Apakah kamu tau, mengapa memahami perbedaan antara fase starter, grower, dan finisher dalam pemeliharaan ayam broiler itu sangatlah penting? Nah, setiap fase memiliki kebutuhan nutrisi dan manajemen yang berbeda, seperti kandungan protein, vitamin, mineral, dan tekstur pakan. Memahami perbedaan antara fase starter, grower, dan finisher dalam pemeliharaan ayam broiler adalah langkah penting untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan hasil yang optimal. Berikut merupakan perbedaannya dari beberapa aspek.

Baca Juga : Daftar 65 Istilah Penting dalam Peternakan Ayam

3 Fase ayam broiler : Fase starter, fase grower dan fase finisher
3 Fase ayam broiler : Fase starter, fase grower dan fase finisher

Umur ayam

Fase starter berawal dari hari pertama ayam broiler menetas hingga mencapai usia sekitar 10-14 hari.

Fase grower terhitung setelah fase starter berakhir, yaitu sekitar usia 10-14 hari, dan berlangsung hingga mencapai usia sekitar 28-35 hari.

Fase finisher terhitung setelah fase grower berakhir, yaitu sekitar usia 28-35 hari, dan berlanjut hingga ayam siap dipanen.

Kandungan pakan yang dibutuhkan

Fase starter membutuhkan kandungan protein yang tinggi, biasanya antara 20% hingga 24%, serta membutuhkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan asam amino untuk pertumbuhan awal dan pengembangan sistem pencernaan ayam broiler yang masih muda.

Fase grower membutuhkan kandungan protein yang sedang, biasanya berkisar antara 18% hingga 20%. Kandungan nutrisi disesuaikan dengan pertumbuhan ayam broiler yang lebih lanjut dan kebutuhan gizi pada tahap pertumbuhan menengah.

Fase finisher membutuhkan kandungan protein yang lebih rendah, biasanya antara 16% hingga 18%. Kandungan nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan ayam broiler pada tahap akhir pertumbuhan sebelum dipanen.

Teksur pakan

Fase starter umumnya berbentuk pelet halus atau serbuk agar mudah dikonsumsi oleh ayam broiler yang masih kecil dan belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna.

Fase grower umumnya berbentuk pelet yang lebih besar dan lebih keras dibandingkan dengan fase starter tetapi lebih padat.

Fase finisher umumnya berbentuk pelet yang lebih besar dan lebih keras, mirip dengan fase grower tetapi lebih padat.

Tujuan

Fase starter bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan awal ayam broiler, memperkuat sistem pencernaan, dan memberikan nutrisi yang cukup untuk perkembangan tubuh yang optimal.

Fase grower bertujuan untuk melanjutkan pertumbuhan ayam broiler, memaksimalkan perkembangan otot dan tulang, serta mempersiapkan ayam untuk memasuki fase finisher.

Fase finisher bertujuan sebagai tahap pamungkas menyelesaikan pertumbuhan ayam broiler, memaksimalkan akumulasi bobot, dan mempersiapkan ayam untuk dipanen.