak dengan menjaga kesehatan dan efisiensi operasional. Sistem ini awalnya populer di negara-negara dengan iklim ekstrem, tetapi adaptasinya di Indonesia menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Pada akhirnya, ini bukan hanya tentang memaksimalkan hasil produksi, tetapi juga tentang menciptakan bisnis peternakan yang berkelanjutan dan lebih menguntungkan.Jika sobat Ansell baru memulai di dunia peternakan atau sedang mencari cara untuk meningkatkan produksi, sistem kandang closed house bisa menjadi jawaban yang selama ini kamu cari. Dengan investasi yang tepat dan perawatan yang efisien, sistem ini bisa menjadi kunci sukses kamu di industri peternakan. Tags :Cara meningkatkan hasil ternak dengan sistem closed houseKeuntungan kandang closed house untuk ternak
Read More05Sep
Sobat Ansell pasti sudah tidak asing dengan istilah "Kandang ayam Closed House".Ā Yap, dalam dunia peternakan, kandang closed house menjadi topik hangat yang diperbincangkan di kalangan para peternak modern. Perkembangan trend peternak yang menggunakan sistem kandang sistem closed house, baik full closed house maupun semi closed house semakin hari semakin bertambah. Terbukti bahwa dengan menggunakan sistem ini mampu meningkatkan performa ternak dan mempunyai daya saing lebih baik.Setelah sebelumnya kita sudah pernah membahas artikel tentang Perbandingan Kandang Closed House dengan Kandang Open House, sekarang mari kita bahas tuntas sistem kandang modern yang sedang populer ini. Yuk disimak ! Apa itu Kandang Closed House?Kandang closed house adalah sistem kandang yang dirancang untuk mengontrol kondisi lingkungan di dalam kandang secara otomatis. Dengan sistem ini, peternak dapat mengatur suhu, kelembapan, dan ventilasi, sehingga ayam dapat tumbuh dalam kondisi optimal sepanjang tahun. Hal ini sangat bermanfaat di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Full Closed House Kandang ini sepenuhnya tertutup dan dilengkapi dengan sistem otomatis yang mengontrol semua aspek lingkungan, termasuk suhu, kelembapan, dan ventilasi. Hal ini memungkinkan kontrol lingkungan yang maksimal dan konsisten, tanpa terpengaruh oleh kondisi cuaca eksternal. Semi Closed House Kandang ini menggabungkan elemen-elemen dari sistem tertutup dan terbuka. Meskipun ada kontrol terhadap lingkungan internal, seperti ventilasi dan suhu, kandang ini masih memungkinkan sedikit interaksi dengan lingkungan luar, biasanya melalui ventilasi pasif yang bisa dibuka atau ditutup sesuai kebutuhan. Peralatan yang Wajib ada di Kandang Ayam Sistem Closed HouseController / Climate control Ventilation System / Sistem Ventilasi Feeding System / Sistem Pakan Drinking System / Sistem Minum Brooding System / Sistem Penghangat Cooling System / Sistem Pendingin Lighting System / Sistem Penerangan Lampu Curtain System / Sistem Tirai / Sistem GordengKeunggulan Sistem Kandang Closed House Kapasitas Lebih BesarKandang closed house dapat menampung 14 hingga 18 ekor ayam per meter persegi, dua hingga tiga kali lebih banyak daripada kandang open house. Hal ini memungkinkan peternak untuk memaksimalkan penggunaan ruang secara lebih efisien, yang sangat menguntungkan untuk operasi skala besar. Kontrol Biosecurity Mudah Dengan sistem tertutup, kandang ini mempermudah penerapan protokol biosecurity. Lingkungan yang terlindungi membantu mencegah masuknya patogen dari luar, sehingga menjaga kesehatan ayam tetap optimal. Pengaturan Suhu yang Efektif Sistem kandang tertutup ini dilengkapi dengan heater dan fan yang menjaga suhu ideal, yang sangat penting untuk pertumbuhan ayam. Suhu efektif yang dirasakan ayam dipengaruhi oleh suhu ruangan, kelembapan, dan aliran udara, semuanya dikendalikan dalam sistem ini untuk memastikan kenyamanan ayam. Pembersihan Mudah Desain kandang yang modern mempermudah proses pembersihan, sehingga waktu dan tenaga yang diperlukan untuk maintenance bisa diminimalkan. Hal ini juga berkontribusi terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan ayam. Biaya Produksi Lebih Rendah Dengan keadaan ayam yang lebih baik, biaya produksi per kilogram bisa ditekan. Ayam yang sehat dan kurang stres biasanya memiliki performa produksi yang lebih baik, mengurangi kebutuhan akan perawatan kesehatan tambahan. Investasi Jangka Panjang Struktur dan material biasanya lebih tahan lama dibandingkan dengan kandang konvensional, menawarkan penghematan dalam perawatan jangka panjang. Selain itu, biaya operasional bisa lebih rendah berkat efisiensi sistem otomatis yang mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual. Sistem Ventilasi Canggih Sistem ventilasi pada sistem tertutup ini memastikan sirkulasi udara yang optimal dengan mengontrol masuk dan keluarnya udara, menjaga suhu dan kelembapan ideal, serta mengurangi gas berbahaya seperti amonia, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat untuk ayam. Stress Ayam Berkurang Penggunaan sistem otomatis mengurangi kebutuhan akan kontak langsung antara manusia dan ayam, yang dapat mengurangi stres pada ayam. Ini berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik hewan yang lebih baik.PT Ansell Jaya Indonesia menawarkan jasa pembangunan kandang ayam dengan sistem closed house ,telah berpengalaman sejak 2008, dengan lebih dari 500 proyek yang berhasil dikerjakan. Jika kamu tertarik untuk membangun kandang ayam sistem closed house dan ingin mendiskusikan kebutuhan khusus seperti perhitungan luas tanah serta populasi ayam, jangan ragu untuk menghubungi kami dengan klik tombol dibawah ini ya!WhatsApp kami yukatau mengisi form penawaran di link yang telah kami sediakan dibawah ini ya! Klik disini untuk isi form !
Read More02Sep
Panen telur ayam secara manual telah menjadi praktik yang umum di banyak peternakan kecil dan menengah. Namun, dengan kemajuan teknologi dan peralatan modern,metode ini tidak lagi menjadi pilihan yang efisien dan efektif. Terkadang dalam praktiknya, proses panen telur ayam secara manual masih menyimpan banyak kesulitan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa panen telur ayam secara manual itu rugi dan bagaimana peralatan modern dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam industri peternakan. Alasan Panen Telur Ayam Secara Manual Itu Rugi Keterbatasan KapasitasPanen telur secara manual biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Ini berarti kapasitas panen yang bisa dicapai sangat terbatas, terutama jika jumlah ayam di peternakan cukup banyak. Dengan menggunakan peralatan modern, seperti mesin panen telur, kapasitas panen dapat meningkat secara signifikan. Hal ini memungkinkan peternakan untuk memenuhi permintaan pasar dengan lebih cepat dan efisien.Baca juga :Ā Tips Sukses Pasarkan Hasil Panen Telur Ayam Waktu yang dibutuhkan Panen manual dapat memakan waktu yang cukup lama, tergantung pada ukuran kandang dan jumlah ayam yang dipelihara. Setiap pengambilan telur harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan, yang menambah durasi pekerjaan. Dengan menggunakan mesin panen, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses ini bisa berkurang drastis, memungkinkan peternak untuk memproduksi lebih banyak telur dalam waktu yang lebih singkat. Tenaga Kerja yang Boros Pengambilan telur dengan cara manualMengandalkan metode manual berarti peternak perlu mempekerjakan lebih banyak karyawan untuk melakukan panen dengan efisien. Biaya upah dan manfaat yang harus dibayarkan kepada pekerja akan menambah beban biaya operasional. Dalam jangka panjang, ini bisa mengurangi margin keuntungan dan membuat bisnis menjadi kurang berkelanjutan. Kualitas Telur Telur pecahJika masih menggunakan metode manual, risiko kerusakan pada telur menjadi lebih tinggi. Telur bisa retak atau pecah akibat tekanan saat diambil dan dipindahkan. Kualitas telur yang buruk dapat mempengaruhi reputasi peternakan dan mengurangi nilai jual. Telur yang cacat atau pecah sering kali harus dibuang, yang berarti kerugian finansial langsung bagi peternak. Biaya Operasional Panen telur secara manual biasanya membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi. Biaya ini meliputi gaji peternak, biaya perawatan peralatan manual, dan biaya lain-lain yang terkait. Dengan menggunakan peralatan modern, biaya operasional dapat dikurangi karena peralatan tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien, serta membutuhkan perawatan yang lebih rendah.
Read More29Aug
Bayangkan sobat Ansell sedang menikmati hidangan ayam goreng favorit, renyah dan lezat. Pernahkah kamu berpikir tentang perjalanan yang dilalui ayam tersebut sebelum sampai di piring kamu? Di balik setiap potongan ayam yang kita santap, ada standar dan regulasi yang menjamin kualitas dan keamanannya. Salah satu regulasi penting yang harus diketahui oleh para peternak ayam di Indonesia adalah NKV (Nomor Kontrol Veteriner). Dalam dunia peternakan, keamanan dan kualitas produk hewan sangat penting. Salah satu cara untuk memastikan keamanan produk hewan adalah dengan memiliki sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Sertifikat ini diberikan kepada unit usaha pangan asal hewan yang telah memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi. Apa Itu NKV? NKV (Nomor Kontrol Veteriner) LengkapNKV merupakan sebuah sertifikat yang diberikan kepada unit usaha produk hewan yang telah memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi sebagai syarat kelayakan dasar dalam menghasilkan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Sertifikasi ini penting untuk menjaga keamanan pangan dari produk hewan, termasuk unggas. Tanpa NKV, hasil ternak bisa saja tidak memenuhi standar keamanan yang berisiko bagi kesehatan konsumen.Pemerintah Indonesia telah mengadakan aturan tentang NKV sejak tahun 2005 melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381/Kpts/OT.140/10/2005. Aturan ini kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan.Yang dimaksud Produk Hewan disini adalah semua bahan yang berasal dari hewan yang masih segar atau telah diolah atau diproses untuk keperluan konsumsi, farmakoseutika, pertanian, dan kegunaan lain bagi pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan manusia (UU No.18 Tahun 2009, PP.No.3 Tahun 2017). Mengapa NKV Penting?Menjaga Kesehatan Masyarakat Pangan asal hewan dapat menjadi sumber penyakit jika tidak diolah dan ditangani dengan baik. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui pangan asal hewan antara lain Salmonellosis, Tifoid, Hepatitis A, Demam Berdarah, Trichinellosis, dan Brucellosis. NKV dapat membantu mencegah penyebaran penyakit-penyakit tersebut dengan memastikan bahwa produk pangan asal hewan yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi. Meningkatkan Daya Saing Produk Pangan Asal Hewan Indonesia Produk pangan asal hewan yang telah memiliki NKV lebih mudah diterima oleh pasar internasional. Hal ini karena NKV merupakan jaminan bagi konsumen internasional bahwa produk tersebut telah memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku di negara tersebut.Berapa lama Sertifikat NKV berlaku? Sertifikan NKV berlaku selama 5 tahun. Unit usaha yang sudah mempunyai NKV wajib mencantumkan nomor NKV pada kemasan produknya. Untuk kamu, para peternak, memahami dan memiliki NKV bukanlah sekadar formalitas. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa produk yang kita hasilkan tidak hanya bermutu, namun juga mendapat kepercayaan penuh dari konsumen. Jika sobat Ansell belum memiliki sertifikasi ini, mungkin inilah saatnya untuk segera mempertimbangkan langkah ke arah tersebut.
Read MoreWE EXIST IN YOUTUBE