Tahukah kamu bahwa periode beternak ayam petelur jauh lebih panjang daripada ayam broiler? Jika ayam broiler hanya dipelihara selama kurang lebih 6 minggu sebelum dipanen, ayam petelur membutuhkan waktu hingga 96 minggu dalam satu periode pemeliharaannya. Selama waktu tersebut, ayam petelur melalui tiga fase utama, yaitu fase starter, grower, dan produksi.
1. Fase Starter (0-6 Minggu)
Fase pertama dalam pemeliharaan ayam petelur adalah fase starter, yang berlangsung sejak ayam masih berstatus DOC (Day-Old Chick) hingga usia 6 minggu. Pada fase ini, ayam memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah, sehingga sangat rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, peternak harus memastikan bahwa lingkungan kandang memiliki suhu yang sesuai agar anak ayam tidak mengalami stres akibat perubahan suhu yang drastis.
Selama fase starter, ayam membutuhkan suhu kandang yang hangat agar dapat tumbuh dengan optimal. Suhu ideal untuk ayam pada fase ini berkisar antara 30–33°C. Untuk mencapai suhu tersebut, peternak dapat menggunakan pemanas buatan, seperti LB White yang mampu menjaga kestabilan suhu kandang dan memberikan kenyamanan bagi anak ayam.
Selain pengaturan suhu, pemberian pakan berkualitas tinggi dengan kandungan protein dan energi yang cukup sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ayam, termasuk perkembangan sistem pencernaan dan kekebalan tubuh. Peternak juga harus menjaga kebersihan kandang dan air minum guna mencegah infeksi penyakit.

2. Fase Grower (7-18 Minggu)
Setelah melewati fase starter, ayam petelur memasuki fase grower yang berlangsung dari usia 7 hingga sekitar 18 minggu. Pada tahap ini, pertumbuhan ayam mulai stabil. Fokus utama peternak adalah menjaga keseragaman bobot tubuh ayam. Keseragaman ini penting untuk memastikan bahwa seluruh ayam dalam kandang memiliki ukuran yang relatif sama, sehingga saat memasuki fase produksi, mereka dapat mulai bertelur secara bersamaan.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam fase grower adalah FCR (Feed Conversion Ratio) atau rasio konversi pakan. FCR yang baik menunjukkan bahwa ayam mampu mengubah pakan menjadi bobot tubuh secara efisien. Peternak harus mengontrol jumlah dan kualitas pakan yang diberikan agar ayam tetap sehat tanpa mengalami kelebihan atau kekurangan gizi. Jika bobot ayam tidak mencapai standar, maka saat masuk ke fase produksi, ayam bisa mengalami keterlambatan dalam bertelur atau produksi telurnya tidak optimal.

3. Fase Produksi (19-96 Minggu)
Setelah melewati fase grower, ayam memasuki fase produksi, yaitu tahap di mana ayam mulai belajar bertelur. Biasanya, ayam mulai bertelur pada usia sekitar 19 minggu dan akan terus menghasilkan telur secara rutin hingga usia 96 minggu. Dalam fase ini, produktivitas ayam berada di puncaknya, dengan sebagian besar ayam bertelur hampir setiap hari.
Agar produksi telur tetap stabil, peternak harus memberikan pakan yang mengandung nutrisi tinggi, terutama protein, kalsium, dan berbagai vitamin. Kalsium sangat penting untuk membantu pembentukan cangkang telur agar tidak rapuh, sementara protein berperan dalam menjaga kesehatan dan produktivitas ayam. Selain itu, kondisi kandang yang nyaman dan bebas dari stres sangat berpengaruh terhadap produksi telur.
Seiring bertambahnya usia, produktivitas ayam petelur akan mulai menurun, terutama setelah melewati usia 96 minggu. Pada tahap ini, ayam tidak lagi menghasilkan telur dengan jumlah dan kualitas yang optimal, sehingga peternak biasanya akan mulai melakukan seleksi afkir, yaitu menjual ayam yang sudah tidak produktif.

Pahami Setiap Fase Ayam Petelur dengan Baik
Setiap fase dalam pemeliharaan ayam petelur memiliki tantangan tersendiri yang harus dikelola dengan baik agar ayam tumbuh sehat dan produktivitas telur tetap optimal. Dengan manajemen yang tepat, mulai dari pengaturan suhu, pakan, hingga kebersihan kandang, peternak dapat meningkatkan hasil ternaknya secara maksimal.
Ingin peternakan ayam petelur kamu lebih efisien dan menguntungkan? Pastikan kamu menerapkan strategi pemeliharaan yang tepat dan menggunakan peralatan berkualitas untuk hasil terbaik! PT Ansell Jaya Indonesia siap membantu untuk mewujudkan kandang ayam petelur yang berkualitas dengan peralatan terbaik. Segera hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Perbedaan Fase Starter, Grower, dan Finisher pada Ayam Broiler