Dalam industri peternakan ayam, pemilihan jenis kandang yang tepat adalah salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dan efisiensi dalam budidaya ayam. Ada dua jenis kandang yang umum digunakan oleh para peternak yakni open house (kandang terbuka) dan closed house (kandang tertutup). Dalam artikel ini, kita akan membandingkan kedua jenis kandang ini, melihat keuntungan dan kerugiannya, serta mempertimbangkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih kandang untuk peternakan ayam.
Source : DokterUnggas.com
Berikut merupakan uraian beberapa perbedaan antara kandang open house dengan closed house :
Daftar Isi
Konstruksi
Dari nama istilah kedua kandang ini, sudah bisa ditebak bagaimana bayangan dari sisi konstruksinya. Yap, open house (kandang terbuka) memiliki dinding yang terbuka, di mana umumnya terbuat dari kayu atau bambu.
Sedangkan, untuk tipe close house (kandang tertutup) merupakan sebuah inovasi baru di industri peternakan di mana seluruh dinding tertutup rapat yang umumnya terbuat dari bahan-bahan permanen seperti besi yang dilengkapi plafon.
Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara kandang open house cenderung lebih bebas, dengan sisi-sisi yang terbuka sehingga memungkinkan aliran udara yang baik, mengurangi kelembaban, serta dapat mempertahankan suhu yang lebih sejuk di dalam kandang.
Sementara untuk kandang closed house, sirkulasi udara serta suhu dapat kita kontrol sesuai kebutuhan ayam menggunakan sistem ventilasi canggih yang dipasang. Sehingga, risiko paparan bibit penyakit yang terjadi bisa ditekan akibat bibit penyakit yang terbawa udara.
Pengendalian Suhu
Peternak tidak bisa mengontrol suhu di dalam kandang. Dalam iklim yang ekstrim, dinginnya angin yang masuk, panas terik matahari yang masuk, serta ditambah lagi jika hujan turun. Hal ini bisa menjadi pemicu hewan ternak berpotensi rawan sekali terpapar bibit penyakit akibat perubahan suhu.
Sedangkan kandang closed house dengan sistem pengaturan suhu yang terpasang memungkinkan pengaturan suhu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Pencahayaan
Kandang open house memiliki pencahayaan yang tidak merata. Hal ini dikarenakan kandang sangat bergantung pada pencahayaan alami dari paparan sinar matahari, seperti yang kita ketahui matahari akan terus berputar. Disamping itu, kandang open house memiliki kelebihan karena cahaya alami matahari dapat masuk dengan mudah untuk mengurangi kebutuhan akan penerangan selama pagi-siang hari.
Sedangkan untuk kandang closed house, pencahayaannya merata. Hal ini disebabkan karena keharusan dimana penerangan harus selalu ada/menyala demi tetap terjaga kenyamanan ayam itu sendiri, tetapi dari sisi biaya akan membengkak.
Keamanan (Bio-Security)
Disebabkan konstruksi kandang open house yang terbuka, memungkinkan hama dan predator bisa masuk lebih mudah mengganggu kesehatan serta kesejahteraan ayam sehingga dapat berpengaruh pada stress ayam.
Kandang closed house memberikan perlindungan terhadap serangan hama dan predator. Ayam dalam kandang closed house memiliki risiko yang lebih rendah terkena penyakit yang ditularkan melalui hewan atau burung liar.
Biaya Investasi
Budgeting biasanya menjadi tolak ukur utama peternak untuk membangun/membeli/menyewa sebuah kandang. Kandang open house biasanya membutuhkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan closed house. Aliran udara yang baik dapat membantu mengurangi kebutuhan akan sistem pendingin buatan dan sirkulasi udara tambahan. Sedangkan, kandang closed house membutuhkan investasi awal yang lebih besar dalam infrastruktur seperti sistem ventilasi, pemanas, pendingin udara, dan pemantauan suhu otomatis.
Tenaga Kerja
Perihal tenaga kerja/ahli dalam manajemen kandang, closed house memerlukan tenaga kerja yang sudah terlatih karena seperti yang kita ketahui bahwa kandang tertutup mengusung bantuan teknologi serba otomatis.
Sedangkan untuk kandang terbuka, kebutuhan tenaga kerja tidak terlalu sulit untuk dicari.
Â
Hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih tipe kandang
Ketika memilih antara kandang open house dan closed house, beberapa faktor perlu dipertimbangkan:
1. Iklim lokal
Iklim lokal memainkan peran penting dalam menentukan jenis kandang yang paling sesuai. Kandang open house lebih cocok untuk daerah dengan iklim yang moderat, sementara closed house lebih cocok untuk iklim yang ekstrim.
2. Skala peternakan
Skala peternakan juga harus diperhitungkan. Closed house umumnya lebih sesuai untuk peternakan besar yang memiliki sumber daya dan dana yang cukup untuk investasi awal dan biaya operasional yang lebih tinggi.
3. Pertimbangan biosecurity
Jika perlindungan terhadap hama, predator, dan penyakit menjadi prioritas utama, closed house merupakan pilihan yang lebih baik.
Kandang open house dan closed house memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Dengan adanya paparan tentang 3 faktor yang harus dipertimbangkan diatas, semoga bisa menjadi referensi dalam memilih tipe kandang terbaik.