ARTIKEL TERBARU
Yuk tambah wawasan kamu seputar dunia peternakan khususnya ayam dengan membaca artikel Ansell Jaya Indonesia, bersama kami jadikan peternakan Indonesia lebih baik dan lebih cerdas!
03Nov
Mungkin para peternak suka diambang kebingungan mengenai performa FCR yang mereka dapatkan. Mengapa FCR yang didapat tinggi padahal ayam makannya lahap? Sebenarnya banyak faktor yang bisa mempengaruhi nilai FCR, salahsatunya dipengaruhi oleh probiotik dalam usus ayam itu sendiri. Peran Feed Additive dalam mempertahankan nilai FCR yang rendah sangat dibutuhkan disini. Apa itu Feed Additive? Feed additive, atau aditif pakan, adalah bahan yang ditambahkan ke pakan ternak untuk meningkatkan kualitas dan kandungan nutrisinya. Aditif pakan ini bekerja dengan berbagai mekanisme untuk meningkatkan kinerja ternak, termasuk dalam hal FCR. Baca Juga :Â FCR pada Ayam : Definisi dan Cara Menghitungnya ( Broiler dan Layer ) Feed additive bisa berupa probiotik, prebiotik, enzim, asam organik, vitamin, mineral, antibiotik alami, dan berbagai komponen lain yang memberikan manfaat nutrisi dan kesehatan bagi ternak.Probiotik: Menambahkan bakteri baik ke dalam saluran pencernaan ternak untuk meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi. Prebiotik: Memberikan nutrisi bagi bakteri baik dalam saluran pencernaan ternak, yang berdampak positif pada kesehatan dan kinerja ternak. Enzim: Meningkatkan kemampuan ternak dalam mencerna nutrisi tertentu, seperti amilase untuk menguraikan karbohidrat kompleks. Asam Organik: Membantu mengendalikan pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan dan meningkatkan keseimbangan mikroflora. Antibiotik Alami: Menyediakan perlindungan terhadap infeksi dan mengurangi stres pada ternak. Bagaimana Feed Additive Membantu Menurunkan FCR? 1. Peningkatan Kecernaan Pakan Beberapa feed additive, seperti enzim, membantu memecah komponen pakan yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah dicerna oleh ternak. Ini berarti nutrisi dalam pakan dapat lebih efisien diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ternak, yang pada gilirannya akan menurunkan FCR. 2. Pengoptimalan Keseimbangan Mikroba dalam Saluran Pencernaan Probiotik dan prebiotik merupakan feed additive yang membantu menjaga keseimbangan mikroba di saluran pencernaan ternak. Mikroba yang sehat dan seimbang membantu meningkatkan pencernaan, mengurangi gangguan pencernaan, dan membantu meningkatkan penyerapan nutrisi. 3. Penekanan Pertumbuhan Mikroba Patogen Beberapa feed additive, seperti asam organik, dapat membantu mengurangi pertumbuhan mikroba patogen dalam saluran pencernaan ternak. Ini membantu mengurangi risiko infeksi dan gangguan pencernaan, yang dapat menyebabkan peningkatan FCR. 4. Stimulasi Sistem Kekebalan Ternak Beberapa feed additive, seperti vitamin dan mineral tertentu, berperan penting dalam merangsang sistem kekebalan tubuh ternak. Dengan sistem kekebalan yang lebih baik, ternak menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan stres, yang pada akhirnya akan mendukung penurunan FCR. 5. Efek Antistres Penggunaan feed additive yang tepat dapat membantu mengurangi tingkat stres pada ternak. Stres yang berlebihan dapat mengganggu pencernaan dan kesehatan ternak, sehingga penggunaan feed additive yang memiliki efek antistres akan mendukung performa ternak yang lebih baik dan FCR yang lebih rendah. 6. Meningkatkan Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Dengan dukungan feed additive yang tepat, ternak dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik dengan konsumsi pakan yang lebih sedikit. Hal ini akan membantu menurunkan FCR secara signifikan karena pakan yang lebih efisien dimanfaatkan untuk mencapai berat badan yang diinginkan.
Read More30Okt
Pengenalan Pada dunia peternakan ayam, terdapat proses penting yang disebut culling. Culling adalah suatu tindakan selektif yang dilakukan untuk menghilangkan ayam-ayam yang memiliki kelemahan genetik atau masalah kesehatan tertentu. Praktik ini penting untuk memastikan bahwa populasi ayam tetap sehat dan produktif. Proses ini juga dapat melibatkan penghilangan ayam yang sudah tua dan tidak produktif secara ekonomi. Tujuan Dilakukan Culling Culling pada ayam memiliki beberapa tujuan, yaitu:1. Meningkatkan produktivitas ayam Dilakukan untuk menyisihkan ayam yang tidak produktif, sehingga ayam yang tersisa dapat berproduksi dengan optimal. 2. Mencegah penyebaran penyakit Ayam yang sakit dapat menyebarkan penyakit ke ayam lainnya. Dengan dilakukannya praktik ini, ayam yang sakit dapat segera disingkirkan sehingga penyebaran penyakit dapat dicegah. 3. Menjaga kesehatan ayam Ayam yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Praktik ini dilakukan untuk menyisihkan ayam yang sakit atau cacat, sehingga ayam yang tersisa dapat hidup dengan sehat. Baca Juga :Â Mengenali Ciri-ciri Ayam Petelur yang Afkir Perbedaan Culling dengan Seleksi Meskipun culling dan seleksi memiliki tujuan yang sama dalam meningkatkan kualitas ternak ayam, keduanya memiliki perbedaan penting. Praktik ini dilakukan dengan menghilangkan individu-individu yang dianggap memiliki masalah genetik atau kesehatan yang tidak diinginkan. Sedangkan seleksi adalah proses pemilihan individu-individu yang memiliki karakteristik yang diinginkan untuk dikembangkan lebih lanjut.Sebagai contoh, dalam proses seleksi, peternak mungkin akan memilih ayam dengan pertumbuhan yang cepat, tingkat pakan yang efisien, atau ketahanan terhadap penyakit tertentu untuk dikembangbiakkan. Sedangkan dalam culling, ayam-ayam yang memiliki masalah genetik seperti kelainan susunan tulang atau kelemahan sistem kekebalan tubuh akan dihilangkan untuk mencegah penyebaran sifat-sifat tersebut ke generasi berikutnya. Kapan Proses Culling dilakukan? Proses culling biasanya dilakukan secara berkala dan terencana. Ayam-ayam yang tidak memenuhi standar produksi, baik itu dari segi kesehatan maupun produktivitas, menjadi sasaran utama. Pada tahap ini, peternak akan melihat tanda-tanda bahwa ayam-ayam tersebut tidak memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan culling antara lain adalah masalah kesehatan serius, deformitas fisik yang signifikan, keturunan yang buruk serta ayam-ayam yang sudah tua yang tidak produktif lagi . Misalnya, ayam yang mengidap penyakit menular atau memiliki cacat bawaan yang tidak dapat disembuhkan akan dipilih untuk segera diproses.
Read More26Okt
Ayam Broiler dan Proses Pemeliharaannya Ayam broiler telah menjadi bagian penting dalam industri peternakan dan pangan di seluruh dunia. Namun, di balik popularitasnya, terdapat isu sensitif yang telah menggegerkan banyak orang, yaitu penggunaan antibiotik dalam pemeliharaan ayam broiler. Penggunaan Antibiotik yang Terkendali Banyak yang berpendapat bahwa ayam broiler disuntik antibiotik secara rutin untuk mencegah penyakit dan mempercepat pertumbuhan. Namun, sebenarnya penggunaan antibiotik pada ayam broiler tidaklah sebebas yang banyak diperbincangkan.Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, penggunaan zat ini pada ayam broiler memang dilakukan, tetapi dalam batas yang diatur oleh lembaga kesehatan seperti Kementerian Pertanian. Zat diberikan hanya dalam kasus-kasus tertentu, seperti pengobatan penyakit yang mempengaruhi kesehatan ayam secara signifikan.Penting untuk dicatat bahwa penggunaan antibiotik pada ayam broiler tidak dilakukan secara sembarangan. Pemerintah dan peternak ayam broiler memiliki peraturan dan protokol yang ketat dalam penggunaan zat ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa daging ayam yang dihasilkan aman dikonsumsi dan tidak mengandung residu antibiotik yang berbahaya bagi kesehatan manusia.Selain itu, industri peternakan ayam broiler juga telah mengadopsi praktik-praktik lain yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan antibiotik. Beberapa praktik tersebut termasuk pemberian pakan yang sehat dan berkualitas, penyediaan lingkungan yang bersih dan sehat, serta program imunisasi yang tepat.Dalam menjaga keamanan pangan, otoritas kesehatan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap produk olahan ayam broiler. Pengujian dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa daging ayam yang beredar di pasaran aman dikonsumsi.Secara keseluruhan, penggunaan antibiotik pada ayam broiler tidak dapat dipandang sebelah mata. Meskipun memang ada penggunaan zat tersebut dalam pemeliharaan ayam broiler, namun hal ini dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan dalam batas yang diatur. Dengan adanya peraturan dan praktik-praktik pengurangan penggunaan antibiotik, daging ayam broiler yang dihasilkan aman dan sehat untuk dikonsumsi. Memilih yang Sehat dan Bertanggung Jawab Sebagai konsumen yang cerdas, penting untuk memilih produk ayam dari sumber yang terpercaya. Perhatikan label produk dan cari sertifikasi keamanan pangan. Dengan memahami fakta-fakta ini, kita dapat membuat pilihan yang cerdas saat berbelanja daging ayam broiler.
Read More16Okt
Ayam merupakan salah satu hewan ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain dagingnya yang lezat, ayam juga merupakan sumber protein hewani yang penting bagi kesehatan. Usaha ternak ayam juga merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan bagi kamu yang ingin masuk, terutama di daerah pedesaan. Namun, sukses dalam peternakan ayam memerlukan pengetahuan, ketekunan, dan strategi yang tepat. Berikut ini adalah 10 tips sukses bagi para peternak ayam pemula untuk membangun bisnis yang berkembang. Pilih Ras Ayam yang Tepat Pilihlah jenis ayam yang sesuai dengan tujuan peternakan kamu. Apakah itu untuk telur, daging, atau keduanya. Beberapa ras ayam yang umum digunakan adalah Ayam Kampung, Ayam Rhode Island, dan Ayam Leghorn. Kenali karakteristik, kebutuhan perawatan, dan potensi produksi dari setiap ras. Pilih Lokasi yang strategis Pilihlah lokasi yang strategis, dekat dengan pasokan pakan dan air bersih. Pastikan juga aksesibilitas yang baik untuk distribusi produk ayam. Bangun Kandang yang Memenuhi Standar Kandang ayam yang memenuhi standar akan membuat ayam merasa nyaman dan terhindar dari penyakit. Kandang ayam yang baik harus memiliki ventilasi yang baik, pencahayaan yang cukup, dan drainase yang lancar. Berikan Pakan yang Berkualitas Pakan ayam yang berkualitas akan memberikan nutrisi yang lengkap dan seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan ayam. Kamu dapat memberikan pakan ayam pabrikan atau membuat pakan ayam sendiri. Lakukan Vaksinasi dan Pemantauan Kesehatan dengan Cermat Vaksinasi dan pemantauan kesehatan ayam adalah langkah penting dalam mencegah penyakit dan memastikan pertumbuhan yang optimal. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk jadwal vaksinasi yang tepat. Kelola Manajemen Produksi dengan Baik Pahami siklus produksi ayam kamu. Atur pencahayaan dan suhu kandang untuk meningkatkan produksi telur atau pertumbuhan daging. Pelajari juga teknik penetasan telur dan pemeliharaan anak ayam agar mereka tumbuh sehat. Terapkan Sistem Pengelolaan Keuangan yang Baik Catat semua pengeluaran dan pemasukan dengan rapi. Buatlah anggaran dan lakukan analisis cost-benefit secara berkala. Dengan memahami finansial bisnis kamu, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana untuk mengembangkan peternakanmu. Pelajari Teknik Pemasaran yang Efektif Pahami pasar lokal kamu dan temukan strategi pemasaran yang efektif. Gunakan media sosial, situs web, atau bahkan jaringan petani lokal untuk memasarkan produk ayammu. Berikan penawaran khusus atau diskon untuk menarik pelanggan potensial. Jalin Kemitraan dengan Pemasok dan Konsumen Membangun hubungan yang baik dengan pemasok pakan dan konsumen adalah kunci keberhasilan bisnis peternakan ayam. Jalin kerjasama yang saling menguntungkan untuk mengoptimalkan produksi dan pemasaran produk. Beradaptasi dengan Perubahan Industri peternakan ayam terus berkembang. Sebagai peternak pemula, kamu perlu siap menghadapi perubahan dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Jalin Kerjasama dengan Peternak Lain Bergabunglah dengan komunitas peternak ayam atau organisasi petani lokal. Berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan peternak lain dapat memberi kamu wawasan berharga dan dukungan dalam menghadapi masalah. Bersikap Sabar dan Konsisten Kesabaran adalah kunci sukses dalam peternakan ayam. Hasil yang baik memerlukan waktu dan kerja keras. Tetaplah konsisten dalam merawat ayammu dan terus belajar untuk mengembangkan peternakanmu secara berkelanjutan.
Read More11Okt
Alas kandang ayam, juga dikenal sebagai litter, adalah bahan yang digunakan sebagai lapisan dasar atau penutup pada lantai kandang ayam. Tujuan dari penggunaan alas kandang adalah untuk memberikan lingkungan yang bersih, kering, dan nyaman bagi ayam. Hingga saat ini, Sekam padi masih menjadi pilihan utama sebagai alas kandang.Sekam adalah bahan yang digunakan sebagai alas atau lapisan dasar pada kandang atau lantai tempat pemeliharaan ayam broiler. Fungsinya adalah untuk memberikan lapisan yang nyaman dan menjaga kebersihan serta keamanan kandang. Alas kandang dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk sekam padi, jerami, serbuk gergaji, atau bahan organik lainnya. Manfaat Berikut adalah beberapa manfaat sekam alas broiler:Sekam alas efisien menyerap kelembaban, mengatasi masalah kelembaban berlebih di kandang ayam broiler. Ini menjaga kekeringan kandang, mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, serta mengurangi risiko penyakit. Penggunaan isolasi termal yang baik dapat menjaga suhu kandang stabil, mencegah suhu berlebihan. Selain itu, hal ini mengurangi konsumsi energi dan mengurangi biaya operasional. Lapisan sekam memberikan permukaan yang lebih lembut untuk ayam berjalan dan beristirahat, mengurangi risiko luka atau iritasi pada kaki dan tubuh ayam. Kotoran dan limbah ayam terjebak di sekam, memudahkan pembersihan. Dengan mengganti sekam tercemar secara teratur, kandang tetap bersih dan sehat. Kelemahan Meskipun sekam padi sering dijadikan alas kandang yang sangat berguna, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan sekam sebagai alas kandang :Secara nutrisi, sekam memiliki kandungan yang rendah dalam hal protein dan energi dibandingkan dengan bahan lain seperti jerami atau serbuk gergaji. Penggunaan sekam sebagai alas kandang mempercepat penumpukan limbah, memerlukan pembersihan teratur untuk menghindari akumulasi kotoran berlebihan dan masalah sanitasi. Kelembaban berlebih pada sekam dapat memicu pertumbuhan bakteri, jamur, dan parasit berbahaya bagi kesehatan ayam. Sekam yang menumpuk di bulu ayam broiler bisa mempengaruhi penampilan dan persiapan pemasaran, terutama untuk produk pedaging komersial. Solusi Terbaik Ansell Jaya Indonesia Plastic Slat Untuk BroilerDalam menggunakan sekam sebagai alas kandang ayam broiler, penting untuk mempertimbangkan kekurangan-kekurangan ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi atau mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi. Sebagai alternatifnya, Ansell Jaya Indonesia berhasil menemukan suatu inovasi baru, dimana para peternak tidak perlu khawatir mengenai penanganan limbah yang bingung akan dibuang kemana, masalah kebersihan kandang serta yang terpenting kesehatan ayam itu sendiri. Dengan senang hati kami memperkenalkan Plastic Slat, inovasi terbaru kami sebagai alas kandang ayam broiler. Desain lubangnya dirancang khusus untuk kenyamanan ayam broiler, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang risiko terperosoknya ayam. Plastic Slat ini sangat kokoh dan mampu menampung beban hingga 70 Kilogram serta dijamin awet tahan lama untuk jangka panjang selama bertahun-tahun, tak perlu pusing untuk mengganti berkala seperti penggunaan bahan sekam padi, bubuk gergaji dll. Kotoran ayam tidak lagi menjadi masalah, karena akan langsung jatuh dan terpisah di bawah, menjaga kesehatan ayam tetap terjaga. Kami menyediakan dua varian warna yang dapat Anda pilih sesuai preferensi, yaitu varian hitam bisa klik disini, untuk varian putih klik disini !
Read More06Okt
Dalam era di mana kuliner telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemukan diri kita tergoda dengan berbagai hidangan yang menggoda selera. Salah satunya adalah kepala ayam, sebuah bahan makanan yang kerap menjadi primadona di berbagai hidangan lezat. Namun, dibalik kelezatannya, ternyata kepala ayam juga menyimpan berbagai risiko bagi kesehatan kita. Artikel ini akan menjelaskan mengapa kita harus membatasi konsumsi kepala ayam dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kesehatan kita. Mengapa Kita Harus Membatasi Konsumsi Kepala Ayam Ada beberapa alasan mengapa kita harus membatasi konsumsi kepala ayam: 1. Kandungan Kolesterol yang Tinggi Kepala ayam kaya akan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. Konsumsi berlebihan lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan berbagai masalah kesehatan lainnya.2. Kandungan Merkuri Beberapa jenis ikan dan unggas, termasuk kepala ayam, mengandung merkuri. Merkuri adalah logam berat yang dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan keracunan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.3. Tinggi Asam Urat Bagi mereka yang memiliki masalah asam urat, konsumsi kepala ayam sebaiknya dihindari. Kandungan purin dalam daging ayam dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Baca Juga : Molase Pakan Ayam untuk Tumbuh Optimal Pengaruh Terlalu Sering Konsumsi Kepala Ayam Terlalu sering mengonsumsi kepala ayam dapat memiliki pengaruh negatif pada kesehatan kita: 1. Risiko Penyakit Jantung Menurut penelitian yang dilakukan oleh Journal of Nutrition and Health Sciences pada tahun 2022, konsumsi berlebihan kepala ayam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tingginya kolesterol dalam kepala ayam dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.2. Kerusakan pada Ginjal Kandungan merkuri dalam kepala ayam dapat merusak ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, membawa risiko serius terhadap kesehatan ginjal.3. Asam Urat Meningkat Kandungan purin dalam dagin ayam dapat meingkatkan kadar asam urat dalam darah.4. Masalah Pencernaan dan Lambung Dari penelitian yang dilakukan oleh International Journal of Gastroenterology pada tahun 2021, yang menyatakan bahwa makanan tinggi lemak, termasuk kepala ayam, dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko masalah lambung.5. Dampak pada Kesehatan Mental Tak hanya pada aspek fisik, mengonsumsi kepala ayam juga berdampak pada kesehatan mental. Menurut studi yang dimuat dalam Journal of Psychology and Behavior pada tahun 2020, pola makan yang tinggi lemak dan kolesterol dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan pada orang dewasa muda.
Read MoreKITA ADA DI YOUTUBE